3. Model Teori Kelompok
Model pengmbilan kebijakan teori kelompok mengandaikan kebijakan sebagai titik keseimbangan equilibrium. Inti gagasannya adalah interaksi di dalam kelompok
akan menghasilkan keseimbangan, dan keseimbangan adalah yang terbaik. Di sini individu di dalam kelompok-kelompok kepentingan berinteraksi secara formal
maupun informal, secara langsung atau melalui media massa menyampaikan tuntutan kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan publik yang diperlukan.
4. Model Teori Elit
Model teori elit berkembang dari teori politik elit massa yang melandaskan diri pada asumsi bahwa didalam setiap masyarakat pasti terdapat dua kelompok, yaitu
pemegang kekuasaan atau elit dan yang tidak memiliki kekuasaan atau massa. Teori ini mengembangkan diri pada kenyataan bahwa sedemokratis apapun, selalu ada bias
dalam formulasi kebijakan, karena pada akhirnya kebijakan-kebijakan yang dilahirkan merupakan preferansi dari pada elit tidak lebih.
5. Model Teori Rasionalisme
Model ini mengedepankan gagasan bahwa kebijakan publik sebagai maximum social gain berarti pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang memberikan manfaat
optimum bagi masyarakat.Model ini merupakan model yang paling banyak dicontoh didunia.Dengan asumsi bahwa model ini lebih menekankan pada aspek ekonomis dan
efisiensi. Cara-cara formulasi kebijakan disusun dalam urutan :
• Mengetahui preferensi publik dan kecenderungannya
• Menemukan pilihan-pilihan
• Menilai konsekunsi masing-masing pilihan
• Menilai ratio nilai sosial yang dikorbankan
Universitas Sumatera Utara
• Memilih alternatif kebijakan yang paling efisien
6. Model Inkrementalis
Model inkrementalis pada dasarnya merupakan kritik terhadap model rsional. Dikatakannya, para pembuat kebijakan tidak pernah melakukan proses seperti yang
disyaratkan oleh pendekatan rasional karena mereka tidak memiliki cukup waktu, intelektual, maupun biaya, ada kekhawatiran muncul dampak yang tidak diinginkan
akibat kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya, adanya hasil-hasil dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan, dan menghindari konflik.
7. Model Pengamatan Terpadu Mixed Scanning
Model ini merupakan upaya menggabungkan antara model rasional dengan model inkremental. Model ini memperkenalkan suatu pendekatan terhadap formulasi
keputusan-keputusan pokok inkremental, menetapkan proses formulasi kebijakan pokok dan urusan tinggi yang menentukan ptunjuk dasar, proses-proses yang
mempersiapkan keputusan-keputusan pokok, dan menjalankan setelah keputusan itu tercapai. Model ini ibaratnya pendekatan dua kamera: wide angle untuk melihat
keseluruhan dan zoom untuk melihat detailnya.
8. Model Demokratis