Saponin Glikosida Uraian Kandungan Kimia Tanaman .1 Alkaloid

satuan flavon. Tanin terkondensasi disebut juga dengan proantosianidin karena bila direaksikan dengan asam panas, beberapa ikatan karbon – karbon penghubung satuan terputus dan dibebaskanlah monomer antosianidin. Kebanyakan proantosianidin adalah prosianidin, ini berarti bila direaksikan dengan asam akan menghasilkan sianidin. 2. Tanin terhidrolisis Terdiri atas dua kelas yaitu : a. Depsida galoilglukosa Senyawa ini mempunyai inti yang berupa molekul glukosa yang dikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau lebih. b. Dimer asam galat Inti molekul senyawa ini berupa senyawa dimer asam galat yaitu asam heksahidroksidifenat yang berikatan dengan glukosa. Tanin terhidrolisis disebut juga elagitanin yang pada hidrolisis menghasilkan asam galat Harborne, 1987.

2.3.4 Saponin

Saponin adalah glikosida yang terdapat pada lebih dari 90 suku tumbuhan .Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun , serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuanya membentuk busa dan menghemolisis sel darah .Saponin diberi nama demikian karena sifatnya yang seperti sabun bahasa Latin ”sapo” berarti sabun. Dalam larutan yang sangat encer saponin sangat beracun untuk ikan dan tumbuhan yang mengandung saponin telah digunakan sebagai racun ikan sejak dahulu oleh masyarakat. Beberapa saponin bersifat antimikroba juga. Saponin menjadi penting karena dapat digunakan sebagai bahan Universitas Sumatera Utara baku untuk sintesis hormon steroid yang digunakan dalam bidang kesehatan Robinson, 1995. Pembentukan busa yang mantap sewaktu mengekstraksi tumbuhan atau pada waktu memekatkan ekstrak tumbuhan merupakan indikasi akan adanya saponin Harborne, 1987.

2.3.5 Glikosida

Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian, yaitu bagian gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh ikatan berupa jembatan oksigen, jembatan nitrogen, jembatan sulfur, maupun jembatan karbon. Bagian gula disebut glikon sementara bagian bukan gula disebut bagian aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida. Jembatan oksigen yang menghubungkaan glikon-aglikon ini sangat mudah terurai oleh pengaruh asam, basa, enzim, air, dan panas. Semakin pekat kadar asam atau basa maupun semakin panas lingkungannya maka glikosida akan semakin mudah dan cepat terhidrolis. Saat terhidrolis maka molekul akan pecah menjadi dua bagian, yaitu gula dan bukan gula Gunawan, 2004. Menurut Farnsworth 1966, pembagian glikosida berdasarkan ikatan yang menghubungkan bagian gula dan bukan gula adalah : 1. C-glikosida, jika atom C menghubungkan bagian gula dan bukan gula. Contoh: aloin. 2. O-Glikosida, jika atom O menghubungkan bagian gula dan bukan gula. Contoh: salisin. Universitas Sumatera Utara 3. N-Glikosida, Jika atom N menghubungkan bagian gula dan bukan gula. Golongan ini sebagian gulanya buka gula sebenarnya tetapi derivarnya. Contoh: vidarabin. 4. S-Glikosida, jika thiol SH yang menghubungkan bagian gula dan bagian bukan gula. Contoh: sinigrin.

2.3.6 Triterpenoid dan Steroid

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Pisang Raja (Musa X paradisiaca AAB) Dalam Sediaan Gel HPMC”.

66 340 83

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana Dan Etilasetat Serta Etanol Alga Merah (Galaxaura oblongata)

4 76 89

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Perbedaan Percepatan Penyembuhan Luka Bakar dari Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.)

10 91 97

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Buah Tumbuhan Jengkol (Pithecollobium lobatum Benth.)

46 164 73

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Esherichia coli

24 140 104

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium

9 55 82

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul (Sandoricum Koetjape (Burm. f.) Merr) Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro

1 50 66