Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan bawahan.
4. Integrasi Tujuan
Dalam proses motivasi perlu untuk menyatakan tujuan perusahaan dengan tujuan kepentingan karyawan.
5. Fasilitas
Manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikna bantuan kendaraan kepada salesman.
6. Team Work
Manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team Work kerja sama ini
penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
2.4.3 Jenis-jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi menurut Malayu 2008:99 adalah : 1. Motivasi Positif Insentif positif
Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang brerprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat
kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif Insentif negatif Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman
kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik prestasi rendah. Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam
jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut di hukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang
baik. Dalam praktek kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh
manajer suatu perusahaan. Penggunaannya harus tepat dan seimbang, supaya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
2.4.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Danim 2004:30-31, yaitu :
a. Gaya Kepemimpinan Administrator Kepemimpinan dengan gaya otoriter membuat pekerja menjadi
tertekan dan tak acuh dalam bekerja. Dengan demikian perilaku kepemimpinan yang cocok adalah kepemimpinan situasional
situasional leadership. Tugas pimpinan disini adalah membangun kesadaran para pengurus dan anggotanya.
b. Sikap individu Ada individu yang statis dan ada pula individu yang dinamis.
Demikian juga, ada individu yang bermotivasi tinggi dan ada pula
yang bermotivasi rendah. Situasi dan kondisi di luar diri individu memberi pengaruh terhadap motivasi. Karakteristik individu yang
mendukung menurunnya motivasi adalah : sikap, tidak mau meraih prestasi baru, rasa cepat puas, cingcong atau usil dan lemah fisik.
c. Situasi kerja Lingkungan kerja, jarak tempuh dan fasilitas yang tersedia
membangkitkan motivasi, jika persyaratan terpenuhi. Tetapi jika persyaratan tersebut tidak diperhatikan maka akan menekan
motivasi. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah suatu dorongan dalam diri pribadi maupun dari luar untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan tertentu secara sadar dan
dengan semangat untuk mencapai tujuan tertentu pula. Terkait dengan motivasi aggota untuk berpartisipasi aktif dalam organisasi koperasi
dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang agar terpenuhinya tujuan yang hendak tercapai. Dari penjelasan di atas, maka motivasi
dalam penelitian ini yaitu : 1 Dorongan mencapai tujuan
2 Dorongan ikut serta dalam kegiatan 3 Dorongan pemenuhan kebutuhan
2.5 Tinjauan Partisipasi Anggota 2.5.1 Pengertian Partisipasi Anggota
Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan.
Seorang pemimpin akan berhasil dalam melaksanakan tugasnya bilamana pimpinan tersebut mampu meningkatkan partisipasi semua
komponen atau unsur yang ada. Partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan
operasional dan pencapaian tujuan bersama. Hendar dan Kusnadi, 2005:91.
Mutis 1992:93 partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam
koperasi. Sedangkan menurut Anoraga dan Widiyanti 2007:111 partisipasi anggota adalah kesediaan anggota untuk memikul kewajiban
dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung jawab. Jika sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan
melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik, akan tetapi jika
ternyata hanya sedikit yang demikian maka partisipasi anggota koperasi dimaksud dikatakan buruk atau rendah. Jadi partisipasi anggota adalah
kesediaan anggota untuk melaksanakan kewajiban yang berwujud menggerakkan sumber-sumber daya yang ada, melaksanakan dan