F. Penyimpangan Biaya Produksi
Penyimpangan biaya produksi dapat terjadi karena adanya perbedaan yang terdapat antara biaya yang terealisasi dengan anggaran yang ditetapkan
sebelumnya. Penyimpangan ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan perusahaan. Setiap penyimpangan yang terjadi pada unsur-unsur biaya produksi
seperti: bahan baku langsung, biaya upah langsunng dan biaya overhead, baik yang menguntungkan maupun merugikan perlu diselidiki dan dianalisis. Analisis
ini perlu untuk meneliti dimana penyimpangan itu terjadi, apa penyebabnya dan siapa saja yang bertanggung jawab atas penyimpangan terseebut. Hasil analisis ini
juga dapat digunakan pihak manajemen sebagai dasar untuk melakukan tindakan perbaikan dan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan – keputusan
yang relevan. Penyimpangan antara anggaran dan realisasi disebut varians. Menurut
Welsch et.al 2000:498 dalam mengevaluasi varians untuk mengetahui penyebab terjadinya, kemungkinan berikut perlu untuk diperimbangkan, yaitu:
1. Varians tersebut tidaklah material atau signifikan 2. Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan. Sasaran yang
direncanakan atau dianggarkan dan data aktual yang disediakan oleh departemen akuntansi harus diperiksa kebenarannya dan data
yang disediakan oleh departemen akuntansi harus diperiksa kebenarannya.
3. Varians disebabkan oleh keputusan khusus manajemen. Varians jenis ini harus diidentifikasi
4. Varians yang berasal dari faktor yang tidak dapat dikendalikan 5. Varians yang tidak diketahui penyebabnya harus menjadi perhatian
utama dan harus diselidiki secara teliti. Dengan kata lain, manajer harus memberikan perhatian khusus kepada varians yang
”membutuhkan penjelasan”. Ini adalah perkecualian yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Ada banyak cara untuk mempelajari atau menyelidiki varians untuk menentukan sebab yang mendasarinya. Ada beberapa pendekatan utama menurut
Welsch et.al 2000:498 : 1. Pertemuan dengan manaer pusat tanggung jawab dan penyelia dan
karyawan lainnya dalam pusat tanggung jawab yang terlibat. 2. Analisis situasi kerja termasuk arus kerja, koordinasi aktivitas,
keefektifan penyeliaan dan keadaan umum lainnya. 3. Pengamatan langsung.
4. Penyelidikan di tempat oleh manajer lini 5. P enyelidikan oleh kelompok staf.
6. Pemeriksaan intern. 7. Penelitian khusus.
8. Analisis varians.
Analisis varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat data untuk mendapatkan pendalaman penyebab terjadinya suatu varians. Analisis varians
mempunyai aplikasi yang sangat luas. Menurut Welsch et. Al 2000:498 analisis varians sering diaplikasikan dalam situasi sebagai berikut:
1. Penyelidikan varians antara hasil aktual dari periode yang berlaku dan hasil aktual dari periode sebelumnya. Periode sebelumnya
dianggap dasar. 2. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan biaya standar
3. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan sasaran yang direncanakan atau dianggarkan yang tercermin dalam rencana laba
Dalam menilai penyimpangan anggaran biaya produksi dan realisasi dilakukan analisis varians terhadap masing – masing unsur biaya produksi yaitu
bahan, tenaga kerja langsung, dan overhead. Penyimpangan biaya produksi menurut Witjaksono 2006:142 dapat terbagi
atas : 1. Penyimpangan biaya bahan baku, terdri dari :
a. Analisis satu selisih dengan rumus perhitungannya :
Kuantitas Aktual x Harga Aktual – Kuantitas Standar x Harga Standar
b. Analisis dua selisih, terdiri atas :
1 Selisih bahan Kuantitas Aktual x Harga Standar – Kuantitas Standar
x Harga Standar 2 Selisih harga
Kuantitas Aktual x Harga Aktual – Kuantitas Aktual x Harga Standar
2. Penyimpangan tenaga kerja, terdiri dari : a. Analisis satu selisih, dengan rumus perhitungannya:
Jam Kerja Aktual x Upah Aktual – Jam Kerja Standar x Upah Standar
b. Analisis Dua Selisih terdiri atas : 1 Selisih Jam Kerja
Jam Aktual x Upah Standar – Jam Standar x Upah Standar
2 Selisih Upah Jam Aktual x Upah Aktual – Jam Aktual x Upah
Standar
3. Penyimpangan biaya tidak langsung, terdiri dari : a. Analisis satu selisih, terdiri dari:
1 Selisih biaya tidak langsung variabel
Biaya Overhead Variabel Aktual – Biaya Overhead Variabel Standar
2 Selisih biaya tidak langsung tetap
Biaya Overhead Tetap Aktual – Biaya Overhead Tetap Standar
Menurut Harahap 2001:101, penyimpangan realisasi dari anggaran dapat disebabkan oleh :
1. Kesalahan budget 2. Kesalahan pencatatan
3. Kesalahan operasi Analisa penyimpangan varians dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui prestasi pusat pertanggungjawaban
2. Mengetahui siapa yang akan diberikan penghargaan atau sanksi
3. Bahan pengalaman untuk perbaikan operasi selanjutnya
4. Melihat pos – pos biaya yang perlu mendapat perhatian
5. Menjadi ”early warning system” atas manajemen biaya dan hasil
6. Bahan kemungkinan revisi budget
G. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu, Fortuna melakukan penelitian
dengan metode deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2005 PT.Tolan Tiga Indonesia-Kerasaan Estate terdapat adanya
perbedaan yang signifikan terhadap salah satu unsur anggaran biaya produksi yaitu biaya umum, sedangkan pada tahun 2006 tidak ada perbedaan yang
signifikan pada anggaran biaya produksi, dan perusahaan menggunakan metode bottom up dalam menyusun anggaran biaya produksi. Kemudian Merda
melakukan penelitian dengan metode deskriptif, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia-Medan telah terjadi peningkatan
persentase penyimpangan biaya produksi yang menguntungkan dari tahun 2003 ke tahun 2004, kemudian perusahaan menggunakan metode top down dalam
menyusun anggaran biaya produksi. Berikut tabel ringkasan penelitian terdahulu yang terdapat dalam tabel 2.2
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian
Metode yang digunakan
Hasil Penelitian Fortuna Panca
S.P 2007
Analisis Penggunaan
Anggaran Biaya Produksi Dalam
Mengevaluasi Kinerja Bagian
Produksi Pada PT. TOLAN TIGA
INDONESIA
– KERASAAN
ESTATE Metode
Deskriptif Metode
Komparatif Terdapat adanya
perbedaan yang signifikan
terhadap salah satu unsur
anggaran biaya produksi yaitu
biaya umum, sedangkan pada
tahun 2006 tidak ada perbedaan
yang signifikan pada anggaran
biaya produksi Ditinjau dari
mekanisme proses
penyusunan anggaran pada
PT. TOLAN Tiga Indonesia-
Kerasaan Estate telah
menggunakan pola bottom up.
Merda Listana L.
2007 Analisis Anggaran
Biaya Produksi Sebagai Alat
Pengawasan Pada PT.
Coca Cola Bottling Indonesia-
Medan Metode
Deskriptif
Terjadi peningkatan
persentase penyimpangan
biaya produksi yang
menguntungkan dari tahun 2003
ke tahun 2004,
Mekanisme proses
penyusunan anggaran
menggunakan top down,
Sumber : Penulis, 2011
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian