mengetahui apakah model yang dipakai tersebut relevan ataukah tidak karena akan dijadikan sebagai prediksi.
Evaluasi Ekonometrika yang digunakan adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi variabel independen dan variabel dependen mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Normalitas data dilihat dari grafik normal p-plot
dengan bantuan program SPSS. Dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p 0,05.
2. Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah melalui: a. Menentukan koefisien kolerasi antara variabel independen yang
satu dengan yang variabel independen yang lainnya. Koefisien korelasi tidak boleh lebih dari 0,7.
b. Membuat persamaan regresi antara variabel independen. Jika koefisien regresinya signifikan, maka dalam model tersebut
terdapat multikolinearitas. Algifari, 2000:84 Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat pula dilihat
pada nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, yaitu: Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut.
Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui terjadinya penyimpangan model karena varian gangguan antara satu observasi.
Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot. Dasar pengambilan apabila sebaran nilai
residual terstandar tidak membentu pola tertentu namun tampak random dapat di katakan bahwa model regresi bersifat homogeny atau tidak
mengandung heteroskedastisitas
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran
4.1.1.1 Sejarah Berdirinya Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran
Pada tanggal 7 Maret 1973 dibentuklah Badan Usaha Unit Desa BUUD yang berdomisili di kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.
BUUD ini dibentuk berdasarkan Inpres No. 4 tahun 1973 dan memperoleh Badan Hukum Nomor 8434BHVI1973. Kemudian tanggal 31 Agustus
1973 BUUD tersebut dilebur menjadi Koperasi Unit Desa KUD dengan nama KUD Mekar. Sesuai dengan Inpres No. 4 tahun 1984 pada tanggal 25
Februari diadakan Rapat Khusus Perubahan Anggaran Dasar yang merubah daerah kerja KUD Mekar yang semula Wilayah Unit Desa Wilud berubah
menjadi desa dan kelurahan di wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Ungaran. KUD Mekar dalam kegiatan usahanya mengalami berbagai
perkembangan, sehingga pada tahun 1990 mendapat predikat sebagai KUD Mandiri
dengan Surat
Keputusan Menteri
Koperasi Nomor
264KPTSIIIM1990. Dalam menjalankan usahanya KUD Mekar tetap berusaha supaya arah perjuangannya tidak bergeser dari program
perkembangan koperasi dan kegiatan yang dilakukan tetap berorientasi pada kemandirian, baik kemandirian KUD Mekar sendiri maupun kemandirian
74