Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf Dan Pegawai Pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera
DAFTAR PUSTAKA
Anaroga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta.
Anonim, 2008. Wikipedia Indonesia , Cetakan Kedua, Cipta Pustaka, Jakarta. L. Daft, Richard, 2002. Manajemen Edisi Kelima Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Munir Sukoco, Badri, 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta.
Moekijat, 2002. Tata Laksana Kantor, Mandar Maju, Bandung.
Simamora, Henry, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, YKPN, Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi, 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Buku I, USU Press, Medan.
(2)
(3)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Peranan Fasilitas Kerja
Fasilitas kerja merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan produktivitas di Dinas Pemerintahan. Fungsi peralatan memberikan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan, agar tercapainya produktivitas kerja. Tidak dapat disangka lagi, bahwa fasilitas berupa peralatan kerja sangat diperlukan dalam membina prosedur dan tata kerja Dinas Pemerintahan, mempermudah pekerjaan, menghemat waktu, tenaga dan pikiran manusia dalam melaksanakan tugas – tugas rutin yang harus dihadapi dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kantor.
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara selalu berusaha meningkatkan mutu kerja pegawai. Dengan menggunakan fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta ketepatan waktu pekerjaan tugas-tugas staf dan pegawai. Berbagai fasilitas atau peralatan mempunyai fungsi yang beragam. Pemilihan fungsi peralatan yang tepat dan sesuai akan menghasilkan keefektifan dan keefisienan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, dengan demikian penggunaan fasilitas kantor akan sangat berperan dengan pencapaian produksi Dinas Pemerintahan.
Fasilitas kerja merupakan salah satu pendorong untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien. Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dalam melakukan sebuah pekerjaan, oleh sebab itu setiap fasilitas kantor yang disediakan harus dapat dikuasai oleh staf dan
(4)
pegawai. Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan pegawai, sehingga kinerja Dinas Pemerintahan akan dapat mewujudkan tujuannya.
Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas (Situmorang, 2007 : 114) yaitu :
1. Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan penyimpanan.
2. Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif. 3. Meminimalkan investasi modal.
4. Mempermudah pemeliharaan.
5. Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.
Peranan fasilitas sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pekerjaan pegawai dalam mengerjakan seluruh pekerjaan kantor.
Menurut Moekijat (2002:61), fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor, yaitu :
6. Fasilitas sarana kantor. Contohnya : Komputer, Telepon, Faksimile, Printer, Fotocopy, Mesin Tik dan Overhead Projector.
7. Fasilitas prasarana kantor Contohnya : Fasilitas Olahraga, Rekreasi dan fasilitas kesehatan, kantin dan Musholla. Adapun fungsi dari peralatan kantor tersebut adalah sebagai berikut :
a) Untuk menghemat secara fisik tenaga dan pikiran manusia dalam melakukan pekerjaannya.
b) Mengurangi kebosanan dan keletihan bekerja apabila harus mengerjakan pekerjaan yang berulang-ulang.
(5)
45
c) Untuk menghemat waktu.
d) Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan rapi.
e) Meningkatkan ketelitian yang sempurna karena jika dilakukan secara manual biasanya terjadi kesalahan. Dengan demikian perlu ada mesin-mesin elektronik dan fasilitas lain yang mendukung efektivitas kerja.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih mesin kantor antara lain (Moekijat, 2002:126) :
a) Mesin yang akan dipakai harus benar-benar diperlukan. b) Jenis mesin hendaknya praktis.
c) Mesin tersebut dapat mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan. d) Mesin dapat mempercepat selesainya pekerjaan.
e) Mutu mesin harus benar-benar baik.
f) Mesin dapat mengurangi kesulitan pekerjaan.
g) Mesin dapat digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan. h) Pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
i) Pelatihan untuk menggunakan mesin tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah.
j) Mesin dapat disesuaikan dengan mutu pegawai.
k) Mesin harus cocok dengan pekerjaan yang akan dilakukan. l) Apakah ada ruang kantor untuk mesin tersebut.
(6)
harus ada dalam mendukung segala aktifitas yang ada didalam suatu instansi baik itu instansi pemerintah maupun swasta. Biasanya fasilitas kantor digunakan oleh suatu instansi maupun organisasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan secara berulang - ulang dengan jumlah banyak serta dalam bentuk yang sama, sehingga membuang waktu dan membosankan bagi yang mengerjakan karena memerlukan ketelitian dalam pengerjaanya untuk mencegah terjadinya kesalahan.
B. Jenis - jenis Fasilitas Kerja Yang Ada di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
Beberapa fasilitas kerja staf dan pegawai yang terdapat pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara:
1. Fasilitas Sarana Kantor a. Komputer
Komputer merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk mengolah data dengan menggunakan suatu program tertentu untuk menghasilkan informasi. Komputer sangat berperan penting untuk mengerjakan tugas-tugas kantor untuk menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Komputer sangat dibutuhkan dan berguna untuk mendukung tugas-tugas staf dan pegawai di kantor. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara
(7)
47
terdapat 60 unit komputer. Yang digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kantor.
Keuntungan dari penggunaan komputer antara lain :
1. Komputer dapat menyimpan banyak data, baik itu disket, CD, maupun di Flas Disk dan dapat dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.
2. Komputer dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai berita-berita yang dibutuhkan melalui internet.
3. Komputer juga dapat dipergunakan untuk mengirimkan informasi maupun data-data lainnya ke instansi atau organisasi lainnya melalui penggunaan Email.
Kerugian dari penggunaan komputer antara lain :
1. Memerlukan tenaga yang benar-benar cakap dan ahli dalam menggunakan komputer.
2. Komputer memerlukan ketelitian dan biaya lebih dalam merekrut tenaga kerja.
3. Memerlukan biaya yang lebih untuk membeli, merawat dan memelihara fasilitas kantor terutama komputer.
4. Komputer tidak dapat digunakan dalam waktu yang sangat lama karena komponen serta peralatan yang ada didalam komputer cepat panas.
(8)
b. Laptop
Laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer yaitu merupakan alat yang mampu mengolah data dengan menggunakan suatu program tertentu untuk menghasilkan suatu informasi. Keunggulan laptop dibandingkan dengan komputer yaitu laptop dapat dibawa dan digunakan dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Laptop lebih praktis dibandingkan dengan komputer.
Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara terdapat 11 buah laptop. Laptop tersebut biasanya dipinjam pakai oleh staf dan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan kantor dan pegawai tersebut bertanggungjawab atas pemeliharaan dan penyimpanannya selama masa peminjaman.
c. Printer
Printer merupakan fasilitas kantor yang dipergunakan untuk mencetak hasil pengetikan baik itu berbentuk data, laporan maupun surat - surat yang diketik melalui komputer. Melalui printer hasil ketikan dapat dicetak dan diketahui dengan jelas dan melalui printer juga data-data dapat diperbanyak selayaknya mesin photo copy. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara terdapat 64 unit Printer.
d. Faksimile
Faksimile adalah alat untuk mengirim dan menerima data atau dokumen sesuai dengan aslinya, baik berupa tulisan maupun gambar dalam waktu singkat tanpa merusak. Faksimile sangat berperan penting bagi karyawan untuk mengerjakan aktivitas kantor yang berhubungan dengan pengiriman data.
(9)
49
Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara terdapat 3 Unit Faksimile menurut jumlah administrasi. Faksimile digunakan dalam hal penyampaian informasi berupa data-data atau dokumen-dokumen penting dari suatu instansi maupun organisasi lain atau dari kantor pusat ke kantor cabang. Faksimile merupakan Photo Copy jarak jauh serta dapat juga sebagai berfungsi sebagai telepon.
f. Telepon
Telepon merupakan alat yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi antara satu orang dengan orang lain ditempat yang berbeda. Telepon merupakan fasilitas yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat menghubungkan langsung karyawan dengan orang lain yang berada ditempat yang berbeda dan jarak yang jauh. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki 24 unit telepon menurut daftar inventaris.
g. Mesin Tik
Mesin Tik adalah mesin yang mampu membuat tulisan. Mesin Tik hanya bergerak bila dioperasikan dengan tanpa tangan manusia. Kelebihan dari mesin tik adalah tidak menggunakan saluran listrik sehingga dapat menghemat biaya. Sedangkan kelemahannya adalah sulit untuk menghapus data yang salah sehingga resikonya harus mengulang pengetikan. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara menggunakan 21 unit Mesin Tik.
(10)
h. In Foccus
In Foccus merupakan alat bantu untuk menampilkan data yang berasal
dari computer. Tampilan data yang dihasilkan In Foccus ditampilkan pada layer. In Foccus sangat penting dalam pelaksanaan aktivitas kantor yang berhubungan dengan penyampaian dan pemaparan suatu data.
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai 3 unit In Foccus. Yang digunakan pada saat mengadakan rapat dan seminar serta memudahkan peserta rapat memahami pemaparan materi yang akan didiskusikan sehingga pengambilan keputusan akan lebih mudah dan cepat tercapai tujuannya.
j. Filling Cabinet
Filling Cabinet biasanya mempunyai 4 kotak kecil dari bawah keatas, gunanya untuk menyimpan map-map file atau kartu-kartu yang berukuran kurang lebih 25 x 35 cm. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara terdapat 66 Filling Cabinet yang digunakan untuk menyimpan data/file-file penting.
k. Overhead Projector
Overhead Projector adalah salah satu alat yang digunakan untuk
memproduksi atau memproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparansi diatas permukaan kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan lensa yang ada didalam OHP memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih besar dari
(11)
51
aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang. OHP secara umum digunakan untuk :
1. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran transparan.
2. Tempat menunjukkan bayangan suatu benda. 3. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan.
Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki 5 unit Overhead Projector. Yang digunakan biasanya untuk mendemostrasikan suatu percobaan pada saat seminar.
l. Plotter
Plotter adalah alat cetak yang mempunyai kemampuan untuk mencetak
grafik atau gambar dengan baik. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki 4 unit plotter. Yang biasanya digunakan untuk mencetak grafik maupun peta.
1. Fasilitas Prasarana Kantor
Fasilitas prasarana merupakan fasilitas fisik sebagai pendukung dari pada fasilitas kantor agar karyawan dapat bersemangat dan bergairah dalam melakukan pekerjaan. Demikian juga dengan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yang memiliki fasilitas prasarana (fisik) seperti : Gedung, Aula, Laboratorium dan Musholla.
(12)
oleh staf dan pegawai seperti :
a. Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi
Untuk menjaga kesehatan, menjalin hubungan yang akrab dan harmonis setiap staf dan pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat memanfaatkan fasilitas olah raga dan rekreasi. Fasilitas olah raga yang disediakan adalah Lapangan/halaman depan Dinas untuk melakukan senam pagi pada hari Jumat pukul 08.00 WIB. Kegiatan olah raga dilakukan bersama-sama pada waktu yang ditentukan oleh Dinas.
b. Fasilitas Rumah Dinas bagi Pegawai
Fasilitas ini disediakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara untuk staf dan pegawai yang berkepentingan pada dinas tersebut. Rumah dinas ini terletak yaitu di jalan Setia Budi Pasar 1 Tanjung Sari dan di jalan Melur Pasar 3 Tanjung Sari.
c. Fasilitas Kendaraan Dinas bagi Pegawai
Fasilitas ini diberikan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara untuk kepentingan dinas. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki kendaraan dinas yaitu 11 kendaraan bermotor roda 4 dan 11 kendaraan bermotor beroda 2.
c. Pendidikan
Selain itu, prasarana Pendidikan adalah proses perubahan cara berpikir atau tingkah laku dengan cara penyuluhan dan latihan. Ini digunakan oleh
(13)
53
pegawai dengan bantuan pendidikan untuk membayarkan seluruh atau sebagian biaya yang dihubungkan dengan kursus pendidikan formal dan program gelar, termasuk biaya untuk buku. Dengan adanya pendidikan maka pegawai akan semakin terlatih di suatu bidang tertentu sesuai dengan pendidikan yang diberikan sehingga dapat menjadi pegawai yang berkualitas.
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memberikan pendidikan berupa :
1. Pelatihan dan pendidikan diberikan untuk meningkatkan kemampuan kinerja Pegawai.
2. Program pengembangan kompetensi seperti pelatihan, penugasan dan belajar sendiri.
3. Pelatihan dan pengembangan secara terstruktur dalam hal ini seperti brench mark (studi banding).
d. Jaminan Sosial
Jaminan sosial yang memberikan perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap pegawai untuk menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar pegawai akan semakin semangat untuk bekerja.
Adapun yang diberikan kepada pegawai antara lain : 1. Jaminan sosial tenaga kerja.
(14)
C. Produktivitas
Produktivitas merupakan salah satu hal yang penting dalam pencapaian suksesnya Dinas Pemerintahan. Karena itu manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan penggerak faktor-faktor lainnya harus dapat dirangkum menjadi satu kesatuan di dalam melaksanakan proses produksi dalam Dinas Pemerintahan yang paling efektif dan efisien. Produktivitas merupakan perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dengan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa produksi sama dengan produktivitas padahal masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda-beda.
Melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat terbentuk tenaga kerja yang produktif dan terampil didalam bekerja secara efektif dan efisien. SDM merupakan kunci utama bagi peningkatan produktivitas disamping peralatan-peralatan sebagai penunjangnya serta kunci tercapainya tujuan yang direncanakan dengan tercapainya efisiensi.
Konsep produktivitas menurut Piagam Oslo 1984 adalah sebagai berikut : Produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud yaitu menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya (Anaroga, 2000:175).
1. Produktivitas didasarkan pada multi disiplin yang secara efektif merumuskan tujuan, rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber-sumber daya sacara efisien namun
(15)
55
tetap menjaga kualitas.
2. Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia dengan menggunakan modal, keterampilan, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber daya lainnya. Tujuannya untuk perbaikan kehidupan yang bermanfaat bagi seluruh kehidupan manusia, melalui pendekatan konsep produktivitas secara menyeluruh.
3. Produktivitas berbeda pada masing-masing negara sesuai dengan kondisi, potensi dan kekurangan serta harapan-harapan yang dimiliki oleh Negara yang bersangkutan dalam jangka pendek dan jangka panjang, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam melaksanakan pendidikan, pelayanan dan komunikasi.
4. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik manajemen, akan tetapi mengandung filosofis dan sikap yang didasarkan pada motivasi yang kuat untuk mencapai mutu kehidupan yang lebih baik. Menurut Dewan Produktivitas Nasional 1983, pengertian produktivitas adalah sebagai berikut (Anaroga, 2002:176) :
1. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan seluruh sumber daya yang digunakan.
Pendapat mengenai pengertian produktivitas secara umum adalah rasio antara hasil kegiatan (Out Put) dengan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut.(Anaroga, 2000:176)
(16)
Melihat pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan bahwa Produktivitas adalah perbandingan antara hasil suatu pekerjaan pegawai dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu : 1. Bersumber Dari Pekerjaan
Suatu pekerjan yang membutuhkan banyak gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja yang rendah, oleh karena itu gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Mation
Study”. Dengan kedua studi tersebut dapat tercipta gerakan-gerakan yang efektif
dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan kerja karyawan.
2. Bersumber Dari Karyawan Itu Sendiri
Semangat dan kegairahan pada karyawan merupakan unsur terpenting dalam mencapai produtivitas yang baik maka adalah baik apabila pimpinan memperhatikan unsur-unsur penting tersebut, seperti : Gaji yamg memadai, kebutuhan karyawan perlu di perhatikan, penempatan karyawan pada posisi yang tepat.
Selain dari kedua sumber diatas, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain :
1. Pendidikan
Tingkat kecerdasan pegawai dapat dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin besar kemungkinan untuk
(17)
57
mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubung dengan produktivitas karyawan.
2. Motivasi
Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi (karyawan). Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat memberikan dorongan dan semangat kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
3. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan dapat dimulai dengan latihan menghargai waku dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas karyawan. Seperti pada absensi pegawai dan staf. Hal ini sangat mempengaruhi produktivitas kerja.
4. Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas karyawan. Keterampilan karyawan dalam Dinas Pemerintahan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain.
5. Sikap Etika Kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain, ketika dalam hubungan sangat penting karena dengan terciptanya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang perilaku dalam
(18)
proses produksi akan meningkatkan produktivitas kerja. 6. Faktor Manajerial
Gaya kepimpinan yang efektif dapat memotivasi, mengarahkan dan mengerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas. Disini sikap keterbukaan pimpinan kepada bawahan sangat berperan dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada bawahannya sehingga pimpinan mampu berbaur dan bersosialisasi dengan baik terhadap bawahan.
7. Tingkat Penghasilan
Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan, karena semakain tinggi prestasi karyawan akan semakin besar upah yang diterima. Dengan demikian akan memberikan semangat kerja terhadap karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan tercapai.
Selain itu keproduktivitasan kerja seorang pegawai dan staf selain dari fasilitas kerja yang diberikan juga berpengaruh pada lingkungan tempat para pegawai dan staf bekerja. Karena apabila fasilitas yang diberikan lengkap tetapi suasana lingkungan tempat bekerja kurang baik, maka para pegawai dan staf tidak akan dapat bekerja secara efektif maupun efesien.
Salah satu fasilitas yang harus diberikan berkaitan dengan lingkungan pekerjaan adalah :
1. Sistem Pencahayaan
(Sukoco, 2006 : 208) menjelaskan bahwa ada 4 jenis cahaya yang dapat digunakan dikantor, yaitu :
(19)
59
b) Cahaya fluorescent, cahaya yang dengan tingkat terang yang mirip dengan cahaya yang alami.
c) Cahaya incandescent, cahaya yang kadangkala digunakan untuk membuat panel cahaya tidak monoton dan untuk menarik perhatian pada beberapa area.
d) High Intensity Discharge Lamps, cahaya yang memberikan sistem pencahayaan yang sangat efisien.
2. Warna
Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai dan staf. Beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan warna di kantor (Sukoco, 2006 : 214), yaitu :
a) Kombinasi warna, misalnya dalam mencampur warna primer dengan kuning, merah, dan biru akan menghasilkan warna sekunder.
b) Efek cahaya pada warna, karena berbagai jenis cahaya buatan mempunyai spectrum yang berbeda, sistem pencahayaan pada kantor juga memiliki efek yang signifikan terhadap pilihan warna. Sumber cahaya akan meningkatkan warna yang sesuai dengan spektrumnya. c) Nilai pemantulan warna, beberapa warna memiliki nilai pemantulan
yang berbeda. Beberapa area pada perkantoran membutuhkan nilai pemantulan warna yang lebih terang dibandingkan yang lain.
d) Dampak dari warna, warna seringkali mempengaruhi mood. Warna sejuk, biru, hijau dan violet menghailkan mood yang tenang. Warna – warna natural seperti putih dan warna lembut memberikan pengaruh
(20)
yang ringan. 3. Kontrol Suara
Tingkat kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan untuk mengelola tingkat produktifitas pegawai dan staf yang diinginkan. Apabila tingkat kebisingan melampaui batas yang tidak diinginkan, beberapa gangguan fisik dan psikologis terhadap mereka akan terjadi. Beberapa teknik dapat digunakan dalam mengontrol kebisingan pada ruang kantor (Sukoco, 2007 : 216), yaitu :
a) Konstruksi yang sesuai, jumlah kebisingan pada perkantoran dapat dikontrol dengan menggunakan teknik konstruksi bangunan yang efektif.
b) Penggunaan material peredam suara.
c) Alat peredam suara, beberapa alat peredam suara sering digunakan untuk mengontrol suara perkantoran. Alat peredam suara dapat diletakkan pada beberapa mesin di perkantoran.
4. Udara
Faktor lingkungan kantor lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis pegawai dan staf adalah kondisi udara didalam kantor. Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, sirkulasi, serta kebersihan udara (Sukoco, 2006 : 219).
(21)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu, maka penulis mengambil kesimpulan dari Dinas Pemerintahan yang diteliti bahwa fasilitas kerja yang tersedia pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sudah dapat meningkatkan produktivitas kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia sudah cukup lengkap yaitu yang terdiri dari fasilitas kantor dan fasilitas prasarana kantor, sehingga dapat menunjang pekerjaan pegawai untuk mencapai produktivitas kerja yang efektif dan efisien.
Fasilitas kantor yang ada benar-benar digunakan untuk memperlancar proses penyelesaian pekerjaan sehingga tercapai efisiensi baik itu tenaga maupun waktu, sehingga produktivitas kerja dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan oleh Dinas. Sedangkan faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu bersumber dari pekerjaan dan bersumber dari karyawan itu sendiri. Selain dari kedua faktor tersebut terdapat beberapa faktor lain seperti: pendidikan, motivasi, disiplin kerja, keterampilan, sikap etika kerja, faktor manejerial, tingkat penghasilan, lingkungan kerja dan iklim kerja, teknologi dan kesempatan berprestasi.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut:
(22)
1. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik seharusnya diimbangi dengan pemenuhan fasilitas kerja yang baik pula. Contohnya : yang pertama,tidak adanya mesin fotocopy. Seharusnya mesin fotocopy dapat disediakan agar memudahkan untuk memperbanyak data. Yang kedua, di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara masih banyak memiliki fasilitas kerja yang harus di perbaharui. Yang ketiga, seharusnya kenyamanan di ruang kerja perlu ditingkatkan. Dengan menjadikan ruang yang sejuk dan nyaman dan mampu memotivasi pegawai dan staf di dalam malaksanakan kewajibannya.
2. Pemenuhan terhadap fasilitas kerja hendaknya mendapatkan perhatian yang lebih serius sehingga dapat mendatangkan motivasi tersendiri kepada pegawai dan staf untuk bekerja lebih baik lagi.
3. Perencanaan fasilitas baik berupa penambahan fasilitas ataupun perbaikan harus dilakukan dengan baik dengan memperhatikan fase-fase perencana peralatan.
4. Pemeliharaan fasilitas sebaiknya rutin dilakukan untuk dapat menghindari segala sesuatu yang dapat membahayakan keselamatan kerja pegawai dan staf.
(23)
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Utara diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor Wilayah pada tahun 1978. Kantor Wilayah ini adalah Instansi vertical Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1, dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan sebangai berikut:
1. Menyelengarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di Wilayah yang bersangkutan.
2. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah Hukum Tingkat I dan instansi lain yang terkait dalam rangka koordinasi, pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatra Utara.
3. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronasi baik dalam lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas pokoknya masing-masing.
(24)
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program pertambangan dan energi Daerah.
Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut:
1) Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran.
2) Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian. Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan.
3) Tahun 1950, Kementerian Perekonomian Diubah menjadi Kementrian Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan. 4) Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen
Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro Minyak dan Gas Bumi.
5) Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (DEFARDATAM).
6) Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan.
7) Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatra Bagian Utara di Medan. Pendirian berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/1969.
8) Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara di Medan.
9) Tahun 1978, Kantor Departemen diubah menjadi Departemen Pertambangan dan Energi yang terdiri dari 2 (dua) Direktorat Jenderal Pertambangan Umum,
(25)
8
Direktorial Jenderal Ketenagaan sedangkan Sekretaris Jendral dan Inspektorat masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.
10)Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh di Medan.
11)Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.
12)Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun 1989.
13)Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.
14)Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara. 15)Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatra Utara No.3 Tahun 2001
tanggal 31 Juli 2001, tentang dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatra Utara maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara dan Eks Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatra Utara digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
(26)
B. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara
Gambar 2.1 Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan Komunisme.
2. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.
3. Pabrik, Pelabuhan, Pohon karet, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun Padi, tulisan ”SUMATERA UTARA” melambangkan Daerah yang indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah. 4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat
puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan
(27)
10
tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta, keadaan dan pembela keadilan.
5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan yang dinamis.
C. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
• Visi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Visi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah “ Terwujudnya pengelolaan pertambangan dan energy yang menghasilkan nilai tambah bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui pembangunan”
Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagi berikut:
a) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan pembangunan yang berwawasan di lingkungan.
b) Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan energi.
c) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan kesejahteraan masyarakat.
d) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi komponen masyarakat yang beragam.
(28)
• Misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah:
1. Meningkatkan Profesionalisme, etika dan moral aparatur yang mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan dan akuntabel serta bebas dari korupsi, kolus dan nepotisme (Good Governence).
2. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan Potensi Sumber Daya Mineral, Energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan pengusahaannya dan pencegahan.
3. Meningkatkan kualitas data dan informasi Potensi bencana alam Geologi (tanah longsor, letusan gunung api dan gempa bumi) dalam rangka upaya penanggulangan dan pencegahan.
4. Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan Energi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi.
5. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan.
6. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat dan industri di Sumatera Utara.
7. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha Pertambangan dan Energi.
8. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan rakyat setempat melalui pengusahaan Pertambangan dan Energi.
(29)
12
9. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan Pertambangan dan Energi dalam rangka terlaksananya kegiatan Pertambangan dan Energi dalam energy yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan.
10.Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengusahaan Pertambangan.
• Tujuan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.
3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan.
4. Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan energi migas dan tenaga listrik.
5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community Development) di sekitar wilayah Pertambangan.
6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.
7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.
(30)
8. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Instansi lingkunngan hidup, kehutanan dan Instansi terkait.
9. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.
10.Meningkatkan pengadaan peralatan lapangan dan laboratorium.
11.Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri sebagai bahan baku.
12.Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau jaringan PLN.
13.Penyebaran luasan informasi Pertambangan dan Energi melaui promosi, booklet dan internet.
14.Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah.
• Sasaran Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai berikut:
1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan professional.
2. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang Geologi, Sumber Daya Mineral, Energi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Gunung Api, Gempa Bumi dan Air Tanah/Hidrogeologi.
3. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan.
(31)
14
4. Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat, pelayanan Prima, Pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah yang benardan baik serta berwawasan lingkungan.
5. Terwujudnya persepsi yang sama dengan Instansi lingkungan hidup, kehutanan dan Instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.
6. Tersedianya perda tentang pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.
7. Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil. 8. Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat.
• Kebijakan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas data/informasi Pertambangan dan Energi, pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.
2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.
3. Pengelolaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan. 4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan Pertambangan dan Energi.
(32)
5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti: Pembangkit Listrik Tenaga Ait (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta.
6. Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian dan pemanfaatan air tanah sebagai alternatif terakhir.
7. Menggalangkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan dibidang Pertambangan dan Energi.
8. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/eksplorasi dalam laboraturim.
D. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan system yang berlaku untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana.
Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai tempat untuk melakukan tugas-tugas atau kegiatan pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu badan atau unti usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkannya sebelumnya.
Prinsip faktor penilaian organisasi adalah: a. Rumusan yang jelas
b. Pembagian Kerja
c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab d. Rentang kekuasaan
(33)
16
e. Pengawasan
Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang tetap sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas kedinasan dengan tujuan yang diinginkan oleh kantor, staf dan pegawai mengetahui akan kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab serta pegawai dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan penuh tanggungjawab.
(34)
Susunan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara tampak pada gambar:
2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Kepala Dinas Sekertaris KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sub Bagian Program Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan BIDANG LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI BIDANG GEOLOGI
DAN SUMBER DAYA MINERAL BIDANG PERTAMBANGAN UMUM Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Seksi Perizinan Seksi Sumber Daya Mineral Seksi perizinan pertambangan umum Seksi pembina usaha pertambangan umum Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi Seksi Energi Baru Seksi Hidrogeologi Seksi Minyak dan Gas Bumi Seksi pertambangan umum Seksi Ketenagaanlistrik an Seksi Geologi Lingkungan
(35)
18
E. Job Description Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yang berbeda pada organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam melaksanakan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan memimpin pengendalian pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energy, minyak dan gas bumi dan pengelolaan dan pembinaan unit dan Pelaksana Teknis Dinas. Uraian tugas Kepala Dinas:
1. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan funsgi tugas.
2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah.
4. Menyelenggarakan dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang Pertambangan dan Energi.
(36)
5. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak dan gas bumi.
6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintahan daerah.
7. Menyelenggarakan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan.
8. Menyelenggarakan koordinasi kerja sama dengan Instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.
9. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi. 10.Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan di bidang Pertambangan dan Energi.
11.Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertambangan dan Energi lintas Kabupaten/Kota.
12.Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis Dinas.
13.Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.
14.Menyelenggarakan tugas lain sesuai bidang tugas dan fungsinya
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas dibantu oleh:
1. Sekretaris
(37)
20
3. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral 4. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi 5. Bidang Minyak dan Gas Bumi
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas 7. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Sekretaris
Sebagai sekertaris mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam bidang administrasi umu, kepegawaian, keuangan dan program.
Sekretaris Dinas mneyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekertariat, bidang-bidang dan unit pelaksana teknis Dinas
2. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program Dinas, perencanaan dan program kesekretariatan dan anggaran belanja.
3. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standard yang diberikan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.
5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standard yang ditetapkan.
7. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan masyarakat.
(38)
8. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor. 9. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat ineternal Dinas.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh: a) Sub Bagian Umum
b) Sub Bagian Keuangan c) Sub Bagian Program
3. Sub Bagian Umum
Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksankan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian umum.
3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai.
4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/stuktural fungsional dan teknis.
5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai.
6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai.
7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan Dinas.
(39)
22
8. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan serta pendokumentasian peaturan perundang-undangan
9. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian surat-surat naskah dinas dan arsip.
10.Melaksankan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor.
4. Sub Bagian Keuangan
Sub bagian keuangan mempunyai uraian tugas:
1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.
2) Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian keuangan.
3) Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas. 4) Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas. 5) Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah. 6) Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.
7) Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.
8) Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya. 9) Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung
(40)
5. Kepala Sub Bagian Program
Sub bagian program mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksaan tugas dinas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian program.
3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja sekretaris dan sub bagian program yang meliputi Pertambangan dan energi.
4. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring. 5. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data Pertambangan dan Energi.
6. Melaksanakan pengeloalaan dan pembinaan system informasi Pertambangan dan Energi.
6. Kepala Bidang Pertambangan Umum
Kepala bidang pertambangan umum mempunyai tugas membantu Kepala Dians dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pelayanan perizinan, pembinaan usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kapala Sub bagian Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi:
1. Menyelenggarakan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah provinsi di bidang mineral, batu bara dan gas bumi.
2. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota.
(41)
24
3. Menyelenggarakan pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara dan gas bumi dan wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau k earah perairan kepulauan.
4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.
5. Menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.
6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi dan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional.
7. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pengusahaaan KP lintas Kabupaten/Kota.
8. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, dan batu bara untuk operasi produksi, serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.
9. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara dan panas bumi serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja Pertambangan di wilayah Provinsi.
(42)
10.Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi serta neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilawayah Provinsi.
11.Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Tambang serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.
12.Menyelenggarakan evaluasi rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan.
13.Menyelenggarakan pengkoordinasian perizinan dan pengawasan penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan kewenangannya.
14.Menyelenggarakan pemberian bimbingan, survise dan konsultasi terhadap pemegang IUP, IPR atau IPK lintas Kabupaten/Kota.
15.Menyelenggarakan proses pengesahan Kepala Teknik Tambang yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di lapangan.
16.Menyelenggarakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM). 17.Menyelenggarakan proses perizinan gudang bahan peledak untuk kegiatan
usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi. Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh: a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum
b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan c. Seksi Pertambangan Umum
a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum
Kepala Seksi Perizinan Pertambangan Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
(43)
26
1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan penyusunan dalam rangka pembuatan peraturan perundang-undangan daerah Provinsi di bidang mineral, batu bara dan panas bumi.
2) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota.
3) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas dan koordinasi dalam rangka pemberian izin usaha Pertambangan mineral, batu bara, panas bumi pada wilayah Kabupaten/Kota paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas.
4) Melaksanakan pengkajian dan pemeriksaan berkas, evaluasi standar operasional pengelolaan lingkungan, pengkorrdinasian, pemberian izin usaha Pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.
5) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, pengkoordinasian, pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka PMDN lintas Kabupaten/Kota.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
7) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum sesuai standar yang ditetapkan.
(44)
b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum
Adapun tugas dan wewenang Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum yakni sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengkoordinasian, evaluasi teknis, pembinaan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.
2) Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan dan bimbingan dalam rangka pelaksanaan, pengelolaan dan pembinaan pelaksanaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.
3) Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi teknis dalam rangka pembinaan pengusahaan KP lintas Kabupaten/Kota.
4) Melaksanakan pengumpulan data/bahan, penyusunan, pengelolaan data dan informasi mineral, batubara dan panas bumi serta pengusahaan sistem informasi Geografis wilayah kerja Pertambangan di wilayah provinsi.
5) Melaksanakan koordinasi, pengumpulan data/bahan dalam rangka penyusunan penetapan potensi panas bumi, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah provinsi.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
7) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala-kepala Bidang pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
(45)
28
8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum
Kepala Seksi pengawasan pertambangan umum, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan Kepulauan.
2) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam rangka pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.
3) Melaksanakan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi, KP pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional. 4) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral dan
batu bara untuk operasi produksi sertas panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
(46)
6) Melaksanakan, memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
7) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan.
8) Melaksanakan proses pemberian izin Kartu Meledakkan (KIM), proses pengesahan Kepala Teknik Pertambangan yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan dilapangan. 9) Melaksanakan proses penerbitan izin gudang bahan peledak untuk kegiatan
usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi.
7. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.
2) Menyelenggarakan pengkajian dan pengkoordinasian perencanaan program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan bidang lain dan Sekretariat.
3) Menyelenggarakan pengkajian perencanaan pembuatan peraturan daerah dibidang air tabah.
(47)
30
5) Menyelenggarakan pengelolaan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin penggalian dan izin penyerapan mata air, pemakaian air tanah atau pengusahaan air tanah lintas Kabupaten/Kota.
6) Penyelenggaraan pengkajian penetapan wilayah konservasi air tanah lintas Kabupaten/Kota.
7) Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara panas bumi dan air tanah.
8) Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi dan air tanah, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah Provinsi.
9) Menyelenggarakan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota.
10)Menyelenggarakan pengkajian inventaris geologi dan sumber daya mineral, batubara panas bumi dan air tanah pada wilayah provinsi.
11)Menyelenggarakan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada wilayah provinsi.
12)Menyelenggarakan penetapan zona pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada lintas Kabupaten/Kota.
13)Menyelenggarakan penetapan pengelolaan lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi.
14)Menyelenggarakan inventaris lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi pada wilayah Provinsi.
15)Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan mitigas bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.
(48)
16)Menyelenggarakan inventaris dan pengelolaan kawasan rawan bencana Geologi pada wilayah Provinsi.
17)Menyelenggarkan pelaksanaan koordinasi mitigas bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.
18)Menyelenggarakan pengelolaan informasi bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.
Kepala bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh: a. Kepala Seksi Sumber Daya Mineral
b. Kepala Seksi Hidrogeologi
c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan a. Seksi Sumber Daya Mineral
Kepala Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.
2) Melaksanakan inventarisasi batu bara dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.
3) Melaksanakan inventarisasi panas bumi dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.
4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral. 5) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi batu bara.
6) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi panas bumi.
7) Melaksanakan penetapan neraca sumber daya dan cadangan mineral. 8) Melaksanakan penetapan neraca sumbe rdaya dan cadangan batu bara..
(49)
32
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber daya Mineral sesuai bidang tugasnya.
10)Melaksanakan dan memberikan masukan kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.
11)Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.
b. Kepala Seksi Hidrogeologi
Kepala Seksi Hidrogeologi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengurapan mata air pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
2) Melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi air tanah, pemetaan Hidrogeologi, penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
3) Melaksanakan penyelidikan pencemaran air tanah, inventarisasi potensi air bawah tanah, pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah, pengendalian pemakaian dan pengusahaan air tanah.
c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan
Kepala Seksi Geologi Lingkungan, mempunyai uraian tugas: 1) Melaksanakan dan menetapkan pengelolaan lingkungan geologi.
2) Melaksanakan penyelidikan geologi teknik, gerakan tanah longsor, daerah rawan gempa bumi dan pemantauan aktivitas gunung api.
3) Melaksanakan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik dan kawasan rawan bencan geologi.
(50)
4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi bencana geologi, sosialisasi mitigas bencan geologi dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.
5) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.
8. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi
Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan penyusunan peraturan daerah Provinsi di Bidang listrik dan Ketenagalistrikan, penyusunan rencana umu ketenagalistrikan (RUKD), regional, pemberian izin usaha penyediaan tenaga listrik maupun energy listriknya lintas Kabupaten/Kota.
2) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izin usahanya dikeluarkan oleh Provinsi dan pemberian Izin Operasi Penyediaan Tenaga Listrik (IOPTL) yang sarana instansinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.
3) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.
4) Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.
5) Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal bidang dan juga tugas lain,sesuai tugas dan fungsinya.
(51)
34
a. Kepala Seksi Perizinan Ketenagalistikan.
b. Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru. c. Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.
a. Seksi Perizinan Ketenagalistrikan
Seksi Ketenagalistrikan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi. 2) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data perizinan.
3) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang izinnya dikeluarkan Provinsi dan pemberian izin operasi penyediaan Tenaga Listrik yang sarana instalasinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.
4) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha Ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.
5) Melaksanakan tugas alin, sesuai bidang tugasnya.
b. Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru
Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan Dan Energi Baru mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik Dan Pemanfaatan Energi. 2) Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Bidang Listrik dan
Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.
(52)
3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data listrik dan energi baru terbarukan.
4) Melaksanakan penyusunan peraturan daerah provinsi di bidang ketenagalistrikan.
5) Melaksanakan penyusunan Rancana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD).
6) Melaksanakan sosialisasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
7) Melaksanakan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan.
8) Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan tenaga listrik dan energi baru terbarukan dengan menggalakkan pelaksanaan internsifikasi, diversifikasi dan konservasi energi.
9) Melaksanakan penyelidikan dan pengembangan ketenagalistrikan dan sumber energi lainnya.
10)Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
11)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 12)Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya. c. Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan
Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi.
(53)
36
2) Melaksanakan penyusunan perencanaan kerja Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.
3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data pembangkit listrik.
4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi.
5) Melaksanakan sosialisasi cara-cara berhemat energi dengan mengadakan pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalisrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
6) Melaksanakan evaluasi hasil program pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalistrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
7) Melaksanakan pengawasan ketenagalistrikan di sektor pembangkitan, transmisi, distribusi mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi, operasional sampai pasca operasional, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
8) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
9) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 10)Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan bidang tugasnya.
9. Bidang Minyak dan Gas Bumi
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas
bumi bersama pemerintah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
(54)
2. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak
kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas Kabupaten/Kota jika kontrak wilayah kerja telah berakhir.
3. Menyelenggarakan pengawasan jumlah armada pengangkutan Bahan Bakar
Minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan kapasitas pengangkutan BBM.
4. Menyelenggarakan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang
beroperasi di daerah provinsi dengan melakukan pendataan.
5. Menyelenggarakan penetapan harga bahan bakar minyak, jenis minyak tanah
pada tingkat konsumen rumah tangga dan usaha kecil melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera tentang Harga Eceran Tertinggi (HET).
6. Menyelenggarakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar
(NPT).
7. Menyelenggarakan koordinasi pengawasan pengendalian pendistribusian dan
tata niaga bahan bakar dari agen dan pangkalan dan sampai di wilayah Provinsi.
8. Menyelenggarakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan
kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan dan penyediaan BBM lintas Kabupaten/Kota.
9. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak
dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah operasi paling jauh 12 mil laut di ukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.
(55)
38
10.Menyelenggarakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa
penunjang minyak dann gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di Daerah yang bersangkutan.
11.Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Migas serta
pembinaan Jabatan Fungsional Provinsi.
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam melakukan tugasnya dibantu oleh beberapa seksi antara lain:
a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
b. Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi c. Seksi Minyak dan Gas Bumi
a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Kepala Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi.
2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja,
kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku.
(56)
4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang ditetapkan.
5) Melaksanakan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
6) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.
8) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.
9) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan.
b. Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi
Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /data untuk penyusunan rencana jangka menengan dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas bumi.
2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.
(57)
40
3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku.
4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi dan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang dtetapkan.
5) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai kententuan dan standar yang ditetapkan.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.
7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.
8) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar diperlukan.
c. Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi
Kepala Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan pengawasan Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan.
(58)
2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3) Melaksanakan pengawasan teknis dan lindungan lingkungan terhadap kegiatan
usaha Minyak dan Gas Bumi, pengawasan mutu bahan bakar minyak pada depot dan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum, pengawasan jumlah armada pengangkutan dan kapasitas pengangkutan bahan bakar minyak di daerah provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 4) Melaksanakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdafatar (NPT)
pada pelumas yang beredar di pasaran, sesuai peraturan dan perundang-undangan.
5) Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan komoditi dan jasa boga dan bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di daerah provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.
7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.
8) Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan.
(59)
42
F. Kinerja Terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Kinerja terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yaitu sebagai Penyelenggara sebagian kewenangan pemerintah Propinsi, tugas desentralisasi dan dekosentrasi khususnya bidang pertambangan dan energi serta tugas pembantu yang diberikan gubernur. Untuk menyelenggarakan kinerja terkini, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.
3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan.
4. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.
5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community Development) di sekitar wilayah Pertambangan.
6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.
7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.
(60)
PENDAHULUAN
12. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas atau peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu, diperlukan kesiapan dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut.
Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang Dinas Pemerintahan dalam rangka pelaksanaan strateginya. Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan
(61)
2
kesempatan berprestasi.
Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sasuatu. Jadi, fasilitas kerja adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu memudahkan suatu kegiatan atau aktivitas. Dalam setiap segi proses perkantoran yang produktif, maka perusahan harus menyediakan fasilitas kerja yang lengkap. Peningkatan produktivitas dapat ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan memotivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik.
Suatu Dinas Pemerintahan harus membuat perencanaan fasilitas dengan baik, agar fasilitas yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah operasi. Secara umum perencanaan fasilitas mempunyai beberapa fungsi seperti menunjang peningkatan produksi, menggunakan tenaga kerja, peralatan dan ruang serta energi secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.
Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan pegawai dan staf, sehingga kinerja Dinas Pemerintahan akan dapat mewujudkan tujuannya.
Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan karyawan, sehingga kinerja atau produktivitas Dinas Pemerintahan akan dapat mewujudkan tujuannya. Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu Fasilitas sarana kantor contohnya yaitu: komputer, telepon, faksimile, printer, fotocopy, mesin tik dan in foccus
(62)
sedangkan fasilitas prasarana kantor contohnya yaitu: fasilitas pendidikan, fasilitas olahraga, rekreasi, musholla, kantin dan fasilitas kesehatan.
Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara menggunakan berbagai macam fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan ketepatan waktu pengerjaan tugas oleh pegawai dan staf. Dengan tersedianya fasilitas kerja yang terdapat pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara menyebabkan peningkatan produktivitas kerja secara terus-menerus. Fasilitas kerja yang terdapat pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara antara lain adalah fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor terdiri dari komputer, printer, faximile, overhead projector , mesin ketik, dan filling cabinet. Fasilitas prasarana pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara terdiri dari fasilitas olah raga, rekreasi, fasilitas kesehatan, kantin dan Musholla.
Dengan adanya fasilitas kerja yang baik pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat meningkatkan kinerja staf dan pegawai Dinas Pemeritahan meningkat. Produktivitas yang meningkat dapat dilihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat serta meningkatnya penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau jaringan PLN sesuai dengan salah satu tujuan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara. Prosedur yang cepat karena staf dan pegawai maupun karyawan memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik kepada masyarakat didukung oleh adanya fasilitas kerja.
Betapa pentingnya faktor fasilitas kerja untuk memotivasi dan mendorong karyawan dalam melaksanakan tugasnya agar lebih produktif, maka penulis
(63)
4
memilih judul “PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA STAF DAN PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA ”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka masalah yang dikemukakan penulis adalah “ Bagaimana peranan fasilitas kerja yang tersedia pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan produktivitas kerja? “
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini, antara lain:
1. Untuk meningkatkan peranan fasilitas kerja yang tersedia, dapat meningkatkan efektivitas kerja staf dan pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
2. Mengidentifikasi fasilitas – fasilitas dominan yang mempengaruhi produktivitas kerja staf dan pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan Tugas Akhir dari penelitian yang penulis lakukan adalah : 1. Bagi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
(64)
mengatasi masalah tentang peranan fasilitas kinerja terhadap staf dan pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara. 2. Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan fasilitas kerja dalam meningkatkan produktivitas karyawan.
3. Bagi penulis lain
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis lain agar dapat mengetahui beberapa sarana dan prasarana fasilitas kantor .
(65)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DIPLOMA III KEUANGAN
PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA STAF DAN PEGAWAI PADA DINAS
PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
FARHAN AHMAD FUAD LUBIS 102101150
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
(66)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : FARHAN AHMAD FUAD LUBIS
NIM : 102101150
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA STAF DAN PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : ... 2013 DOSEN PEMBIMBING
Marhayanie, SE, M.Si. NIP: 195804271985032002 Tanggal : ... 2013 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEUANGAN
Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP: 197411232000122001 Tanggal : ... 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, AK, CA NIP. 195604071980021001
(67)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda M.Husni Fuad Lubis dan Ibunda Ilda Harahap yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan penuh kasih sayang serta berkat doa Mereka Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, AK, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si., selaku Kepala Program Studi Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola
Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Marhayanie, SE , M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
(1)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : FARHAN AHMAD FUAD LUBIS
NIM : 102101150
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA STAF DAN PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : ... 2013 DOSEN PEMBIMBING
Marhayanie, SE, M.Si. NIP: 195804271985032002 Tanggal : ... 2013 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEUANGAN
Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP: 197411232000122001 Tanggal : ... 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, AK, CA NIP. 195604071980021001
(2)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda M.Husni Fuad
Lubis dan Ibunda Ilda Harahap yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan penuh kasih sayang serta berkat doa Mereka Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, AK, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si., selaku Kepala Program Studi Jurusan
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola
Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Marhayanie, SE , M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
(3)
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
7. Staf dan Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara yang
banyak membantu selama magang dan mengerjakan tugas akhir ini.
8. Buat kedua adik Fahri, Farah, serta seluruh keluarga yang telah
memberikan dorongan dan kepada Penulis selama ini.
9. Teman-teman Seperjuangan Suhada, Iskandar, Abdul, Desi, Dilla, Vira,
Samy serta seluruh teman-teman D3 Keuangan Stambuk 2010 terima kasih atas semua motivasi dan dorongan semangatnya.
10.Rekan- rekan Bom Atom yang banyak memberikan kegembiraan terima
kasih atas semua motivasi dan doronga semngatnya.
11.Buat teman-teman magang (Ahmad, Fariza, Jafar dan Surya) yang telah
banyak membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.
Medan, Agustus 2013 Penulis
(4)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR IS...iii
DAFTAR GAMBAR...v
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Perumusan Masalah ...4
C. Tujuan Penelitian ...4
D. Manfaat Penelitian ...4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ...6
A. Sejarah Ringkas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ...6
B. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara...9
C. Visi, Misi,Tujuan,Sasaran dan kebijakan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara... ...10
D. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ...15
E. Job Description Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ...18
F. Kinerja Terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara………42
BAB III PEMBAHASAN ...43
A. Peranan Fasilitas Kerja ...43
B. Jenis - jenis Fasilitas Kerja Yang Ada di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ……...46
1. Fasilitas Sarana Kantor...46
2. Fasilitas Prasarana Kantor ...51
C. Produktivitas ...54
D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ...56
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...61
A. Kesimpulan ...61
B. Saran ...61
(5)
(6)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Logo Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara...11 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan