Sudu Kompresor Konstruksi Kompresor Aksial

mengurangi Δh K antara siklus ideal dan siklus aktual. Atau membuat sebisa mungkin dengan cara mendekatkan titik e ke titik es sesuai pada gambar 2.3. denga n kata lain membuat Δs mendekati isentropik atau mendekati nol. Menaikkan efisiensi kompresor adalah dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sistem turbin gas secara keseluruhan. Karena kompresor adalah komponen parsial dari sebuah sistem turbin gas yang memiliki pengaruh pada siklus sistem turbin gas secara utuh. Tentu dengan meningkatnya efisiensi, akan memberikan peningkatan nilai guna terhadap sebuah pembangkit tenaga.

2.4 Konstruksi Kompresor Aksial

Kompresor aksial dapat menghasilkan laju aliran massa udara yang tinggi pada bidang frontal yang kecil. Kompresor aksial terdiri dari beberapa tingkat dapat sampai 30, dimana masing-masing tingkat terdiri dari sebaris sudu gerak pada rotor, dan sebaris sudu tetap pada stator. Rotor dan stator inilah yang menjadi bagian utama dari sebuah kompresor aksial. Untuk lebih jelasnya tentang komponen kompresor aksial, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.4 Skema konstruksi kompresor aksial

2.4.1 Sudu Kompresor

Sudu kompresor terdiri dari sudu gerak dan sudu tetap. Penampang sudu adalah berbentuk aerofoil. Aerofoil merupakan bentuk aerodinamik yang paling efektif untuk menghasilkan gaya angkat. Ada beberapa cara pemasangan sudu Universitas Sumatera Utara pada rotor seperti gambar berikut. Gambar 2.5 Konstruksi dan jenis-jenis pemasangan sudu pada rotor Sudu kompresor dipasang longgar pada rotor untuk memungkinkan peredaman atau menghilangkan getaran. Namun hal ini uga bisa menyebabkan masalah ketika gaya sentrifugal pada sudu tidak cukup menghasilkan gesekan yang diperlukan. Pada satu tingkat kompresor, sudu gerak tersusun melingkar pada rotor. Jumlah sudu pada masing-masing tingkat tidaklah sama. Itu semua bergantung pada dimensi-dimensi sudu jarak antar sudu pitch. Berikut detail susunan sudu gerak pada sumbu putar. Gambar 2.6 Detail susunan sudu dan penamaan sudut Aspect ratio merupakan perbandingan antara tinggi sudu dan chord sudu hc. Dengan adanya perbandingan ini, dapat dicari panjang dari chord sudu. Universitas Sumatera Utara Setelah diperoleh chord sudu, dengan perbandingan soliditas sc dapat dicari jarak sudu. Perbandingan soliditas ini, dipengaruhi oleh sudut keluar kecepatan aksial dan sudut defleksi fluida yang didapat dari perhitungan perancangan. Gambar 2.7 Grafik hubungan sc Berat Sudu W s , dapat ditentukan dari persamaan berikut: W s = volume sudu x berat jenis sudu γ Dimana: V s = h . c. t γ = 76 kNm 3 ≈ 7,6 x 10 4 Nm 3 Sudu yang berada pada satu tingkat kompresor, maka dianggap sudu yang satu relatif dengan dan terhadap sudu yang lai.. Karena hal tersebutlah, kemudian dapat dianggap bahwa fenomena-fenomena akibat aliran fluida kerja pada satu sudu, akan sama dengan sudu lainnya. Baik itu berupa kecepatan, ataupun ia berupa sifat-sifat fluida lainnya yang berhubungan dengan sudu-sudu tersebut. Untuk jumlah sudu masing-masing tingkat pada kompresor tidaklah sama. Untuk menghitung jumlah sudu pertingkat dapat dengan menggunakan persamaan Universitas Sumatera Utara berikut: Z = Dimana: Z = Jumlah sudu dalam satu tingkat kompresor r m = panjang jari-jari rata-rata sudu s = jarak sudu pitch

2.4.2 Segitiga Kecepatan pada Sudu Kompresor