BAB VI PROSES SIMULASI
6.1 Urgensi Simulasi
Simulasi aliran fluida dalam kompresor, bukanlah sebagai pengganti rancangan manual terhadap komponen-komponen kompresor yang telah
ditentukan. Simulasi disini berfungsi sebagai media pendukungi untuk mempermudah dan mengefisiensikan pengujian terhadap kompresor hasil
rancangan. Dimana, pengujian ini dapat dilakukan tanpa harus menyelesaikan dahulu kompresor hasil rancangan. Sehingga bisa saja sebagai hasil simulasi
didapat koreksi atau perbaikan, atau bahkan pendesainan ulang pada hasil perancangan. Atau bisa saja hasil perancangan sudah mendekati ideal dengan
melihat analisis hasil pada simulasi ini. Oleh karena itu, efisiensi waktu pada simulasi ini idak bisa
dikomparasikan dengan efisiensi waktu dalam perancangan manual dengan semua analisanya. Karena posisi simulasi ini adalah sebagai sarana pembantu sebelum
pembuatan hasil perancangan dilakukan. Setidaknya, dengan simulasi ini dapat diperoleh hal-hal tentang sifat fluida dalam kompresor beserta sifat-sifatnya yang
kemudian berpengaruh pada ketahanan dan ketangguhan kompresor. Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses simulasi. Dimulai dengan
langkah secara umum untuk tiap tahap, data geometri sudu kompresor serta kondisi operasi. Data yang ditulis hanyalah data yang digunakan dalam simulasi,
dimana data tersebut merupakan hasil analisa dari BAB V, sedangkan data lain yang tidak diperlukan tidak ditulis. Selain itu, penggunaan perangkat lunak yang
dipakai tidak akan terlalu detail dibahas, hanya terbatas pada langkah intinya.
6.2 Data Awal
Adapun analisa kompresor dalam tugas akhir ini adalah kompresor aksial, jenis kompresor aksial reaksi. Yang sesuai dengan data perancangan dengan 15
tingkat. Dalam tugas akhir ini, simulasi yang diberikan pada sudu sudu kompresor
Universitas Sumatera Utara
tingkat pertama yang terdiri dari stator dan rotor tanpa mempertimbangan pengaruh pendingin kompresor. Tampilan simulasi dibuat dalam bentuk bidang
dua dimensi 2D. Data yang diperlukan untuk simulasi adalah data geometri kompresor serta kondisi operasionalnya.
6.3 Kondisi Batas Boundary Condition