Kelapa sawit memiliki beberapa jenis varietas yang dikenal sebagai Dura D, Tenera
T, Pisifera P. perbedaan dari ketiga jenis ini dapat diketahui dengan memotong buah secara melintang atau memanjang. Dura memiliki inti besar dengan
ekstraksi minyak sekitar 17 18 . Tenera merupakan hasil persilangan antara Dura dan Pisifera, memiliki cangkang tipis di sekeliling biji, serta ekstraksi minyak sekitar
22 25 . Pisifera tidak memiliki cangkang dengan inti kecil sehingga tidak
dikembangkan menjadi tanaman komersil. Stasiun proses pengolahan Tandan Buah Segar TBS menjadi Minyak Kelapa
Sawit MKS umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun pendukung. Stasiun utama berfungsi sebagai berikut :
1. Penerimaan buah fruit reception 2. Rebusan sterilizer
3. Perontokan buah thresher 4. Pencacahan digester dan pengempaan Presser
5. Pemurnian clarifier 6. Pemisahan biji dan kernel kernel plant
2.3.1. Penerimaan Buah fruit reception
Sebelum diolah di PKS ,tandan buah segar TBS yang diterima dari kebun pertama sekali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang di jembatan
timbang weight bridge dan ditampung sementara di penampungan buah loading ramp
. 1. Jembatan timbang weight bridge
Setiap truk atau trailer yang masuk ke pabrik harus ditimbang pada saat berisi bruto dan sesudah dibongkar tarra. selisih timbangan yang berisi dan kosong
merupakan berat TBS yang akan diolah.
2. Penampungan buah loading ramp
Universitas Sumatera Utara
TBS yang ditimbang di jembatan timbang selanjutnya dibongkar di loading ramp
dengan menuang dump langsung dari truk. Untuk perhitungan rendemen dan penilaian mutu perlu diketahui keadaan TBS yang masuk ke dalam pabrik.
Karena itu perlu diadakan sortasi Pahan I,2006.
2.3.2. Rebusan sterilizer
Lori-lori yang berisi TBS dikirim ke stasiun perebusan dengan cara ditarik menggunakan capstand yang digerakkan menggunakan motor listrik menuju
sterilizer . Setiap ketel dapat diisi dengan 10 lori, dengan kapasitas 2,5 ton per lori.
Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada temperatur sekitar 135
o
C dan tekanan 20 28 kgcm
2
selama 80 90 menit. Proses perebusan dilakukan secara bertahap dalam tiga puncak triple peak tekanan agar diperoleh hasil yang optimal.
Proses perebusan mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Mematikan enzim-enzim yang merupakan katalisator dalam reaksi penguraian
minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol.
O H
2
C O C R
1
H
2
C OH + R
1
COOH O
Enzim HC O C R
2
+ H
2
O HC OH
+ R
2
COOH Lipase
O H
2
C O C R
3
H
2
C OH + R
3
COOH Minyak
gliserol asam lemak
2. Mengkoagulasikan zat putih telur yang terdapat dalam daging buah agar tidak ikut serta dengan minyak kasar dari hasil pengempaan karena dapat
menyebabkan emulsi. 3. Menguraikan zat lendir dengan cara hidrolisis. Lendir akan menyulitkan
pemisahan air dengan minyak dalam klarifikasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Melunakkan daging buah untuk mempermudah pengadukan di ketel pengadukan.
5. Memudahkan buah lepas dari tandan pada penebahan. 6. Merenggangkan buah inti dengan cangkang untuk memudahkan pemecahan
biji pada mesin pemecah cracker 7. Menurunkan kadar air daging buah.
8. Memperbaiki proses penjernihan minyak.
2.3.3. Penebahan Thresher