3.2 Pengkajian Nyeri Postoperasi
Pengkajian nyeri yang tepat adalah awal dari penanganan nyeri dan merupakan proses lanjut yang meliputi faktor-faktor multidimensional perumusan
manajemen nyeri terhadap rencana keperawatan. Pengkajian ini sangat penting dalam mengidentufikasi sindrom nyeri atau penyebab nyeri dan memasukkan
pengkajian pada intensitas dan karakteristi nyeri, pengkajian fisik yang berhubungan dengan pemeriksaan sitem saraf akan dicurigai adanya gangguan
pada sistem saraf. Psikososial dan pengkajian kebudayaan menggunakan diaknosa yang tepat dalam menentukan penyebab nyeri Suza, 2007.
Dalam mengkaji nyeri perawat perlu memastikan lokasi nyeri secara jelas misalnya, nyeri pada post appendiktomi yaitu pada daerah operasi abdomen kanan
bawah, intensitas nyeri dinyatakan dengan nyeri ringan, sedang dan berat atau sangat nyeri. Waktu dan durasi dinyatakan sejak kapan nyeri dorasakan, berapa
lama terasanya apakah nyeri berulang. Bila nyeri berulang maka akan mengalami selang waktu berapa lama, dan kapan nyeri berakhir. Kwalitas nyeri dikatakan
seperti apa yang dirasakan pasien misalnya, seperti diiris-iris pisau, dipukul-pukul dan lain-lain. Perilaku non verbal pada pasien yang mengalami nyeri dapat
diamati oleh perawat misalnya ekspresi wajah kesakitan, gigi mencengkram, memejamkan mata rapat-rapat, menggigit bibir bawah dan lain-lain Priharjo,
1996. Pengkajian nyeri postoperasi akan menunjukkan tingkat nyeri secara teratur,
setelah administrasi penghilang rasa nyeri dan setelah banyaknya pengobatan dalam perencanaan manajemen nyeri, terutama pengkajian nyeri tentang individu
dan pendokumentasianyannya agar semua yang termasuk dalam anggota
Universitas Sumatera Utara
multidisiplin akan mengerti tentang masalah nyeri. Informasi-informasi tentang nyeri pasien dapat diperoleh dari informasi : observasi, interview dengan pasien
dan dengan anggota keluarga pasien lainya sangat penting. Untuk kembali melihat pada data medis dan kilas baliknya dengan tim kesehatan yang lain Suza, 2007.
Pengkajian nyeri postoperasi meliputi berbagai aspek yaitu,
1. Lokasi Anatomi diagnosa adalah sebuah ilustrasi yang tepat untuk menentukan
lokasi nyeri, banyak pasien tidak dapat menentukan letak nyeri secara tepat, banyak yang mengindikasikan letak dengan dengan huruf seperti ABC. Pasien
boleh menggambarkan lokasi nyeri dalam bentuk atau bekas lokasi pada tubuhnya dan anggota keuarga dapat memberi tanda bilangan atau angka pada bentuk
pengkajianya Suza, 2007. 2. Intensitas
Seseorang dalam mengekspresikan nyeri mereka hanya mampu menilai suatu intensitas nyeri secara akurat, dua jenis skala penilaian intenstas nyeri yang
digunakan adalah skala verbal dan skala numerical. a.
Face Rating Scale Skala ini diatur secara visual dengan ekspresi guratan wajah untuk
meunjukkan intensitas nyeri yang dirasakan. Skala penilaian wajah pada dasarnya digunakan pada anak-anak tetapi juga bias bermanfaat ketika orang dewasa yang
mempinyai kesulitan dalam menggunakan angka-angka dari skala visual analog VAS yang merupakan alat penilaian pengkajian nyeri secara umum Suza, 2007
Wong dan Baker 1988 mengembangkan skala wajah untuk mengkaji nyeri pada anak-anak. Skala tersebut terdiri dari enam wajah dengan profil kartun yang
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan wajah dari wajah yang sedang tersenyum “tidak merasa nyeri” kemidian secara bertahap meningkat menjadi wajah kurang bahagia, wajah yang
sangat sedih sampai wajah yang sangat ketakutan “nyeri yang sangat” Potter Perry, 2005
b. Flowsheets Kartu Pencatatan
Kartu ini digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan yang bertujuan mempertahankan keberhasilan dalam manajemen nyeri. Dokter
menggunakan flowsheets untuk mencatat waktu, menilai nyeri dan mengontrol penggunaan obat penghilang rasa nyeri dan efek sampingnya. Informasi yang ada
dalam manajemen Flowsheet dapat disatukan dalam bentuk bentuk format yang lain untuk menghindari terjadinya kesalahan pada waktu pencatatan.
c. Graphic Rating Scale
Graphic rating sacale dikembangkan oleh VAS untuk menambah kata-kata atau angka diantara awal dan akhir skala. Penambahan kata-kata seperti tidak
nyeri, nyeri sedang dan nyeri berat disebut verbal graphic rating scale sedangkan jika huruf seperti 0 sampai 10 menjadi numerical graphic rating scale Suza, 2007
d. Numerical Rating Scale
Skala penilaian numeric Numerical Rating Scales, NRS lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri
dengan menggunakan skala 0-10 Potter Perry, 2005. Skala ini digunakan secara verbal atau visual dari 0 sampai 10 dan menambahkan kata-kata dan huruf
sepanjang garis vertical dan horizontal, 0 menunjukkan hasil dari tidak ada nyeri dan 10 menunjukkan hasil dari nyeri yang tak terbayangkan Suza, 2005
Universitas Sumatera Utara
e. Simple Descriptor Scale Verbal Descriptor Scale, VDS
Skala ini menggunakan daftar kata-kata untuk mendeskripsikan perbedaan tingkat intensitas nyeri, mudah dan sangat sederhana dalam menggunakannya
sebagai contoh tidak ada nyeri, nyeri ringan , nyeri sedang dan nyeri barat Suza, 2007.
Skala deskriptif merupaka alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala pendeskripsian verbal merupakan sebuah garis yang terdiri
dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri
yang tidak tertahankan” Potter Perry, 2005.; f.
Visual Analog Scale VAS Visual analog scale tidak melabel subsidi. VAS merupakan suatu garis lurus,
yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk
mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukur keparahan nyeri yang lebih sensitive karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada
rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka McGuire, 1984. Visual Analog Scale digunakan dengan garis horizontal 10 cm dengan
menambahkan kata-kata pada garisnya seperti tidak ada nyeri, dan nyeri sangat berat. Pasien membuat sebuah tanda sepanjang garis untuk mengungkapkan
intensitas nyeri, angka diperoleh dengan mengukur millimeter dari awal sampai akhir pengukuran dan pasien akan langsung menandainya Suza, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Skala Pengukuran intensitas Nyeri 1.
Skala intensitas nyeri deskriptif sederhana.
Tidak ada Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri
nyeri ringan sedang hebat sangat hebat paling hebat 2.
Visual Analouge Scale VAS.
Tidak ada nyeri Nyeri paling hebat
3. Verbal Numerical Rating Scale VNRS.