BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2007 sampai Agustus 2007 di Laboratorium Fisiologi Hewan, Departemen Biologi FMIPA, Universitas
Sumatera Utara. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur nyamuk A. aegypti yang merupakan hasil pembiakan Laboratorium Parasitologi,
Universitas Gajah Mada dan daun sirsak A. muricata yang diperoleh dari sekitar Kampus FMIPA USU.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian Uji Daya Tetas Telur dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL Faktorial, dengan faktor konsentrasi ekstrak K dan lama
pemajanan W sebagai berikut : K Konsentrasi ekstrak
W Lama Pemajanan K1 = 0.0
W1 = 24 jam K2 = 0.02
W2 = 48 jam K3 = 0.04
W3 = 72 jam K4 = 0.06
K5 = 0.08 K6 = 0.10
K7 = 0.12
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian terdapat 21 perlakuan dengan kombinasi : K1W1
K5W1 K2W2
K6W2 K3W3
K7W3 K2W1
K6W1 K3W2
K7W2 K4W3
K3W1 K7W1
K4W2 K1W3
K5W3 K4W1
K1W2 K5W2
K2W3 K6W3
Penelitian Uji Mortalitas Larva dilakukan dengan menggunakan konsentrasi yang sama dengan Uji Daya Tetas Telur dalam waktu 24 jam.
Konsentrasi ekstrak K yang digunakan adalah: K1 = 0.0
K5 = 0.08 K2 = 0.02
K6 = 0.10 K3 = 0.04
K7 = 0.12 K4 = 0.06
3.3 Pelaksanaan Penelitian 3.3.1 Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak
Daun sirsak diekstrak dengan metode maserasi di Laboratorium Penelitian, Departemen Kimia FMIPA, Universitas Sumatra Utara. Daun sirsak dicuci dan
dibersihkan lalu dikeringanginkan. Setelah kering, daun tumbuhan dipotong- potong menjadi ukuran yang lebih kecil dan dihaluskan dengan blender hingga
diperoleh serbuk kering atau yang disebut simplisia.
Simplisia selanjutnya dimaserasi ± 5 hari dalam pelarut metanol 70
kemudian dikocok. Maserat kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring sehingga diperoleh filtrat dan residu. Filtrat yang diperoleh dipisahkan
dengan rotavapor pada suhu 40 C sehingga terpisah pelarut dan ekstrak kental
tumbuhan . Hasil ekstraksi yaitu ekstrak kental dilarutkan dengan Tween 80, seperti pada gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Ekstrak Kental Daun Sirsak Annona muricata L. setelah dirotavapor
3.3.2 Pembiakan Larva A. aegypti
Serangga uji yang digunakan adalah telur nyamuk A. aegypti yang merupakan hasil pembiakan Laboratorium Parasitologi, Universitas Gajah Mada. Air
dimasukkan dalam suatu wadah biakan, kemudian dimasukkan telur yang berada dalam lembaran kertas. Telur-telur yang telah berkembang menjadi larva diberi
makanan hati ayam yang telah dikeringkan. Makanan diberikan 1-2 butir ukuran dadu kecil dan diletakkan pada sudut wadah. Untuk mendapatkan larva instar 3
dibutuhkan waktu 4-5 hari Nuijda, 2005. Wadah ditutup dengan kain kasa.
3.4 Parameter Percobaan
Parameter yang diamati adalah : a.
Daya Tetas Telur dalam setiap konsentrasi K Uji daya tetas telur dilakukan sebagai berikut: dibuat rangkaian
konsentrasi yang akan digunakan yaitu : 0.02 , 0.04 , 0.06 , 0.08 , 0.1 ,
Universitas Sumatera Utara
0.12 dan kontrol.Dalam tiap-tiap cawan petri yang berisi 30 ml larutan ekstrak- metanol, ditambahkan 50 butir telur uji pada lama pemajanan 24 jam, 48 jam dan
72 jam. Setiap perlakuan dilakukan 2 kali ulangan.
Daya tetas telur diperoleh dengan membagi jumlah telur yang menetas setiap perlakuan lama pemajanan pada setiap konsentrasi dengan jumlah seluruh
telur yang digunakan 50 butir. Daya tetas telur = Rata-rata telur yang menetas setiap perlakuan
50 x 100
b. Mortalitas Larva Perlakuan uji mortalitas larva A. aegypti dilakukan dengan menyediakan
28 botol kaca yang berisi 100 ml larutan eksrak-metanol pada konsentrasi 0.02 , 0.04 , 0.06 , 0.08 , 0.1 , 0.12 dan kontrol. Ke dalam setiap botol kaca
dimasukkan 20 ekor larva instar III selama 24 jam.
Mortalitas larva diperoleh dengan membagi jumlah larva yang mati dalam 24 jam dengan larva uji yang dipakai pada 4 ulangan 80 larva uji.
Mortalitas Larva = Jumlah Larva yang mati pada 4 ulangan x 100 4 x 20
c. Perkembangan Larva Telur yang menetas dipindahkan ke dalam botol kaca untuk diamati
perkembangan larva yang menjadi pupa dan nyamuk selama 10 hari pada setiap konsentrasi. Pada Uji mortalitas larva juga diamati perkembangan larva sampai
menjadi dewasa.
d. Penentuan LC-50 LC-50 Letal Concentration 50 adalah besarnya konsentrasi yang dapat
membunuh 50 hewan percobaan. Dalam hal ini penulis menggunakan persamaan regresi linear.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Analisis Data