Sedangkan untuk derajat reaksi 0,5 lebih mudah dalam penganalisaan dari derajat reaksi lainnya karena bentuknya yang simetris antara segitiga kecepatan
pada sudu gerak dan segitiga kecepatan pada sudu tetap. Dengan kata lain α
1
dan β
2
mempunyai besar sudut yang sama.
2.6 Jumlah tingkat Kompresor
Banyaknya jumlah tingkat kompresor dinyatakan sebagai perbandingan antara kenaikan temperatur setiap tingkatnya. Secara sistematis, menurut dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Z
k
= ………2.7
Kenaikan temperatur seluruh tingkat adalah selisih antara temperatur udara keluar dengan temperatur udara masuk kompresor. Dari diagram h – s untuk
kompresor dapat dilihat kenaikan temperatur untuk seluruh tingkat yaitu: ∆Tα = T
02
– T
1
…..… 2.8 Lit 1 hal 159
Sedangkan kenaikan temperatur setiap tingkatnya menurut [1] halaman 166. ∆T
0s
= . U . C
a
.tan β
1
- tan β
2
………2.9
Dimana : λ = Faktor kerja setiap tingkat, besarnya antara 0,80 – 1,0
= diambil 0,9 …Lit 1 hal 166
U
t
= Kecepatan keliling sudu rata-rata = 350 ms
…Lit 1 hal 161 β
1
= Sudut kecepatan masuk aksial β
2
= Sudut kecepatan keluar aksial
Setelah diperoleh jumlah tingkat kompresor maka dapat dilanjutkan dengan penghitungan dimensi-dimensi lain pada sudu-sudu dengan persamaan-persamaan
yang diuraikan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III CFD FLUENT DAN PENDEKATAN NUMERIK
3.1 Computational Fluid Dinamycs CFD
Dalam aplikasinya, aliran fluida baik cair maupun gas adalah suatu zat yang sangat kentara dengan kehidupan sehari – hari. Misalnya pengondisian udara
bagi bangunan dan mobil, pembakaran di motor bakar dan sistem propulsi, interaksi berbagai objek dengan udara atau air, aliran kompleks pada penukar
panas dan reactor kimia, dan lain sebagainya, yang mana cukup menarik untuk diteliti, diselidiki dan dianalisis. Untuk kebutuhan penelitian tersebut bahkan
sampai dengan tingkat desain, perlu dibutuhkan suatu alat yang mampu menganalisis atau memprediksi dengan cepat dan akurat. Maka berkembanglah
suatu ilmu yang dinamakan Computational Fluid Dynamics CFD yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Komputasi Aliran Fluida Dinamik.
3.1.1 Pengertian Umum CFD
Secara umum CFD terdiri dari dua kata yaitu sebagai berikut : -
Computational : segala sesuatu yang berhubungan dengan matematika dan metode numerik atau komputasi
- Fluid Dynamics : dinamika dari segala sesuatu yang mengalir.
Ditinjau dari istilah di atas, maka CFD bisa berarti suatu teknologi komputasi yang memungkinkan untuk mempelajari dinamika dari benda – benda atau zat
yang mengalir. Maka secara definisi, CFD adalah ilmu yang mempelajari cara
memprediksi aliran fluida, perpindahan panas, reaksi kimia, dan fenomena lainnya dengan menyelesaikan persamaan – persamaan matematika model matematika.
Pada dasarnya, persamaan – persamaan pada fluida dibangun dan dianalisis berdasarkan persamaan – persamaan diferensial parsial atau dikenal dengan istilah
PDE Partial Differential Equation yang mempresentasikan hukum – hukum kekekalan massa kontinuitas, momentum dan energi yang diubah kedalam
bentuk numerik persamaan linear dengan teknik diskritisasi.
Universitas Sumatera Utara