2.4 Pengadaan Naskah
Penerbitan buku akan berjalan dengan lancar bila ada naskah. Naskah merupakan bahan baku penerbit yang utama. Naskah tentu saja ditulis oleh
penulis atau pengarang. Dengan demikian, pengarang, naskah, dan penerbitan merupakan tiga bagian yang tak terpisahkan. Ketiganya merupakan degup jantung
yang menghidupkan penerbit. Penerbit harus mengetahui buku-buku apa saja yang dibutuhkan oleh
pembaca, karena itu penerbit membutuhkan langkah-langkah yang berarti, dimana langkah yang pertama adalah mencari buku yang harus diterbitkan dalam
bidangnya, contohnya adalah buku-buku sekolah dasar, maka dari itu buku yang dibutuhkan adalah buku banyak menunjang pelajaran , naskah yang ditulis harus
dapat disesuiakan apabila terjadi penyempurnaan kurikulum, keluesan peyajian isi naskah perlu diperhatikan. Disatu segi kedalaman dan keluasan badan.
Metodologi dan system evaluasinya harus sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku serta urutan penyajian bahan disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Langkah kedua adalah mencari pengarang yang mampu menulis buku
yang dimaksud. Menurut Paembonan 1990: 30 pengarang yang ditunjuk setidak- tidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Menguasai ilmu dan materi pelajaran yang akan di tulis.
2. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang psikologi belajar, didaktik,
dan metodik pengajaran yang bersangkutan. 3.
Memiliki pengalaman mengajar dalam mata pelajaran yang akan ditulisnya.
4. Memiliki kemahiran dan pengalaman menulis buku.
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi, sejalan dengan semakin ketatnya persaingan antar penerbit, maka cara lama dengan menunggu naskah ini sudah mulai ditinggalkan. Penerbit
sudah mulai gesit mencari gagasan dan mewujudkannya menjadi buku. Dalam badan penerbitan, tugas mengadakan naskah ini dibedakan kepada penyunting,
khususnya penyunting pengadaan naskah. Adapun yang harus diperhatikan dalam pengadaan naskah ini adalah
sebagai berikut: a.
Sumber Naskah Naskah yang terbaru harus dicari oleh seorang penyunting, ia dapat
menemukan gagasan naskah melalui pameran buku, reuni, pertemuan antar pakar bidang ilmu tertentu dan lain sebagainya. Maka dicarilah penulis yang mampu
menuangkan gagasannya itu dalam bentuk tertulis. Penulis dapat diketahui dari daftar nama pengarang yang sesuai dengan daftar penulispengarang yang dimiliki
penerbit. Selain itu dapat pula dengan cara mencari pengrang buku sejenis yang telah beredar. Cara lain untuk mendapatkan naskah adalah penerbit melakukan
sayembara mengarang ataupun menghubungi langsung orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan yang tertentu.
Penggunaan buku berbahasa asing dibutuhkan penerjemah naskah. Seorang penerjemah harus menguasai bahasa asing tersebut dengan baik.
Penerbitan harus pandai memilih judul serta memilih penerjemah yang berkemampuan baik dan mendapatkan izin penerjemahan dari pemilik hak cipta
buku yang asli.
Universitas Sumatera Utara
b. Penilaian Naskah
Penyunting bertugas menentukan apakah sebuah naskah akan diterima untuk diterbitkan atau ditolak. Penyunting menilai naskah antara lain dari isinya,
cakupannya, penyusunan isi, cara penyajian dan bahasa. Bila penyunting tidak dapat memberi penilain tentang isi dan cakupan naskah, maka ia dapat meminta
bantuan seorang penelaah ataupun pakar dalam bidang ilmu yang berhubungan dengan buku tersebut.
2.5 Penerbitan Buku Sekolah Dasar SD