Sikap Penghindar Risiko Sikap Penggemar Risiko Sikap Netral

1 X X X X x U − − = Dan sebagian menyatakan dalam bentuk − + − − − = − − = i i i x x x x terburuk nilai terbaik nilai terburuk nilai x x U

2.5 Sikap Menghadapi Resiko

Sikap seseorang dalam menghadapi suatu persoalan yang mengandung risiko pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: sikap menghindar risiko, netral atau menggemar risiko.

2.5.1 Sikap Penghindar Risiko

Bila seseorang menetapkan nilai ekivalen tetap dari suatu kejadian tak pasti lebih rendah dari nilai ekspektasi kejadian tersebut maka disebut sebagai penghindar risiko. Sebagai contoh, seseorang telah memiliki lotere 0.5 Rp 1.000.000 0.5 0 Namun orang menanyakan bahwa dia bersedia menjual lotery tersebut dengan harga Rp.300.000 ini berarti meskipun dia tahu bahwa nilai ekspektasi lotery tersebut Rp.500.000.Tetapi bagi dia nampaknya adalah lebih baik untuk menerima Rp.300.000 dengan pasti daripada bermain risiko bermain lotere, meskipun nilai ekspektasi lotery tersebut lebih tinggi. Nampak bahwa orang ini memiliki sifat sebagai penghindar risiko. Pada contoh di atas, premi resikonya adalah sebesar Rp.200.000 ini berarti pengambil keputusan bersedia menerima Rp.200.000 kurang dari ekspektasi letere, demi menghindarkan ketidakpastian yang ada pada lotery tersebut. Bila seseorang Universitas Sumatera Utara bersifat sebagai penghindar risiko maka premi risikonya selalu positif. Dan makin besar premi risiko tersebut, maka sifat penghindar risiko orang tersebut akan makin besar pula. Kurva utility yang dibentuk oleh kurvanya adalah terletak di sebelah kiri atas dari garis netral, dengan kata lain kurva utilitynya terbentuk concave. 1 0.5 500 UTILITY RUPIAH 1000 ET Gambar 2.5 Kurva Utility bagi Penghindar Risiko

2.5.2 Sikap Penggemar Risiko

Seseorang yang memiliki sifat sebagai penggemar risiko, maka ekuivalen tetap atas suatu kejadian tak pastinya akan lebih besar dari pada nilai ekspektasi dari kejadian tersabut. Untuk orang ini maka premi risikonya adalah negatif, artinya dia mengharapkan suatu tambahan dari nilai ekspektasi, agar bersedia melepaskan lotery tersebut. Bagi orang ini maka kurva utility-nya akan berbentuk convex. 1 0.5 500 UTILITY RUPIAH 1000 ET Gambar 2.6 Kurva Utility bagi Penggemar Risiko Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Sikap Netral

Di lain pihak bila seseorang menyatakan bahwa ekuivalen tetap sebuah lotery sama dengan nilai ekspektasinya. Maka dia mempunyai sikap yang netral dalam menghadapi risiko, dalam hal ini premi risikonya adalah nol, dan kurva utilitinya digambarkan sebagai garis lurus. 1 0.5 500 UTILITY RUPIAH 1000 Gambar 2.7 Kurva Utility bagi Sikap Netral Bagaimana sikap seseorang menghadapi risiko adalah tergantung pada bebera hal. Antara lain, sifat dasar orang tersebut, persoalan yang dihadapi, situasi saat ini dan sebagainya. Jadi dalam menghadapi persoalan yang berbeda, orang sama mungkin mempunyai sikap yang berbeda pula, atau persoalan sama tetapi dalam periode waktu yang berbeda akan mungkin memunculkan sikap yang berbeda. Untuk kejadian tak pasti relatif kecil dan berulang; seseorang cenderung untuk bersikap netral. Sebagai contoh, dalam suatu perusahaan, kebijaksanaan pengendalian kualitas atau pengendalian barang pada umumnya ditetepkan dengan menggunakan kriteria nilai ekspektasi moneter. Ini menunjukkan adanya sikap netral, dimana ekuivalen tetap akan selalu sama dengan nilai ekspektasi.

2.6 Penaksiran Bobot