Model Demokratis Model Strategis

• Memilih alternatif kebijakan yang paling efisien

6. Model Inkrementalis

Model inkrementalis pada dasarnya merupakan kritik terhadap model rsional. Dikatakannya, para pembuat kebijakan tidak pernah melakukan proses seperti yang disyaratkan oleh pendekatan rasional karena mereka tidak memiliki cukup waktu, intelektual, maupun biaya, ada kekhawatiran muncul dampak yang tidak diinginkan akibat kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya, adanya hasil-hasil dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan, dan menghindari konflik.

7. Model Pengamatan Terpadu Mixed Scanning

Model ini merupakan upaya menggabungkan antara model rasional dengan model inkremental. Model ini memperkenalkan suatu pendekatan terhadap formulasi keputusan-keputusan pokok inkremental, menetapkan proses formulasi kebijakan pokok dan urusan tinggi yang menentukan ptunjuk dasar, proses-proses yang mempersiapkan keputusan-keputusan pokok, dan menjalankan setelah keputusan itu tercapai. Model ini ibaratnya pendekatan dua kamera: wide angle untuk melihat keseluruhan dan zoom untuk melihat detailnya.

8. Model Demokratis

Merupakan model baru yang dikembangkan yang berasumsi bahwa dalam perumusan kebijakan itu harus sebanyak mungkin mengelaborasi suara dari stakeholders.Dikatakan sebagai model demokratis karena menghendaki agar setiap “pemilih hak demokrasi” diikutkan serta sebanyak-banyaknya.

9. Model Strategis

Intinya adalah pendekatan ini menggunakan rumusan tuntutan perumusan strategi sebagai basis perumusan kebijakan.Bryson merumuskan makna perencanaan strategis itu yakni upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting Universitas Sumatera Utara yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi atau entitas lainnya, dan mengapa organisasi entitas lainnya mengerjakan hal seperti itu 22 Dari berbagai model dalam perumusan kebijakan penulis melihat kecenderungan bahwa pendekatan model Rasionalisme lebih tepat untuk melihat proses formulasi kebijakan upah minimum. Mengenai model proses ini berikut dikutip pendapat Anderson . Perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternatif, dan menekankan implikasi masa depan dengan keputusan sekarang. 23 Kemudian Anderson menjelaskan ”Public policy may be viewed as the response of political system to demands arising from its environment. The political system, as defined by Easton, is composed of those indefinitable and interrelated institutions and activities in a society that make authoritive decision or allocations of values that are binding on society. Terjemahan bebasnya bermakna sebagai berikut: Kebijakan publik dapat dilihat sebagai jawaban sistem politik atas tuntutan-tuntutan dari lingkungan. Sistem politik sebagaiman didefenisikan Easton terdiri atas lembaga-lembaga yang tidak dapat berdiri sendiri dan aktivitasnya saling ketergantungan di dalam masyarakat yang membentuk otoritas kebijakan atau alokasi-alokas nilai yang mengikat masyarakat. 24 Input into political system from the environment consist of demands and supports. The Environment consists of all those conditions and events external to the bounderies of the political system. Demands are the claim made by individuals and groups on the political system for action to satisfy their interest. Support is rendered when groups and individuals abide by elections results, pay taxes, obey laws, and otherwise accept the decisions and actions of the authorative political system made response to demands : 22 Ibid., h. 127 23 James E. Anderson, Public policy Making III, Hongkong, University of Hongkong, 1979 h. 13 24 Ibid, hal 14 Universitas Sumatera Utara Terjemahan bebasnya bermakna : Input dari lingkungan terjadap sistem politik terdiri atas tuntutan dan dukungan. Lingkungan terdiri atas seluruh peristiwa-peristiwa dari luar sistem yang memasuki batas dan sistem politik.Tuntutan adalah keluhan yang diungkapkan oleh individu-individu atau kelompok terhadap sistem politik untuk memberikan keuntungan bagi mereka.Dukungan terjadi ketika kelompok-kelompok atau individu-individu yang diabaikan hasil pemilihan, membayar pajak, mematuhi peraturan dan namun demikian menerima keputusan dan tindakan dari otoritas sistem politik yang dilakukan untuk menjawab tuntutan-tuntutan. These authoritive allocations of values constitute publik policy. The concept of feed back indicates that publik policy out put may subsequently alter the environment and demands generated therein, as well as the character of political system itself. Policy outputs may produce new demands, which lead to further policy outputs, and so on in a continuing, never ending flow of public policy 25 Upah adalah kata atau terminologi yang sangat populer di masyarakat kita secara keseluruhan. Secara awam, upah dapat diartikan sebagai salah satu imbalan yang diterima . Terjemahan bebasnya bermakna : Otoritas-otoritas pengalokasian nilai-nilai merupakan kebijakan publik.Konsep dari umpan balik mengindikasikan bahwa kebijakan publik out puthasil mungkin pada akhirnya mengatasi lingkungan politik dan tuntutan-tuntutan yang berada didalamnya seperti karakter sistem politik itu sendiri.Buah kebijakan mungkin saja membentuk tuntutan baru, demikian juga dengan hasilnya out put dan demikianlah seterusnya berlangsung secara kontiniu, arus kebijakan publik yang tak berujung.

I. 5. 4. Upah minimum Pengertian Upah