Model Kelembagaan Model Proses Model Teori Kelompok

kebijakan merupakan pilihan yang terbaik dari kebijakan yang lain 17 Mengenai apa yang dilakukan dalam perumusan kebijakan ini, Budiwinarnomenyatakan bahwa masalah yang telah masuk kedalam agenda kebijakan kemudian akan dibahas oleh para pembuat kebijakan . Dalam menentukan pilihan kebijakan pada tahap ini dapat menggunakan analisis biaya manfaat dan analisis keputusan, dimana keputusan yang harus diambil pada posisi tidak menentu dengan informasi serba terbatas. 18 Di lingkuangan para pembelajar perumus kebijakan publik terdapat sejumlah model. Thomas R. Dyemerumuskan model-model secara lengkap dalam Sembilan model formulasi kebijakan yaitu . Masalah-masalah tadi didefenisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik.Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif yang ada.Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk kedalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk pemecahan masalah. Pada tahap ini masing-masing aktor akan bermain untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik. Model-Model Formulasi Kebijakan 19

1. Model Kelembagaan

: Formulasi kebijakan model kelembagaan secara sederhana bermakna bahwa tugas membuat kebijakan publik adalah pemerintah. Jadi apapun yang dibuat pemerintah dengan cara apapun adalah kebijakan publik. Model ini mendasar kepada fungsi- fungsi kelembagaan pemerintah, di setiap sektor dan tingkat di dalam formulasi kebijakan 20 17 Nogi dkk, Kebijakan Publik Yang Membumi, konsep, Strategi dan kasus, Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia dan Lukman Offset h. 8 18 Budi Winarno, Teori Dan Proses Kebijakan Publik, MED Press, 2002 h. 29 19 Dian Nugroho, Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi, Jakarta, PT. Elex Media komputindo, 2003 h. 108. 20 Ibid, . Dye menyebutkan ada tiga hal yang membenarkan pendekatan ini yaitu Universitas Sumatera Utara bahwa pemerintah memang sah membuat kebijakan publik, fungsi tersebut bersifat universal dan memang pemerintah memonopoli fungsi pemaksaan koersi dalam kehidupan bersama 21

2. Model Proses

. Didalam model ini para pengikutnya menerima asumsi bahwa politik merupakan suatu aktifitas sehingga mempunyai proses. Untuk itu, kebijakan publik merupakan juga proses politik yang menyertakan rangkaian kegiatan : Tahapan Aktifitas Identifikasi Masalah Mengemukakan tuntunan agar pemerintah mengambil tindakan Menata agenda formulasi kebijakan Memutuskan isu apa yang dipilih dan permasalahan apa yang hendak dikemukakan Perumusan proposal kebijakan Mengembangkan proposal kebijakan untuk menangani masalah tersebut Legitimasi Kebijakan Memilih satu buah proposal yang dinilai terbaik untuk kemudian dicari dukungan politik agar dapat diterima sebuah hokum Implementasi Kebijakan Mengorganisir birokrasi, menyediakan pelayanan dan pembayaran, dan pengumpulan pajak Evaluasi Kebijakan Melakukan studi program, melaporkan out put nya, mengevaluasi pengaruh impact dan kelompok sasaran dan non-sasaran dan memberikan rekomendasi penyempurnaan kebijakan 21 Ibid, Universitas Sumatera Utara

3. Model Teori Kelompok

Model pengmbilan kebijakan teori kelompok mengandaikan kebijakan sebagai titik keseimbangan equilibrium. Inti gagasannya adalah interaksi di dalam kelompok akan menghasilkan keseimbangan, dan keseimbangan adalah yang terbaik. Di sini individu di dalam kelompok-kelompok kepentingan berinteraksi secara formal maupun informal, secara langsung atau melalui media massa menyampaikan tuntutan kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan publik yang diperlukan.

4. Model Teori Elit