Pengujian Rangkaian Buzzer Pengujian Rangkaian sensor tegangan

Clr P0.1 . . . . . . Perintah diatas akan memberikan logika low pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 0 Volt. Tegangan 0 Volt ini akan menonaktifkan transistor, sehingga relay juga menjadi tidak aktif dan hubungan bebanlampu dengan kunci terhubung.

4.7 Pengujian Rangkaian Buzzer

Pengujian pada rangkaian buzzer ini dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 Volt dan 0 Volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 Volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 Volt. Aktifnya transistor akan mengaktifkan relay. Pada rangkaian ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan buzzer dengan tegangan 12 Volt. Selanjutnya buzzer dihubungkan dengan mikrokontroller dan mikrokontroller diberi program sederhana untuk megaktifkan buzzer. Program yang diisikan ke mikrokontroller untuk mengaktifkan buzzer adalah : Setb P0.0 . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika high 1 atau tegangan 5 Volt pada P0.0, sehingga dengan demikian buzzer akan berbunyi. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktifkan relay. Programnya sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Clr P0.0 . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika low 0 atau tegangan 0 volt pada P0.0, sehingga dengan demikian buzzer tidak akan berbunyi tidak aktif.

4.8 Pengujian Rangkaian sensor tegangan

Pengujian kali ini dapat dilakukan dengan mengaktifkan kunci, sehingga tegangan 12 volt dari baterai akan terhubung dengan rangkaian, kemudian mengukur tegangan output dari rangkaian tersebut. Dari hasil pengujian didapatkan pada saat kunci tidak diaktifkan, maka output dari rangkaian ini adalah 4,7 volt. Ketika kunci diaktifkan, maka output dari rangkaian ini adalah 0 volt. Dengan demikian rangkaian ini telah berfungsi dengan baik. Pengujian selanjutnya adalah dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian mikrokontroller pada P0.2, kemudian memberikan program sederhana pada mikrokontroller. Program sebagai berikut: Jb p0.2, Setb P0.1 . . . . . Program diatas akan menunggu adanya sinyal low yang dikirimkan rangkaian sensor tegangan, dimana sensor tegangan tersebut dihubungkan dengan P0.2. Program akan terus menunggu sampai ada sinyal low yang dikirimkan oleh rangkaian sensor tegangan, maka program akan menghidupkan LED indikator yang dihubungkan ke P0.1. Universitas Sumatera Utara

4.9 Analisa Software