Vc
Vc 5V
St ESt
STD Q3
Q2 QI
Q0 GT
INI +
IN GS
VRef INH
PWDN OSC1
OSC2 -
TOE i
VS S
3.579545 MHz
AT89S51
330
100k
100k
C2 10nF
30pF 30pF
330
100nF 100k
VDD 5V
100nF 300
Penguat
3.4 Perancangan Rangkaian DTMF Dekoder.
Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah nada tone yang diterima menjadi 4 bit data biner. Rangkaian DTMF decoder datunjukkan oleh gambar berikut ini :
Gambar 3.4 Rangkaian DTMF Dekoder.
Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC MT8870. IC ini merupakan IC DTMF decoder. IC ini akan merubah tone yang ada pada inputnya menjadi 4 bit data
biner. Jika tone yang diterimanya tone 1, maka output dari rangkaian ini adalah 0001, tone yang diterimanya tone 2, maka output dari rangkaian ini adalah 0010, demikian
seterusnya. Output dari rangkaian ini akan dihubungkan ke mikrokontroller sehingga mikrokontroller dapat mengenali data yang dikirimkan oleh rangkaian ini untuk
kemudian diolah oleh mikrokontroller untuk melaksanakan instruksi selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
4.7k
2SC945
Relay
VCC 12V
Sensor Arus
Lampu Beban
Mikrokontroler
Input rangkaian ini akan dihubungkan dengan penguat sehingga sinyal tone yang berasal dari HP akan diinputkan ke pin 2 dari IC ini. Rangkaian penguat ini
berfungsi untuk menguatkan sinyal yang dikirim oleh HP Kabel speaker pada handsfree. Karena sinyal tone yang dikirim oleh HP sangat kecil, sehingga dibutuhkan
penguat. Komponen utama dari rangkaian penguat ini adalah IC Op Amp 741, yang merupakan IC penguat.
3.5 Perancangan Rangkaian Relay.
Rangkaian relay ini berfungsi untuk menghidupkanmematikan lampu beban. Rangkaian relay ini ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 3.5 Rangkaian Relay
Universitas Sumatera Utara
Komponen utama dari rangkaian ini adalah relay. Relay ini memisahkan tegangan rendah dari rangkaian dengan tegangan tinggi dari lampu beban yang dihubungkan
dengan sumber tegangan 220 volt PLN.
Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet.
Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt, ini berarti jika positif relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatif relay kaki 2 dihubungkan ke
ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar terhubung.
Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatif relay dihubungkan ke
kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground
yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif.
Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif.
Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika relay dinon- aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini.
Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara
normal dioda ini tidak menghantarkan.
Universitas Sumatera Utara
Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya
dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.
Input dari rangkaian ini dihubungkan ke mikrokontroller, sehingga lampu beban dapat dihidupkan dimatikan dengan menggunakan program yang diisikan ke IC
mikrokontroller tersebut. Output dari relay dihubungkan ke lampu beban dan yang satunya lagi
dihubungkan ke sensor arus, sehingga dengan demikian dapat diketahui apakah lampu beban dalam keadaan hidup atau mati.
3.6 Perancangan Rangkaian Alarm