Penyuntingan Naskah Penerbitan dan Pendistribusian Buku Sekolah Dasar (SD) oleh PT. MADJU MEDAN CIPTA.

Mempertimbangkan jumlah buku yang memenuhi syarat untuk dipakai disekolah dasar lebih banyak dari jumlah buku yang akan disediakan perlu adanya pertimbangan. Menurut Paembonan 1990: 40 Proses pemilihan buku di pertimbangkan hal-hal berikut: a. Pertimbangan buku yang disediakan sekolah untuk semua bidang studi b. Bidang studi atau mata pelajaran yang buku teks utamanya belum tersedia c. Kesesuaian isi ilustrasi dan perwajahan buku yang sesusai untuk anak-anak sekolah dasar. Pada umunya buku Sekolah Dasar SD dicetak dalam jumlah yang banyak karena dibeli dalam jumlah yang banyak sekaligus baik oleh pihak sekolah maupun perpustakaan sekolah. Buku sekolah dasar terdiri dari satu buku saja atau dalam beberapa jilid diharapkan buku-buku yang disesuaikan dengan jenjang bahan pelajaran. Dengan pemilihan buku yang tepat diharapkan buku- buku yang disediakan itu akan disenangi oleh anak-anak dan guru disekolah dasar.

2.6 Penyuntingan Naskah

Bagian penyuntingan merupakan inti sebuah penerbitan, karena fungsinya yang utama mengembangkan naskah, dibagian inilah bahan baku penerbitan yang berupa naskah diolah dan dipersiapkan sehingga naskah yang tadinya masih mentah menjadi siap dan layak terbit. Yang paling bertanggung jawab atas isi sebuah buku tentu pengarang, namun penerbit yang baik akan menerbitkan naskah yang seharusnya memerlukan penyuntingan atau belum layak terbit. Universitas Sumatera Utara Pekerjaan penyuntingan naskah disebuah penerbitan yang besar terdiri dari: 1. Kontrak Penerbitan Penerimaan naskah oleh penerbitan harus benar-benar hasil karya pengarang yang bersangkutan, bukan hasil jiplakan. Jaminan pengarang dalam hal ini sangat penting dan harus tertuang dalam kontrak penerbitan naskahnya. Kontrak atau surat perjanjian penerbitan itu harus ditanda tangani oleh pengrang dan pihak penerbit sebelum naskah tersebut diolah lebih lanjut. 2. Penyerahan Naskah Naskah biasanya diserahkan oleh pengarang pada pihak penerbit dalam bentuk tertulis, ketikan maupun disket. Naskah diserahkan rangkap satu dan untuk pengarang biasanya memiliki arsipnya. 3. Ketaat Azasan Naskah disebut taat asas bila penyajiannya mengikuti pola tertentu dengan tetap. Di indonesia belum ada pedoman yang mantap mengenai asasan sebuah naskah, namun sebagai patokan penerbit dapat berpedoman ejaan yang disempurnakan EYD terbitan pusat pengembangan dan pembinaan bahasa. 4. Tata Bahasa Penggunaan bahasa yang baik dan benar merupakan syarat yang harus di penuhi oleh sebuah naskah. Kalimat yang mengungkapkan pesan pengarang harus dapat dipahami pembaca. Penyuntingan memberikan saran kepada penulis. sehingga naskah yang ada tidak hanya berbobot isinya namun baik bahasanya. Universitas Sumatera Utara 5. Kelengkapan Naskah Naskah yang telah selesai, diserahkan oleh penyuntingan kegiatan produksi untuk dipersiapkan percetakannya menjadi buku.kelengkapan naskah terdiri dari: a. Cover b. Halaman Judul Utama c. Halaman Persembahan d. Kata Pengantar e. Daftar Isi f. Tabel g. Ilustrasi h. Singkatan i. Lambang j. Catatan Kaki k. Daftar Pustaka l. Lampiran m. Indeks n. Biografi singkat Universitas Sumatera Utara

2.7 Pendistribusian Buku