BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Nyeri post operasi adalah suatu reaksi yang kompleks pada jaringan yang terluka pada proses pembedahan yang dapat menstimulasi hypersensitivitas pada
system syarap pusat, nyeri ini hanya dapat dirasakan setelah adanya tindakan operasi.
Nyeri post operasi adalah nyeri yang dirasakan akibat dari hasil pembedahan, nyeri post operasi biasanya ditemukan dalam pengkajian klinikal, nyeri post
operasi merupakan topic yang menarik untuk dibahas dalam linhjup keperawatan, aspek dari nyeri post operasi adalah untuk menyelidiki adanya pengalaman nyeri
yang mencakup persepsi dan perilaku tentang nyeri Suza, 2007. Loeser Fordyce, 1983 Perilaku nyeri adalah keseluruhan pergerakkan
atau tindakan yang dilakukan oleh setiap individu yang dapat diamati dan setiap pergerakkan tersebut dapat dapat dikatakan sebagai suatu karakteristik bahwa
individu tersebut sedang merasakan nyeri, misalnya : gerakkan tubuh, ekspresi wajah ungkapan verbal dengan kata-kata, merebahkan diri, mencari pengobatan
dan minum obat, menerima kompensasinya Harahap, 2007. Perilaku nyeri adalah suatu aksi ataupun reaksi yang dikomunikasikan oleh
setiap individu bahwa individu tersebut sedang dalam kondisi ketidakmampuan dan ketidaknyamanan misalnya, mengrenyitkan dahi, berjalan dengan kaki
pincang, kemunduran aktivitas, dan menunjukkan peran fungsi tubuh yang tidak signifikan. Perilaku tersebut dapat disimpulkan bahwa individu ini berada dalam
Universitas Sumatera Utara
kondisi sakit atau sedang merasakan nyeri pada tingkat tetentu Fordyce, 1976 diambil dari harahap, 2007.
2. Kerangka Penelitian.
Berdasarkan keterangan dari beberapa defenisi di atas maka dapat dibuat kerangka penelitian yang menjelaskan tentang perilaku nyeri yang diekspresikan
oleh pasien post operasi yang dijabarkan dalam skema dibawah ini :
3. Defenisi Operasional
Perilaku nyeri merupakan ekspresi yang ditampakan oleh pasien postoperasi
ketika pasien tersebut sedang merasakan nyeri pada tingkat tertentu yang meliputi 5 parameter perilaku nyeri yaitu 1 guarding yaitu menjaga area yang sakit, 2
braching yaitu pergerakan anggota tubuh yang kaku, 3 rubbing yaitu meraba atau menyentuh area tubuh yang sakit, 4 grimacing yaitu berkaitan dengan
ekspresi wajah, 5 sighing yaitu menghela napas. Selanjutnya perilaku nyeri tersebut dirating dalam 3 point skala likert, yaitu 0 menunjukan nyeri tidak ada, 1
menunjukan nyeri sering, 2 menunjukan nyeri selalu. Selama 10 menit perilaku nyeri diobservasi secara langsung, jumlah skore perilaku nyeri dimasukan dalam
tiga level yaitu, rendah, sedang dan tinggi. Tingkat skore perilaku nyeri tersebut adalah 0-3 rendah, 4-7 sedang, 8-10 tinggi. Nilai total perilaku nyeri
Nyeri postoperasi
Perilaku nyeri : 1.
Guarding 2.
Braching 3.
Rubbing 4.
Grimacing 5.
Sighing Level Perilaku
nyeri : -
Rendah -
Sedang -
Tinggi
Universitas Sumatera Utara
merupakan penjumlahan dari kelima parameter perilaku nyeri yang tersebut diatas. Skor tertinggi 10 mengindikasikan bahwa level perilaku nyeri yang
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN