urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong-royong. Sitio dan Tamba, 2001:18
c. Undang-undang perkoperasian No.25 Tahun 1992. Pada Bab 1 ayat 1 UU 251992, menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sukamdiyo, 1996:6.
d. Menurut Mohammad Hatta menyebutkan bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong menolong. Sukamdiyo, 1996:4. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
koperasi adalah badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang- perorang atau badan hukum koperasi yang bekerja sama dalam bidang
ekonomi dan sosial berdasarkan prinsip persamaan, kekeluargaan dan gotong royong.
2.1.2 Landasan Koperasi
a. Landasan Idiil
Landasan Idiil koperasi adalah Pancasila. Apabila yang dibicarakan mengenai Pancasila, maka yang dimaksud adalah Pancasila yang
dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu :
1 Ketuhanan Yang Maha Esa
2 Kemanusiaan yang adil dan beradab
3 Persatuan Indonesia
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratanperwakilan 5
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia b.
Landasan struktural dan Landasan Gerak Landasan struktural dan landasan gerak koperasi adalah UUD 1945
dan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 beserta penjelasannya. Secara politis konstitusional kedudukan koperasi di tanah air kita begitu kuat dan
strategis karena tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, dan mengingat UUD 1945 adalah undang-undang tertinggi dan merupakan
hukum dasar bagi berlakunya semua peraturan perundang-undangan di wilayah hukum Republik Indonesia. Sedangkan pasal 33 ayat 1
Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi: perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam pasal 33
tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
c. Landasan Mental Koperasi Indonesia
Landasan mental koperasi Indonesia adalah Setia kawan dan Kesadaran Berpribadi. Kedua landasan ini harus bersatu padu, saling
memperkuat satu sama lain. Kegotongroyongan yang ada hingga kini
merupakan warisan nenek moyang kita dan inilah wujud setia kawan yang sudah lama ada dan berkembang dalam masyarakat Indonesia asli.
Tetapi itu tidak cukup digunakan sebagai landasan mental kita dalam berkoperasi. Diperlukan faktor dukungan lainnya sehingga kita mampu
menaikkan derajat penghidupan dan kemakmuran. Dan faktor yang dimaksud adalah kesadaran bahwa kita sebagai manusia Indonesia
berkepribadian dan memiliki harga diri serta percaya diri pada kemampuan diri sendiri Direktorat Jenderal Koperasi, 1977:35-40.
2.1.3 Asas dan Tujuan Koperasi