Perancangan Rangkaian Alarm Perancangan Rangkaian Sensor Tegangan

Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor. Input dari rangkaian ini dihubungkan ke mikrokontroller, sehingga lampu beban dapat dihidupkan dimatikan dengan menggunakan program yang diisikan ke IC mikrokontroller tersebut. Output dari relay dihubungkan ke lampu beban dan yang satunya lagi dihubungkan ke sensor arus, sehingga dengan demikian dapat diketahui apakah lampu beban dalam keadaan hidup atau mati.

3.6 Perancangan Rangkaian Alarm

Rangkaian alarm pada alat ini berfungsi untuk memutuskan arus atau menghubungkan sumber tegangan 12 Volt dengan buzzer. Gambar rangkaian alarm ini ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Rangkaian alarm Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 12 Volt dan yang lainnya dihubungkan ke buzzer. Hubungan yang digunakan adalah normaly open. Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari mikrokontroller port 0.0 P0.0. pada saat logika port 0.0 adalah tinggi high, maka transistor mendapatkan tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias ini maka transistor akan aktif saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay akan tertutup, sehingga hubungan sumber tegangan 12 Volt ke buzzer akan terhubung dan buzzer akan berbunyi. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P0.0 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga sumber tegangan 12 Volt dengan buzzer akan terputus dan buzzer tidak berbunyi. Universitas Sumatera Utara

3.7 Perancangan Rangkaian Sensor Tegangan

Rangkaian ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke mikrokontroller jika kunci diaktifkan. Gambar rangkaian sensor tegangan tampak seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 3.7 Rangkaian sensor tegangan Tegangan 12 Volt yang berasal dari baterai diturunkan dengan menggunakan pembagi tegangan. Sesuai dengan rumus pembagi tegangan, maka outputnya adalah: V out = R 2 x V cc = 100 0Ω x 12V R 1 + R 2 4700Ω + 1000Ω V out = 2,1 Volt Tegangan 2,1 Volt ini kemudian diinputkan ke basis transistor sehingga transistor C945 menjadi aktif. Aktifnya transistor akan mengakibatkan kolektor yang terhubung dengan P0.2 mendapatkan tegangan 0 Volt dari ground. Sinyal low tegangan 0 Volt inilah yang kemudian dideteksi oleh mikrokontroller sebagai sinyal ketika kunci diaktifkan. Universitas Sumatera Utara

3.8 Perancangan Software