35
C. Kebijakan PerkreditanPiutang PT. Persero Djakarta Lloyd
Kebijakan pemberian kreditpiutang oleh perusahaan dikategorikan ke dalam persyaratan sebagai berikut:
1. Pemberian Kredit dan Penagihan Piutang
a. Bagian pemasaran Bisnis Unit harus memisahkan pelanggan yang akan diberikan fasilitas pembayaran secara kredit. Bila pelanggan tersebut adalah
pelanggan baru maka diharuskan membayar secara tunai, kecuali atas persetujuan Pimpinan Bisnis Unit dapat diberikan fasilitas pembayaran
secara kredit kepada pelanggan lama dengan pertimbangan ketertagihan piutang ke pelanggan lama untuk terdahulu melalui Datar Umum Piutang
DUP, Laporan Pemasaran dan Penyelesaian Piutang LPPP yang diperoleh dari bagian keuangan.
b. Pos bagian pemasaran kemudian mengirimkan analisa status pemberian kredit yang dilampiri kas lancar atau setidaknya pembayaran terdahulu
kepada kepala Bagian Pemasaran Bisnis Unit. c. Kepala Bagian Pemasaran Bisnis Unit akan mengotorisasi persetujuan
pemberian kredit yang berstatus lancar dan meneruskan ke Pimpinan Bisnis Unit untuk disetujui. Untuk pelanggan yang status kreditnya tidak lancer
persetujuannya adalah wewenang Pimpinan Bisnis Unit. d. Pimpinan Bisnis Unit berwenang untuk menyetujui permintaan kredit yang
diajukan pelanggan lama baik pelanggan yang kreditnya lancar atau sebaliknya.
e. Bagian Pemasaran Bisnis Unit akan melengkapi aplikasi permohonan kredit oleh pelanggan setelah permohonan tersebut disetujui oleh Pimpinan Bisnis
Unit dan untuk selanjutnya diserahkan ke Bagian Keuangan. Pelanggan dapat mengetahui dan menerima penejelasan permohonan kreditnya setelah
adanya konfirmasi dari pihak manajemen PT. Persero Djakarta Lloyd. f. Bagian Keuangan harus melakukan penagihan atas piutang-piutang yang
telah jatuh tempo. Apabila pelanggan belum juga melunasi hutangnya yang telah jatuh tempo maka Bagian Keuangan harus menjelaskan kepada
pelanggan tersebut tentang batasan waktu kredit yang telah diberikan dan meminta konfirmasi kapan pembayaran akan dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
36 g. Bagian Keungan telah setuju kapan hari dan tanggal jatuh tempo harus
menjelaskan konsekwensi atau resiko ke pelanggan yang belum melunasi tagihannya yaitu transaksi berikutnya harus Cash on Delivery atau
pelayanan ditangguhkan sampai piutangnya dilunasi kecuali atas persetujuan Pimpinan Bisnis Unit.
i. Seperti biasa yaitu Bagian Keuangan harus mengirimkan Surat Peringatan SP ke 1 satu dan seterusnya sampai dengan Surat Peringatan SP ke 3
tiga atau dengan interval Surat Peringatan SP setiap minggu apabila setelah 15 hari dari tanggal jatuh tempo pelanggan belum merespon atau
melunasi piutangnya.
2. Penilaian Pengelolaan Piutang
a. Bisnis Unit paling lambat setiap tanggal 10 sepuluh tiap bulannya akan mengirimkan Daftar Umur Piutang DUP, Laporan Permasalahan dan
Penyelesaian Piutang LPPP, Laporan Evaluasi Piutang LEP, Daftar Pelunasan Daftar Debit Nota DN atau beberapa contoh Debit Nota kepada
Bagian Keuangan. b. Bagian Keuangan akan melakukan penilaian pengelolaan piutang Bisnis
Unit dan setiap bulan Bagian Keuangan akan mengirimkan laporan penilaian piutang tersebut ke Bagian Controller dan ke Bisnis Unit yang
bersangkutan. c. Bagian Controller akan meneliti kembali laporan penilaian pengelolaan
piutang dan akan mengaitkan penilaian peformance promosi jabatan dan kenaikan kepangkatan Pimpinan Bisnis Unit dan Kepala Keuangan dengan
kemampuan penagihan piutangnya.
3. Penghapusan Piutang a. Bisnis Unit mengajukan usulan penghapusan piutang yang memenuhi salah
satu dari kriteria piutang yang layak untuk dihapuskan secara tertulis kepada Bagian Keuangan. Kriteria piutang yang layak untuk dihapuskan adalah
sebagai berikut: 1 Debitur telah tiga kali dikirim Surat Peringatan tapi tidak ada jawaban.
2 Alamat debitur tidak ditemukan lagi, setelah dilakukan penagihan beberapa kali dengan pos ataupun didatangi secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
37 3 Jumlah piutang yang belum tertagih tidak sebanding dengan biaya
penagihan. 4 Tidak ada pelunasan selama lebih dari dua tahun.
5 Ada pernyataan resmi dari pengadilan bahwa perusahaan debitur
dinyatakan bangkrut atau pailit. Usulan penyusutan piutang tersebut harus dilampiri dengan salinan Debit
Nota DN, salinan Surat Penagihan SP ke 1
s d
3 atau Final Notice. b. Bagian Keuangan akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa
usulan penghapusan piutang tersebut dapat disetujui. Pemeriksaaan yang dilakukan oleh Bagian Keuangan dapat berupa pemeriksaan kelengkapan
data, pengaktifan saldo piutang dengan Divisi Corporate Controller DCC untuk menyakinkan bahwa angka yang diajukan besar dan meneliti kembali
piutang dengan melakukan test data dari Departemen lain yang terkait, seperti misalnya Biro Audit Internal BAI guna mendapatkan informasi
yang lebih akurat. c. Bagian Keuangan akan membuat laporan usulan penghapusan piutang
kepada CMD FA untuk meminta persetujuan d. Bagian Keuangan akan mengirimkan laporan usulan penghapusan piutang
yang telah disetujui oleh CMD FA ke Bisnis Unit yang bersangkutan atau bagian akuntansi untuk proses penghapusan bukuan piutang dan
memberikan salinannya ke DCC dan BAI untuk proses analisa.
4. Tujuan Kebijaksanaan Piutang a. Memastikan bahwa kreditpiutang usaha yang diberikan ke pelanggan dapat
tertagih. b. Memastikan bahwa penagihan dan penerimaan piutang sebagai imbalan jasa
yang diberikan dilakukan tepat waktu sehingga dapat meningkatkan perputaran modal kerja.
c. Memastikan bahwa pengelolaan piutang usaha perusahaan menjadi optimal dan dapat memperkecil resiko piutang tak tertagih.
5. Ketentuan Umum Kreditisasi
a. Pemberian kredit kepada pelanggan harus sepengetahuan dan disetujui oleh Pimpinan Bisnis Unit.
Universitas Sumatera Utara
38 b.
Pimpinan Bisnis UnitManager Pemasaran Bisnis Unit harus mempertimbangkan kolektibilitas piutang usaha dan kredibilitas pelanggan
pada saat menyetujui penjualan secara kredit. c. Bila kredibilitasperformansi pelanggan tidak diketahui, kredit hanya dapat
diberikan bila pelanggan telah memberikan jaminan berupa Bank Garansi sebesar 100 dari tagihan semula.
d. Kredit dapat diberikan hanya bila perjanjian kredit telah ditandatangani oleh pihak yang berwenang di organisasi.
e. Bagian pemasaran harus memberikan daftar tarif yang telah disetujui oleh Pimpinan Bisnis Unit atas jasa yang diberikan kepada pelanggan bagian
keuangan sebagai dasar Cross Chek bagi Bagian Keuangan pada saat membuat tagihan.
d. Bila terjadi perubahan daftar tarif dan telah disetujui oleh Pimpinan Bisnis Unit Bagian Pemasaran harus segera menginformasikan kepada Bagian
Keuangan. e. Bagian Keuangan harus mengingatkan ke pelanggan untuk melunasi
hutangnya sebelum jatuh tempo. f. Bisnis Unit setiap bulan harus melaporkan posisi piutang usaha kepada
DCT. g. Setiap penghapusan piutang usaha harus dengan persetujuan CMD FA
melalui DCT.
D. Penggolongan Piutang Pada tabel 3.1 di bawah penulis sajikan rincian penggolongan PT. Persero