Tehknik Pengumpulan Data Analisa Data

5.2 Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Uji reliabilitas instrumen ini telah dilakukan oleh Harahap, 2007 yang dilakukan terhadap 20 orang responden. Dimana responden dalam uji reliabilitas tersebut memiliki karakteristik dan kriteria yang sama dengan responden penelitian. Harahap 2007 Mengungkapkan bahwa nilai inter-rater reliabilitas pada PBOP pasien kanker kronik mencapai nilai .93. Nilai ini dianggap bahwa instrument ini memadai dan dapat diterima. Menurut McCracken Eccleston, 2006 diambil dari harahap, 2007 mengatakan bahwa nilai inter-rater reliabilitas pada PBOP dalam penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang memuaskan yaitu berkisar 96-99, Harahap, 2007.

6. Tehknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1 Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara, 2 Kemudian mengirimkan permohonan izin yang diperoleh ke RSUP H. Adam Malik Medan, 3 Setelah mendapatkan izin yang diperoleh dari rumah sakit barulah peneliti melakukan pengumpulan data penelitian, 4 Dalam pengumpulan data akan diberikan penjelasan terlebih dahulu kepada calon responden tentang tujuan penelitian serta menanyakan kesediaan Universitas Sumatera Utara calon responden, 5 Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan dan atau menyetujui secara lisan, 6 Peneliti mengisi lembar kuesioner, untuk kuesioner data demografi peneliti mengisi sendiri lembar tersebut dengan melihat status responden malalui buku rekam medik calon responden. Sedangkan untuk lembar observasi perilaku nyeri peneliti juga mengisi sendiri lembar observasi tersebut dengan mengobservasi langsung perilaku pasien postoperasi selama 10-15 menit untuk setiap responden selama penelitian ini berlangsung. Setiap responden diminta untuk melakukan aktivitas yang telah diterapkan dalam PBOP yaitu, responden diminta untuk melakukan aktivitas dalam 2 periode duduk, berdiri, berbaring dan berjalan. Perilaku nyeri ini diukur dengan Pain Behavior Observation Protocol PBOP yang diadopsi dari Keefe Block 1982 dan telah dikembangkan oleh Harahap 2007, 7 Setelah peneliti selesai mengisi lembar observasi perilaku nyeri maka seluruh data dikumpulkan kembali untuk diperiksa kelengkapanya dan dianalisa.

7. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua data satu persatu yakni, nama dan identitas serta data responden dan memastikan bahwa semua jawaban telah diisi dengan benar. Kemudian memberikan kode terhadap semua pertanyaan yang telah diberikan guna mempermudah peneliti ketika menganalisa data, selanjutnya memasukkan data dalam program analisa statistik pada komputer dan mengecek ulang kelengkapan data. Setelah semua data dipastikan benar kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer. Universitas Sumatera Utara Untuk data demografi akan ditampilkan dalam bentuk persentase dan tidak akan dianalisa lebih lanjut dan analisa yang digunakan untuk protokol observasi perilaku nyeri adalah analisa data secara deskriptif untuk mengetahui frekuensi, mean dan standar deviasi yang bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan Perilaku Nyeri Pasien Postoperasi di RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perilaku nyeri pasien post operasi di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2010 sampai dengan 10 juli 2010 dengan jumlah responden sebanyak 23 orang di ruang Rindu B RSUP H. Adam Malik Medan.

1. Hasil Penelitian

1.1 Karakteristik Demografi

Hasil penelitian tentang karakteristik responden didapatkan bahwa kurang lebih dua pertiga responden 65,2 berusia antara 26-33 tahun. Dengan rata-rata usia 29 tahun. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 87. Untuk karakteristik agama, mayoritas responden beragama Islam 82,6. Hampi dua pertiga responden 65,2 suku Batak. Tingkat pendidikan responden dua pertiganya SMU 78,3. Untuk pekerjaan mayoritas responden tidak bekerja 69,6. Sedangkan untuk penghasilan keluarga lebih dari setengah responden berpenghasilan antara Rp.1.000.000-Rp.1.500.000. Mayoritas responden sudah menikah 95,7. Dan selama di rumah sakit mayoritas responden didampingi oleh pasangan mereka. Berdasarkan hasil, penelitian menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar didiagnosa dengan sectio secarea 82,6. Untuk jenis operasi semua responden dikategorikan dengan jenis operasi mayor 100. Universitas Sumatera Utara