Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA 1 MEDAN

PENGARUH HARGA, LOKASI, PROMOSI, DAN GAYA HIDUP MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI USU TERHADAP

MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SOGO DEPARTMENT STORE SUN PLAZA

MEDAN

SKRIPSI OLEH:

MELISSA SILVIA DAMANIK 080502098

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, LOKASI, PROMOSI, DAN GAYA HIDUP MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SOGO DEPARTMENT STORE SUN PLAZA MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi promosi, dan gaya hidup mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terhadap minat pembelian ulang pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan.

Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengunpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dengan nilai signifikansi α = 5% (0,05).

Harga, lokasi, secara serentak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang, promosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang, dan gaya hidup berpengaruh secara positif dan signifikan pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelerke R Square adalah sebesar 0.583 yang berarti variabilitas dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu harga, lokasi, promosi dan gaya hidup adalah sebesar 58,3 %, sisanya sebesar 41,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model.


(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICE, PLACE, PROMOTION, AND LIFESTYLE FOR THE STUDENT OF ECONOMIC FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

MEDAN FOR INTEREST IN RE-BUYING AT SUN PLAZA SOGO DEPARTMENT STORE MEDAN

The purpose of this research was to determine the effect of price, place, promotion, and lifestyle on student of Economy Faculty Uniersity of North Sumatera Medan for interest in re-buying at Sun Plaza SOGO Department Store Medan.

The research is assosiatif research. The population of this research was student of Economy Faculty Uniersity of North Sumatera Medan, uses 96 respondents as the sample taken using purposive sampling technique. The collecting of the primary data using questionnaire, and the collecting of the secondary using literature. The trial of hypothesis in this research using logistic regression analysis, with the value of significant is α = 5% (0,05).

The price and the place simultaneously positive and not significant impact on interest in re-buying, the promotion has a negative and not significant impact on interest in re-buying, and the lifestyle has a positive and significant impacton interest in re-buying at Sun Plaza SOGO Department Store Medan. Judging from the results of data processing output value Nagelerke R Square is at 0.583, which means that the variability of the dependent variable that can be explained by the independent variables are price, place, promotion, and lifestyle is at 58.3%, the remaining 41.7% is explained by the other variables outside the models.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yag selalu melimpahkan anugrah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas konomi Universitas Sumatera Utara dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Skripsi ini saya persembahkan teristimewa kepada Bapak (Alm. Pdt. J.H. Damanik) dan Mama (drg. R. Sipayung) yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan terbaiknya kepada penulis. Dan juga kepada ketiga saudara penulis, Mona Sartika Damanik, Minoviolga Susanta Damanik, dan Joel Manase Damanik yang kukasihi. Kalian keluarga terbaik yang ku punya.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Azhar Maksum, SE., MSc.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., M.E. selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Liasta Ginting, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(5)

5. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Segenap Dosen dan Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah meberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat

7. Buat kawan-kawan seperjuanganku (Wina, Grace, Kezia, Dyan, Okta, Sry Culiq) yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan dan proses pembuatan skripsi ini. Saudara-saudara gbhcb-ku (Dian, Isty, Friska, Dhora), dan kawan kesayangan Intan, yang telah banyak memberi semangat dan dukungan. Terimakasih untuk waktu dan kebersamaan kita.

8. Kepada Bapak Manajer SOGO Department Store Sun Plaza Medan, Tengku Rajid Anhar, atas bantuannya kepada penulis dalam pencarian data serta memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SOGO Department Store Sun Plaza Medan.

9. Buat seluruh Mahasiswa Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada selama penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

Medan, April 2013 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... . i

ABSTRACT ... . ii

KATA PENGANTAR ... . iii

DAFTAR ISI ... . v

DAFTAR TABEL ... . vii

DAFTAR GAMBAR ... . viii

DAFTAR LAMPIRAN ... . ix

BAB I PENDAHULUAN ... . 1

1.1 Latar Belakang ... . 1

1.2 Perumusan Masalah ... . 7

1.3 Tujuan Penelitian ... . 7

1.4 Manfaat Penelitian ... . 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... . 9

2.1 Uraian Teoritis ... . 9

2.1.1 Pemasaran ... . 9

2.1.2 Bauran Pemasaran ... . 9

2.1.3 Bisnis Ritel ... . 12

2.1.4 Harga (Price) ... . 14

2.1.4.1. Pengertian Harga... . 14

2.1.4.2. Tujuan Penetapan Harga... . 14

2.1.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ... . 15

2.1.5. Lokasi / Tempat ... . 18

2.1.6. Promosi ... . 19

2.1.6.1. Pengertian Promosi ... . 19

2.1.6.2. Tujuan Promosi ... . 20

2.1.6.3. Bauran Promosi ... . 21

2.1.7. Perilaku Konsumen ... . 24

2.1.8. Gaya Hidup ... . 24

2.1.9. Proses Pengambilan KeputusanKonsumen... . 26

2.1.10. Minat Pembelian Ulang ... . 27

2.2 Peneliti Terdahulu ... . 28

2.3 Kerangka Konseptual ... . 29

2.4 Hipotesis... . 31

BAB III METODE PENELITIAN ... . 33

3.1 Jenis Penelitian ... . 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Batasan Operasional ... . 33


(7)

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... . 36

3.6 Populasi dan Sampel ... . 37

3.6.1 Populasi ... . 37

3.6.2 Sampel ... . 37

3.7 Jenis Data Penelitian ... . 38

3.8 Metode Pengumpulan Data ... . 38

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ... . 39

3.9.1. Uji Validitas ... . 39

3.9.2. Uji Realibilitas ... . 42

3.10 Teknik Analisis Data ... . 43

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif ... . 43

3.10.2. Analisis Regresi Logistik ... . 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 46

4.1 Hasil Penelitian ... . 46

4.1.1 sejarah Singkat SOGO Department Store ... . 46

4.1.2 Visi dan Misi SOGO Department Store ... . 47

4.1.3 struktur Organisasi ... . 49

4.2 Hasil dan Pembahasan... . 50

4.2.1 Analisis Deskriptif ... . 50

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... . 51

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... . 52

4.2.2 Analisis Regresi Logistik... . 60

4.2.2.1 Menguji Model Fit (Overall Model Fit Test) ... . 60

4.2.2.2 Menguji Kelayakan Model Regresi... . 62

4.2.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... . 64

4.2.3 Pembahasan ... . 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... . 74

5.1 Kesimpulan ... . 74

5.2 Saran ... . 75

DAFTAR PUSTAKA ... . 76


(8)

DAFTAR TABEL

No Nama Tabel Halaman Tabel 1.1 Jumlah Konsumen Yang melakukan Kunjungan ke SOGO Department

Store Sun Plaza Medan 2011 ... . 5

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel... . 35

Tabel 3.2 Instrumen Skala likert untuk Variabel X ... . 36

Tabel 3.3 Instrumen Skala likert untuk Variabel Y ... . 36

Tabel 3.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas I ... . 47

Tabel 3.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas II ... . 48

Tabel 3.6 Uji Realibilitas ... . 49

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... . 50

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... . 51

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen/Jurusan ... . 51

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Frekuensi Kunjungan Perbulan ... . 52

Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga ... . 53

Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Lokasi... . 54

Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi ... . 56

Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup .. . 58

Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Minat Pembelian Ulang ... . 59

Tabel 4.10 Nilai -2Log Likehood (-2 LL awal) ... . 60

Tabel 4.11 Nilai -2Log Likehood (-2 LL akhir) ... . 61

Tabel 4.12 Hosmer and Lemeshow Test) ... . 62

Tabel 4.13 Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test ... . 63

Tabel 4.14 Ikhtisar Pengolahan Data ... . 64

Tabel 4.15 Model Summary ... . 65

Tabel 4.16 Classification Tablea,b... . 66

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Regresi ... . 67


(9)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan ... 13

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 26

Gambar 3.1 Model Kerangka Konseptual ... 32


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul

Halaman

1 Kuinioner Penelitian ... 78

2 Daftar Distribusi Jawaban Validitas ... 82

3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 83


(11)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, LOKASI, PROMOSI, DAN GAYA HIDUP MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SOGO DEPARTMENT STORE SUN PLAZA MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi promosi, dan gaya hidup mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terhadap minat pembelian ulang pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan.

Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengunpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dengan nilai signifikansi α = 5% (0,05).

Harga, lokasi, secara serentak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang, promosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang, dan gaya hidup berpengaruh secara positif dan signifikan pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelerke R Square adalah sebesar 0.583 yang berarti variabilitas dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu harga, lokasi, promosi dan gaya hidup adalah sebesar 58,3 %, sisanya sebesar 41,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model.


(12)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICE, PLACE, PROMOTION, AND LIFESTYLE FOR THE STUDENT OF ECONOMIC FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

MEDAN FOR INTEREST IN RE-BUYING AT SUN PLAZA SOGO DEPARTMENT STORE MEDAN

The purpose of this research was to determine the effect of price, place, promotion, and lifestyle on student of Economy Faculty Uniersity of North Sumatera Medan for interest in re-buying at Sun Plaza SOGO Department Store Medan.

The research is assosiatif research. The population of this research was student of Economy Faculty Uniersity of North Sumatera Medan, uses 96 respondents as the sample taken using purposive sampling technique. The collecting of the primary data using questionnaire, and the collecting of the secondary using literature. The trial of hypothesis in this research using logistic regression analysis, with the value of significant is α = 5% (0,05).

The price and the place simultaneously positive and not significant impact on interest in re-buying, the promotion has a negative and not significant impact on interest in re-buying, and the lifestyle has a positive and significant impacton interest in re-buying at Sun Plaza SOGO Department Store Medan. Judging from the results of data processing output value Nagelerke R Square is at 0.583, which means that the variability of the dependent variable that can be explained by the independent variables are price, place, promotion, and lifestyle is at 58.3%, the remaining 41.7% is explained by the other variables outside the models.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku dunia usaha kepada persaingan yang sangat ketat demi memperebutkan konsumen. Berbagai upaya pendekatan telah dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat, baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan perkembangan sumber daya manusia. Selain untuk menarik konsumennya, persaingan bisnis yang sangat ketat ini memacu perusahaan untuk semakin gencar pula mempertahankan konsumennya. Karena selain untuk menarik konsumen, demi kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan itu sendiri harus mampu pula dalam mempertahankan konsumennya. Semakin banyaknya perusahaan sejenis yang mulai berdiri dengan berbagai produk/jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat yang menjadi penentu pilihan sesuai dengan kebutuhannya. Berbagai cara ditempuh perusahaan demi produknya agar tetap diminati oleh konsumen

Dinamika persaingan dalam dunia bisnis sejenis mengharuskan perusahaan untuk senantiasa melakukan berbagai strategi agar dapat merebut hati konsumen. Perusahaan harus dapat menerapkan strategi yang tepat dalam menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Perusahaan dapat menciptakan permintaan konsumen dengan memotivasi konsumen untuk membeli produknya. Dalam hal ini perusahaan perlu menarik minat konsumen melalui penciptaan harga yang bersaing, lokasi perusahaan, promosi yang menarik, serta melihat dari gaya hidup konsumen yang menjadi target pemasaran. Harga, lokasi,


(14)

promosi dan gaya hidup seringkali menjadi pertimbangan utama konsumen dalam melakukan pembelian dan penggunaan suatu produk/jasa. Harga yang wajar, lokasi yang strategis, serta promosi yang gencar merupakan syarat utama yang harus dipenuhi perusahaan bila ingin produknya laku dipasaran. Selain itu memantau gaya hidup yang sedang dilakoni oleh para konsumennya dapat menjadikan perusahaan tersebut mampu bersaing dengan perusahaan sejenis. Dengan meningkatnya persaingan, konsumen telah dihadapkan kepada banyaknya pilihan pada produk sejenis yang berbeda dalam hal harga, lokasi, promosi dan gaya hidup.

Menurut Lamb, dkk harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (2001:268). Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. SOGO Departement Store Sun Plaza Medan memberikan penawaran harga yang sesuai dengan kualitas dibandingkan dengan perusahaan lain sejenis yang bergerak di bidang ini. Elemen kunci dalam bauran permasaran diantaranya adalah kesuksesan dalam penetapan harga. Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, oleh sebab itu harga dapat dikatakan mendatangkan laba bagi perusahaan. Adanya potongan harga yang diberikan, sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian ulang. Harga dapat menjadi alat yang kompetitif dalam bersaing. Harga dapat sementara dikurangi untuk menciptakan minat beli atas suatu produk atau untuk menarik lebih banyak pelanggan ke toko-toko eceran (Sunarto 2004:209).


(15)

Salah satu kunci sukses dalam berusaha adalah lokasi. Memilih lokasi sama hal dengan memilih komunitas yang nantinya menjadi calon konsumen utama barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Lokasi pemasaran yang cukup aman, nyaman, bersih, dan mudah dijangkau menjadikan perusahaan ini diminati oleh banyak konsumen. Lokasi pemasaran adalah suatu wilayah atau tempat dimana perusahaan dapat melakukan kegiatan pemasarannya kepada konsumen. Lokasi yang ditempati oleh SOGO Sun Plaza Medan adalah kawasan yang ramai disinggahi. Selain karena departemen store ini berada di Sun Plaza Medan, yang mana merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi orang-orang, baik itu untuk sekedar melihat-lihat, berkumpul dengan teman ataupun berbelanja, sehingga tidaklah sulit untuk mencapai lokasi tersebut.

Promosi penjualan merupakan salah satu strategi untuk memperkenalkan dan memancing minat beli konsumen terhadap suatu produk/jasa. Selain itu, promosi sangat besar peranannya dalam meningkatkan volume penjualan barang atau jasa, dan merupakan strategi paling efektif dalam menghadapi persaingan. Secara luas, promosi penjualan dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif, umumnya berjangka pendek, yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau pedagang (Sulaksana 2003: 109). Pada umumnya perusahaan sejenis melakukan promosi agar para konsumennya tertarik untuk melakukan pembelian ulang ke perusahaan tersebut.

Gaya hidup menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan sehari-hari, pendapat serta minatnya terhadap suatu hal


(16)

yang sudah melekat pada diri personal seseorang. Apabila pemasar dengan cermat memantau gaya hidup, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus menerus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen, karena mereka juga memikirkan apa yang mereka gunakan sehari-hari. Begitu juga dengan sikap konsumen merupakan faktor penting yang perlu dipahami oleh pemasar karena sikap konsumen dianggap mempunyai korelasi yang positif dan kuat terhadap keputusan pembelian.

Perilaku konsumen sekarang ini cenderung berubah-ubah. Hal ini tak lepas dari pengaruh kemajuan ekonomi yang ada di negara-negara Asia, yang memberi dampak pada peningkatan pendapatan individual. Sehingga dengan meningkatnya pendapatan individual tersebut, mengubah gaya hidup, yang mana individu lebih mementingkan kualitas dari suatu produk dibandingkan harga produk tersebut.

Pengaruh gaya hidup terhadap minat pembelian secara umum bergantung pada keterlibatan konsumen dalam pembelian. Keterlibatan yang tinggi dari konsumen dalam pembelian akan dipengaruhi oleh tingginya hubungan antara kepercayaan terhadap merek. Ketika konsumen mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu merek, maka ia akan sangat terlibat dan sangat selektif dalam keputusan pembeliannya.

SOGO Department Store Sun Plaza Medan merupakan department store yang menyediakan berbagai merk lokal dan merk interlokal yang terkenal untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga modern yang ingin tampil lebih baik dan lebih bergaya dengan produk-produk terbaik untuk wanita, pria, anak-anak,rumah,


(17)

sepatu, tas dan aksesoris. Harga yang ditawarkan memang cukup merogoh kantong, namun sebanding dengan kualitas dan merek barang-barang yang disediakan dimana disesuaikan dengan konsumen sasaran, yaitu konsumen menengah ke atas. Sebagai sebuah perusahaan department store, tentunya juga telah berupaya menerapkan strategi harga, lokasi, promosi dan gaya hidup yang tepat guna menarik minat konsumen untuk melakukan kunjungan kembali di perusahaan tersebut tersebut.

Berikut ini adalah data jumlah pembelian pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan (Tabel 1.1)

Tabel 1.1

Data Jumlah Pejualan SOGO Department Store Sun Plaza Medan Tahun 2011

Bulan Jumlah Penjualan perbulan pada Tahun 2011

Januari 21.037.803

Februari 18.987.726

Maret 15.728.316

April 16.614.396

Mei 17.012.980

Juni 18.951.360

Juli 18.533.955

Agustus 22.237.159

September 20.116.228

Oktober 16.643.975

November 17.224.384

Desember 27.910.625

JUMLAH 230.998.908

Sumber : Data Sales SOGO Sun Plaza Medan 2011 (diolah)

Dapat kita lihat di Tabel 1.1 terdapat fluktuasi penjualan pada SOGO Departemen Store Sun Plaza Medan. Pada bulan tertentu jumlah penjualan mengalami peningkatan dan penurunan. Pada bulan Februari dan Maret, terdapat penurunan secara berturut-turut menjadi 18.987.726 dan 15.728.316. Akan tetapi di bulan selanjutnya, yaitu bulan April hingga Juni, penjualan meningkat. Pada


(18)

bulan Juli, jumlah penjualan menurun yaitu 18.533.955. Kemudian meningkat kembali di bulan Agustus sebanyak 22.237.159. Pada bulan September dan Oktober penurunan berturut-turut, yaitu 20.116.228 dan 16.643.975. Jumlah penjualan akhirnya mengalami pemulihan dan kenaikan secara signifikan di bulan Desember, yaitu sebanyak 27.910.625. Peningkatan yang menonjol pada bulan Januari, Agustus, dan Desember terjadi dikarenakan meningkatnya kebutuhan, dimana pada bulan tersebut merupakan momen Tahun baru (Januari), Lebaran (Agustus) dan Natal (Desember). Peningkatan serta penurunan jumlah penjualan pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan yang setiap bulannya berfluktuasi, tidak lepas dari faktor-faktor bauran pemasaran dan faktor perilaku. Peneliti memilih SOGO Department Store Sun Plaza sebagai lokasi penelitian adalah karena SOGO merupakan perusahaan retail besar yang memiliki banyak pelanggan, dimana pembeli perbulannya dapat mencapai 240.000 orang perbulan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada SOGO Departement Store Sun Plaza Medan dengan judul “ Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan”. Untuk mengetahuinya, peneliti mengambil objek penelitian pada mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(19)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam skripsi ini adalah: “Apakah faktor harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup mempunyai pengaruh terhadap minat pembelian ulang pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Medan terhadap minat pembelian ulang pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi pihak manajemen SOGO Department Store Sun Plaza Medan, untuk mengetahui pengaruh variabel harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup dalam menciptakan minat pembelian ulang ke SOGO Department Store tersebut yang pada akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan, serta sebagai informasi yang dapat dijadikan dasar didalam strategi untuk mempengaruhi minat pembelian ulang konsumen.


(20)

2. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti disamping memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran, khususnya berkaitan dengan harga, lokasi, promosi, gaya hidup dan minat pembelian ulang.

3. Bagi Universitas Sumatera Utara, sebagai tambahaan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan bagi Program Studi Manajemen Ekonomi USU.

4. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan dengan harga, lokasi, promosi, gaya hidup dan minat pembelian ulang di masa mendatang.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2000:7) adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran menurut Miller dan Layton (dalam Tjiptono 2004:2) adalah system total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

2.1.2. Bauran Pemasaran

Menurut Lamb dkk (2001:55) bauran pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Alat-alat tersebut dapat digunakan menyusun strategi jangka panjang


(22)

dan merancang program taktik jangka pendek. Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut antara lain:

1. Produk (product), merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian, atatu konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan;produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, dan gagasan (Kotler dan Amstrong,1997:268). Dalam pengelolaan produk termasuk pula di dalamnya perencanaan dan pengembangan produk/jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Penciptaan suatu produk yang berbeda dari produk pesaing juga merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Sesuai dengan perkembangan keadaan, maka pemikiran perusahaan sekarang bukan hanya sekedar kepada penambahan atau penciptaan, namun harus dipikirkan pula kepuasan konsumen yang akan menggunakaan produk atau jasa tersebut. Aspek kualitas dari produk juga merupakan faktor yang berperan penting dalam menghasilkan suatu produk. Karena salah satu konsep pemasaran adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh pesaing (Lamb, dkk. 2001:8).

2. Harga (pricing), adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Sunarto, 2004:206). Menurut Bilson Simamora (2001:196), harga memberikan dampak ekonomis dan psikologis, dimana dampak


(23)

ekonomisnya berkaitan dengan daya beli, sebab harga merupakan biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga, semakin sedikit produk yang bisa mereka beli, semakin rendah harga, semakin banyak produk yang dapat mereka beli. Namun kadang-kadang, harga rendah mencerminkan kualitas yang rendah pula, dan harga tinggi mencerminkan kualitas yang tinggi pula, ini yang dikatakan memiliki efek psikologis.

3. Lokasi (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Suryana (2001:105), menyatakan bahwa tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan pelanggan, faktor kenyamanan juga hendaknya diperhatikan.

4. Promosi (promotion), meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan actual. Metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi, penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan bauran pemasaran pada jasa, namun promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan produk. Selain itu, dalam kasus pemasaran, personel produksi juga menjadi bagian penting


(24)

5. Orang (people), unsur ini adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. 6. Bukti fisik (physical evidence), dalam mengurangi tingkat resiko terhadap

persepsi konsumen terhadap suatu produk yang akan digunakan maka diberikan bukti fisik.

7. Proses (process), merupakan faktor penting bagi konsumen. Dimana dalam bisnis ritel proses dimulai dari perencanaan presediaan produk digudang hingga produk tersebut dipasarkan ke konsumen.

2.1.3. Bisnis Ritel

Pengertian retail menurut Ma’ruf (2005:7) adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga. Terkadang orang-orang berpikir bahwa retailing hanya melakukan penjualan produk di toko. Jasa yang ditawarkan oleh dokter gigi juga dapat disebut retailing, tukang salon, maupun penyewaan komik.

Retailing adalah serangkaian kegiatan usaha yang memberikan nilai tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi atau keluarga (Levy, 2009: 48). Usaha eceran adalah suatu usaha yang kegiatannya menyangkut penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan nir-bisnis (Kotler dan Armstrong 2003;51). Umumnya usaha ini melakukan penjualan langsung kepada konsumen akhir. Namun, tak jarang kita temui konsumen pada bisnis retail menjual


(25)

kembali produk yang dibeli untuk mendapatkan keuntungan. Para peritel berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuaian antara harga, tempat dan waktu yang diinginkan pelanggan. Sementara, bisnis ini juga menyediakan pasar bagi produsen untuk menjual produk – produk mereka. Dengan demikian ritel menjadi distributor akhir yang menghubungkan produsen dengan konsumen.

Menurut Simamora (2003:388), secara garis bessar pengecer dapat dibedakan menjadi pengecer toko (store retailing) dan pengecer bukan toko retailing (non – store retailing).

1. Pengecer toko (store retailing)

Usaha eceran yang menggunakan toko sebagai sarana memasarkan produk yang dijual. Pada umumnya usaha eceran menggunakan toko yang disebut toko eceran.

2. Pengecer bukan toko retailing (non – store retailing)

Produknya tidak dipajangkan secara langsung, dengan kata lain pemajangan produk secara tetap tidak menjadi bagian eceran. Pengecer bukan toko termasuk diantaranya adalah internet marketing, direct selling.

Sumber: Utami (2006:5)

Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan

Produsen Pedagang Besar Ritel Konsumen


(26)

Produsen menjual produknya kepada peritel maupun perital besar (wholeseller) atau yang sering kita dengar dengan sebutan grosir atau pedagang partai besar. Kegiatan ini membentuk jalur distribusi dari produsen ke konsumen akhir.

2.1.4. Harga (price)

2.1.4.1. Pengertian Harga

Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk.

Pengertian harga menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

2.1.4.2. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Tjiptono (2005:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan harga, yaitu:

Tujuan berorientasi pada laba. Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat sulit untuk dilakukan.

Tujuan berorientasi pada volume. Tujuan ini berorientasi pada volume, dimana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk menguasai pangsa pasar. Misalnya:


(27)

biaya operasional pemasangan jalur telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk lima rumah.

Tujuan berorientasi pada citra. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk citra nilai tertentu.

Tujuan stabilisasi harga. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

Tujuan-tujuan lainnya. Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

2.1.4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Dalam menetapkan harga suatu produk dan jasa, perusahan perlu mempertimbangkan dua faktor berikut:

Faktor Internal Perusahaan

Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, meliputi : a. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Semakin jelas tujuan suatu perusahaan, semakin mudah pula perusahaan tersebut dalam menetapkan harganya. Tujuan tersebut dapat berupa maksimalisasi keuntungan masa sekarang, untuk kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, dan meraih kepemimpinan dalam hal kualitas produk, dan lain-lain.


(28)

b. Strategi Bauran Pemasaran

Harga merupakan salah satu alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya. Perusahaan juga seringkali menempatkan produk mereka melalui harga, dimana harga dalam hal ini menjadi factor ysng menentukan pasaran produk, persaingan, dan rancangan produk.

c. Biaya

Biaya menjadi dasar harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya agar tidak mengalami kerugian.

d. Pertimbangan Organisasi

Perusahaan-perusahaan menetapkan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga seringkali ditetapkan oleh manajemenn puncak, dan bukan oleh departemen pemasaran atau penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi ataupun lini produk.

Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor ini berasal dari luar perusahaan, meliputi: a. Pasar dan Permintaan

Sebelum menetapkan harga, seorang pemasar harus memahami hubungan antara harga dengan pasar dan permintaan atas produknya. Apakah pasar tersebut termasuk ke dalam pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopolistik, maupun monopoli murni.


(29)

b. Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda.

Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain:

1. Pasar Persaingan Sempurna (pure competition), yaitu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan produk yang seragam.

2. Pasar Persaingan Monopoli (Monopolistic Competition), yaitu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang berdagang pada kisaran harga tertentu, bukan pada satu harga pasar.

3. Pasar Persaingan Oligopoli (Oligopolistic Competition), yaitu pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif pada penetapan harga dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing.

4. Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly), yaitu pasar yang hanya ada satu penjual saja.

c. Faktor Eksternal Lainnya

Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar perusahaan. Keadaan ekonomi dapat mempengaruhi penetapan harga. Faktor-faktor ekonomi sepeti inflasi, atau tingkat bunga dapat mempengaruhi keputusan penetapan harga, karena dapat mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga dan nilai produk.


(30)

2.1.5. Lokasi / Tempat

Menurut Swastha (2002:24) ”Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan”. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

Menurut Kotler (2008:51) ”Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.

Lamb et al., (2001:63) menyatakan bahwa memilih tempat atau lokasi yang baik merupakan keputusan yang penting, karena :

1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan usaha.

2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga ia dapat mempertahankan kelangsungan hidup usaha.

3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai lokasi memburuk, maka lokasi usaha harus dipindahkan atau ditutup.

Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:


(31)

1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik.

2.1.6. Promosi

2.1.6.1. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan

Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang – orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga (Simamora, 2003:285).


(32)

2.1.6.2. Tujuan Promosi

Menurut Henry Simamora (2001:754) ada beberapa alasan para pemasar melakukan promosi :

1. Menyediakan informasi

Pembeli dan penjual mendapat manfaat dari fungsi informasional yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan program baru yang dapat membantunya dan para penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa.

2. Merangsang permintaan

Para pemasar menginginkan konsumen membeli produknya dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen melakukan permintaan. 3. Membedakan produk

Organisasi-organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda dari para pesaingnya.

4. Mengingatkan para pelanggan saat ini

Mengingatkan para pelanggan akan manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah mereka berpaling kepada pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutakhirkan produknya.

5. Menghadang pesaing

Promosi dapat digunakan untuk menghadapi upaya pemasaran dari pesaing untuk melawan kampanye periklanannya.


(33)

Kadangkala kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya. Seringkali perusahaan menjadi korban publisitas dan pemalsuan 7. Memuluskan fluktuasi-fluktuasi permintaan

Perusahaan bnayak mengalami tantangan-tantangan permintaan musiman, dimana para pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada diantara kepincangan-kepincangan permintaan musiman tersebut.

2.1.6.3. Bauran Promosi 1. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impresional yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain.

2. Penjualan Perseorangan (Personal selling)

Penjualan perseorangan mempunyai peranan penting dalam pemasaran, karena :

a. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting.


(34)

b. Jasa tersebut disediakan oleh orang, bukan mesin c. Orang merupakan bagian dari produk jasa.

Bila dibandingkan dengan media perikanan, maka pesan yang disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang-orang yang sebenarnya bukan prospek (calon pembeli) sebaliknya, melalui penjualan perorangan perusahaan sudah berhadapan dengan calon pembeli potensial. 3. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya.

Promosi penjualan dapat diberikan kepada :

a. Konsumen, berupa penawaran cuma – cuma, sampel, demo produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi.

b. Perantara, berupa barang cuma – cuma, diskon, iklan kerja sama, distribution contests, penghargaan.

c. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan , dan hadiah untuk tenaga penjualan terbaik.

4. Hubungan Masyarakat (Public Relational)

Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, di mana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.


(35)

Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, antara lain :

a. Membangun citra.

b. Mendukung aktivitas komunikasi lainnya. c. Mengatasi permasalahan dan isu yang ada. d. Memperkuat positioning perusahaan. e. Memengaruhi publik yang spesifik.

f. Mengadakan peluncuran untuk produk / jasa baru. Program hubungan masyarakat, antara lain:

a. Publikasi.

b. Acara – acara penting. c. Hubungan dengan investor. d. Pameran.

e. Mensponsori beberapa acara.

5. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth)

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannnya. Sehingga informasi dari mulut - kemulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.


(36)

Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi.

2.1.7. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut The American Marketing Association (Setiadi, 2003:35) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut, terdapat tiga ide penting dari perilaku konsumen, yaitu: (1) perilaku konsumen adalah dinamis, (2) hal tersebut melibatkan interaksi afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar, (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.

2.1.8. Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Kotler (2002:89) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Gaya hidup adalah suatu titik tempat pertemuan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang untuk bertindak, yang tertuang dalam norma-norma kepantasan (Hastuti, 2007: 72).

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang dimana terdapat titik temu antara kebutuhan ekspresi diri dengan harapan suatu kelompok tertentu yang diekspresikan dlm aktivitas, minat dan opininya.


(37)

Tak ayal gaya hidup acapkali dijadikan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri khas tersendiri. Sehingga, gaya hidup suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya.

Mowen dan Minor (2002:282) menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten,penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya.

Dalam Setiadi (2003:46) terdapat empat manfaat yang sangat besar sekali bagi pemasar bila memahami gaya hidup konsumen, antara lain :

a. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran. Jika pemasar dapat mengidentifikasi gaya hidup sekelompok konsumen, maka berarti pemasar mengetahui satu segmen konsumen.

b. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.

c. Jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media yang paling cocok.

d. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.


(38)

2.1.9. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Sumber : Tjiptono (2005)

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

1. Pengenalan masalah kebutuhan, proses ini dimulai pada saat konsumen menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen harus menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini disebabkan rangsangan internal yang berasal dari dalam diri konsumen.

2. Pencarian informasi, pada tahap ini seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak . Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.

3. .Evaluasi alternatif, yaitu mengevaluasi pilihan terhadap produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen dengan membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

4. Keputusan pembelian, setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif, konsumen akan mengurangi jumlah alternatif yang akan dipertimbangkan selanjutnya akan memilih salah satu dan melakukan pembelian

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Keputusan Pembelian Evaluasi

Alternatif

Perilaku pasca pembelian


(39)

5. Perilaku sesudah pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap akan mempengaruhi pembelian selanjutnya bagi konsumen.

2.1.10.Minat Pembelian Ulang

Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pembeli untuk melakukan kunjungan ulang di masa yang akan datang. Perilaku pembelian ulang seringkli dikaitkan dengan loyalitas. Namun keduanya berbeda. Perilaku pembelian ulang hanya menyangkut pembelian ulang merek tertentu yang sama secara berulang – ulang, sedangkan loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu.

Menurut Schiffman-Kanuk dalam Suwandi (2007:3), pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari 2 tipe, yaitu pembelian percobaan dan pembelian ulang. Pembelian percobaan terjadi jika konsumen membeli suatu produk dengan merek tertentu untuk pertama kalinya, dimana dalam kegiatan tersebut konsumen berusaha menyelidiki dan mengevaluasi produk dengan langsung mencoba.

Jika pada pembelian percobaan tersebut, konsumen merasa puas, dan konsumen berkeinginan untuk membeli kembali, maka tipe pembelian ini disebut pembelian ulang. Apabila pelanggan merasa puas, maka ia akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang, dan bahkan mengajak orang lain.

Minat beli dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain :


(40)

1. Faktor psikis, merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri konsumen, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap yang ada di dalam diri masing-masing individu.

2. Faktor sosial, merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi orang lain dan kebudayaan yang ada di sekitarnya. Seperti keluarga, status sosial dan kelompok acuan

3. Pemberdayaan bauran pemasaran, faktor ini berasal dari perusahaan yang menjadi produsen terhadap produk yang digunakan oleh konsumen. Terdiri dari produk, harga, promosi, dan juga distribusi.

2.2 Peneliti Terdahulu

Maulana Hakim (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaya Hidup dan Respon Atas Iklan Terhadap Preferensi Merek (Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi). Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup dan respon atas iklan terhadap preferensi merek (studi pada pengguna sepeda motor yamaha di perumahan karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Gaya Hidup (X1) merupakan variabel yang dominan dalam penelitian ini.

Budi Fauzan (2010), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap Minat Pembelian Ulang pada Supermarket Glora Jln. AR. Hakim Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana


(41)

faktor harga, lokasi, dan promosi mempengaruhi minat pembelian ulang, serta untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat pembelian ulang pada Supermarket Glora Jln AR Hakim Medan. Skripsi ini menggunakan metode regresi linier berganda yang menunjukkan bahwa harga (X1) lokasi (X2) dan promosi (X3) secara bersama-sama berpengaruh posotif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang (Y) pada supermarket Glora Medan dengan koefisien regresi X1 (b1) = 0.337, koefisien regresi X2 (b2) = 0.317. Pengujian Fhitung diperoleh sebesar 29.189 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2.60. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa harga, lokasi dan promosi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang. Variabel yang paling dominan mempengaruhi adalah promosi.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptul merupakan pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditunjukkan, dimana hal tersebut merupakan jaringan hubungan antarvaribel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan kolaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasikan melalui proses wawancara, observasi, dan survey literature (Kuncoro, 2003:44).

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga mempengaruhi keputusan pembelian barang, dimana secara tidak langsung berpengaruh pula terhadap minat pembelian ulang. Kepuasan pelanggan dengan harga akan mendorong pelanggan untuk mengunjungi kembali lini usaha tersebut.


(42)

Lokasi merupakan tempat berlangsungnya proses penjualan kepada pelnggan dan calon pelanggan potensial. Tempat yang strategis dan menarik mempermudah pelanggan untuk melakukan pembelian ulang ke perusahaan tersebut.

Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang – orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga (Simamora, 2003:285). Dengan adanya promosi, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba barang baru dan membeli barang yang lebih banyak baru. Pelanggan yang tertarik terhadap promosi penjualan perusahaan tersebut takkan berpikir panjang untuk melakukan kunjungan kembali.

Gaya hidup menurut Minor dan Mowen (2002:282), menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Dari pengertian tersebut, pola hidup seseorang dinyatakan dengan minat, pendapat dan kegiatannya dalam mengatur belanja serta mengalokasikan waktunya. Penting bagi pemasar untuk mengetahui gaya hidup konsumen sasarannya demi memastikan kebutuhan pelanggan tersebut. Dengan demikian minat pembelian ulang dapat tercipta.

Konsumen berminat untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk tertentu apabila pembelian tersebut memberikan nilai manfaat yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen tersebut.


(43)

Perusahaan dapat menciptakan sendiri minat konsumen pembelian kembali produknya. Dalam hal ini perusahaan perlu menciptakan minat pembelian tersebut melalui penciptaan harga yang bersaing dan sesuai dengan kualitas, lokasi yang nyaman dan mudah dicapai, promosi yang menarik, serta sesuai dengan gaya hidup konsumen sasaran.

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka konsep dalam penelitian ini adalah :

Sumber : (Kuncoro, 2003:44) (Diolah Penulis)

Gambar 2.3 Model Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, berdasarkan teori yang ada (Sugiono, 2006:51). Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

“Harga, lokasi, promosi dan gaya hidup berpengaruh terhadap minat pembelian ulang pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan.”

Harga ( X1)

Minat Pembelian Ulang ( Y ) Lokasi (X2)

Promosi (X3) Gaya Hidup (X4)


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, yaitu dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, lokasi, promosi dan gaya hidup terhadap minat pembelian ulang ke SOGO Sun Plaza Medan.

Sifat penelitian ini adalah explanatory. Menurut Sugiyono (2008:45), Explanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan varibel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu varibel-variabel dengan varibel-variabel yang lain.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh data-data yang berasal dari responden yang penulis teliti. Dalam hal ini, lokasi penelitian yang penulis teliti adalah pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2013 hingga April 2013.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independent (X), terdiri dari Harga (X1), Lokasi (X2), Promosi (X3), dan Gaya hidup (X4).


(45)

2. Variabel Dependent (Y), yaitu Minat Pembelian Ulang (Y).

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat lima variabel yang diteliti, yaitu: 1. Harga (X1)

Harga merupakan jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah nilai dari barang beserta pelayanan yang ditawarkan oleh SOGO Department Store Sun Plaza Medan.

2. Lokasi (X2)

Lokasi merupakan tempat dimana SOGO Department Store melakukan aktivitas usaha. Lokasi merupakan salah satu penentu kesuksesan.

3. Promosi (X3)

Promosi merupakan berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat barang kepada pelanggan SOGO Department Store Sun Plaza Medan. 4. Gaya Hidup (X4)

Gaya hidup merupakan pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, ketertarikan dan opini tentang sesuatu di lingkungan sekitar. 5. Minat Pembelian Ulang (Y)

Minat pembelian merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang untuk waktu yang akan datang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan..

Defenisi operasionalisasi variabel pada penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.


(46)

Tabel. 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Pengukuran Harga

(X1)

Jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah nilai dari barang beserta

pelayanan yang

ditawarkan oleh SOGO Department Store Sun Plaza Medan.

a) Kesesuaian harga b) Harga sebanding

dengan kualitas c) Perbandingan harga

dengan pesaing sejenis

Skala Likert

Lokasi (X2)

Tempat dimana SOGO Department Store melakukan aktivitas. Lokasi merupakan salah

satu penentu

kesuksesan.

a) Lahan parkir

b) Dekat dengan fasilitas umum c) Potensi pasar

d) Lokasi yang aman dan nyaman

Skala Likert

Promosi (X3)

Berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat barang kepada pelanggan potensial dan

aktual SOGO

Department Store Sun Plaza Medan.

a) Tampilan papan nama serta letaknya menarik perhatian b) Pemberian kupon

Promosi

c) Dari mulut ke mulut d) Iklan e) Spanduk Skala Likert Gaya Hidup (X4)

Pola hidup di dunia yang diekspresikan

oleh kegiatan,

ketertarikan dan pendapat tentang sesuatu di lingkungan sekitar. a) Aktivitas b) Ketertarikan c) Opini Skala Likert Minat Pembelian Ulang (Y)

Perilaku yang muncul

sebagai respon

terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan

keinginan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan untuk waktu yang akan datang.

a) Melakukan pembelian ulang b) Tidak melakukan

pembelian ulang


(47)

Sumber: Sugiono (2004) (diolah oleh peneliti)

3.5.Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Syafrizal & Muslich, 2012:6).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel x adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert untuk Variabel X

No. Skala Likert Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Ragu- ragu (R) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Syafrizal & Muslich (2012:6)

Sedangkan untuk variabel Y, adalah sebagai berikut: Tabel 3.3

Instrumen Skala Likert untuk Variabel Y

No. Skala Likert Skor


(48)

2. Tidak Berminat 0 Sumber: Peneliti ( 2013) diolah

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2008:90). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi USU yang sudah pernah melakukan penmbelian di SOGO Department Store Sun Plaza Medan.

3.6.2. Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2005:78). Kriteria sampel untuk penelitian ini yaitu: wanita ataupun pria yang telah mengunjungi SOGO Department Store Sun Plaza sebanyak lebih dari tiga kali.

Dalam kasus ini, penulis mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi populasi, maka digunakan rumus penentuan sampel sebagai berikut (Supramono, 2003:63):

Dimana:


(49)

p = Estimasi Proporsi Populasi q = 1-p

Zα = Harga Standart Normal yang besarnya tergantung α

bila α = 0,05 maka Z=1,67 bila α = 0,01 maka Z = 1,96 d = Penyimpangan yang ditolerir

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar jika nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

Total sampel digenapkan menjadi 96 orang.

3.7. Jenis Data Penelitian a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel penelitian.

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, jurnal, majalah, informasi perusahaan maupun internet.


(50)

3.8. Metode Pengumpulan Data

Dalam kegiatan penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan beberapa teknik, pengumpulan data, yaitu :

1. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan kepada pihak manajemen Sogo Sun Plaza Medan yang berkompeten atau berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan oleh penelitian ini.

2. Angket (kuesioner)

Angket adalah pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Dalam penelitian ini, angket ataupun kuesioner diberikan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Studi Dokumentasi

Dengan memperoleh data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji validitas dan Reliabilitas 3.9.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah di dapat setelah penelitian, yang merupakan data yang telah valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu: kuesioner. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala yang tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada mahasiswa Fakultas


(51)

Ekonomi USU yang berjumlah 30 orang mahasiswa diluar sampel. Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.00 for Windows. Dengan kriteria dalam pengukuran kuisioner, sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

Metode yang digunakan merupakan perbandingan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel.

Tabel 3.4

Pengujian Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 65,8000 19,890 ,407 ,863

VAR00002 65,5000 18,810 ,485 ,861

VAR00003 65,6333 18,723 ,578 ,855

VAR00004 65,7333 18,409 ,592 ,855

VAR00005 65,6000 19,490 ,542 ,857

VAR00006 65,6333 19,689 ,527 ,858

VAR00007 65,7333 20,271 ,394 ,863

VAR00008 65,6667 19,816 ,539 ,858

VAR00009 65,6333 20,102 ,416 ,862

VAR00010 65,7000 20,217 ,475 ,860

VAR00011 66,0000 19,586 ,464 ,860

VAR00012 65,7000 21,252 ,110 ,874

VAR00013 65,7667 20,116 ,497 ,860

VAR00014 65,7333 19,099 ,600 ,855

VAR00015 65,9000 18,714 ,580 ,855

VAR00016 65,7333 19,857 ,510 ,859

VAR00017 65,7333 19,651 ,569 ,857

VAR00018 68,8333 20,833 ,437 ,863

Sumber: Data primer (2013) diolah

Dari Tabel 4.1 diatas terlihat pada variabel 12 (SOGO Department Store Sun Plaza Medan menawarkan produk melalui iklan di TV yang menarik


(52)

perhatian saya.) menunjukkan data tidak valid karena nilai rtabel untuk sampel berjumlah 30 sebesar 0,361 sedangkan nilai Corrected Item-Total Correlation pada variabel 12 sebesar 0,110 < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Berarti data variabel 12 harus dibuang. Setelah itu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 3.5

Pengujian Validitas dan Reliabilitas 2 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 61,7333 19,375 ,379 ,872

VAR00002 61,4333 18,116 ,501 ,868

VAR00003 61,5667 18,116 ,578 ,864

VAR00004 61,6667 17,816 ,589 ,863

VAR00005 61,5333 18,740 ,576 ,864

VAR00006 61,5667 18,944 ,561 ,865

VAR00007 61,6667 19,609 ,401 ,871

VAR00008 61,6000 19,145 ,552 ,865

VAR00009 61,5667 19,426 ,428 ,870

VAR00010 61,6333 19,551 ,486 ,868

VAR00011 61,9333 19,099 ,431 ,870

VAR00013 61,7000 19,528 ,483 ,868

VAR00014 61,6667 18,575 ,577 ,864

VAR00015 61,8333 18,213 ,556 ,865

VAR00016 61,6667 19,126 ,540 ,866

VAR00017 61,6667 18,989 ,580 ,864

VAR00018 64,7667 20,185 ,440 ,871

Sumber: Data primer (2013) diolah

Pada Tabel 4.2 diatas terlihat setelah dilakukan pengujian validitas kembali, terlihat seluruh variabel dinyatakan valid karena nilai Corrected Item- Total Correlation seluruh variabel tersebut lebih besar dari 0,361 untuk sampel


(53)

sebanyak 30 responden, sehingga seluruh variabel pernyataan dapat digunakan untuk penelitian. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Syafrizal dan Muslich, 2012:79). Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Adapun kriteria dalam pengujian reliabilitas yang dilakukan adalah:

Jika ralfa > rtabel maka kuesioner reliable Jika ralfa < rtabel maka kuesioner tidak reliable

Untuk melakukan pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.00 for windows.

Menurut Kuncoro dalam (Situmorang et al, 2010 :80) suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,80, sedangkan menurut Ghozali (2006 :42) suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas


(54)

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Cronbach's Alpha if Item Deleted R Keterangan Kuncoro

VAR00001 617.333 19.375 .872 0.80 Reliabel

VAR00002 614.333 18.116 .868 0.80 Reliabel

VAR00003 615.667 18.116 .864 0.80 Reliabel

VAR00004 616.667 17.816 .863 0.80 Reliabel

VAR00005 615.333 18.740 .864 0.80 Reliabel

VAR00006 615.667 18.944 .865 0.80 Reliabel

VAR00007 616.667 19.609 .871 0.80 Reliabel

VAR00008 616.000 19.145 .865 0.80 Reliabel

VAR00009 615.667 19.426 .870 0.80 Reliabel

VAR00010 616.333 19.551 .868 0.80 Reliabel

VAR00011 619.333 19.099 .870 0.80 Reliabel

VAR00013 617.000 19.528 .868 0.80 Reliabel

VAR00014 616.667 18.575 .864 0.80 Reliabel

VAR00015 618.333 18.213 .865 0.80 Reliabel

VAR00016 616.667 19.126 .866 0.80 Reliabel

VAR00017 616.667 18.989 .864 0.80 Reliabel

VAR00018 647.667 20.185 .871 0.80 Reliabel

Sumber: Data primer (2013) diolah

Pada Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,60 dan 0,80. Sehingga pertanyaan dapat disebarkan untuk pengujian hipotesis.

3.10.Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden.


(55)

3.10.2 Uji Analisis Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen (respon) merupakan variabel dikotomi (Situmorang dan Lufti, 2012:209). Regresi logistik (logistic regression) sebenarnya sama dengan analisis regresi berganda, hanya saja variabel terikatnya merupakan variabel dummy (0 dan 1). Pendugaan koefisien model regresi logistik tidak dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square / OLS). Sehingga metode kemungkinan maksimal (maximum Likehood) menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan. Berikut beberapa asumsi Regresi Logistik:

1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya, variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalama setiap grup.

2. Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linier.

3. Variabel bebas dalam regresi logistik dapat berupa campuran dari variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis.

Model yang digunakan pada regresi logistik adalah :

Dimana :

P = Kemungkinan bahwa Y = 1 X1,X2,X3= Variabel Independen B = Koefisien regresi


(56)

Model regresi logistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Dengan :

P(x) = Minat berkunjung kembali (variabel dummy, 1 jika berminat untuk berkunjung kembali, 0 jika tidak berminat untuk berkunjung kembali)

= Koefisien-koefisien = Variabel Harga = Lokasi

= Promosi = Gaya Hidup

H0 = Harga, lokasi, promosi dan gaya hidup tidak berpengaruh positif terhadap minat berkunjung kembali

H1 = Harga, lokasi, promosi dan gaya hidup berpengaruh positif terhadap minat berkunjung kembali


(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 . Hasil Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat SOGO Department Store

Pada tanggal 1 Maret 1990, PT. Panen Lestari Internusa membuka toko SOGO yang pertama di Indonesia yang terletak di Plaza Indonesia, Jakarta. Sedangkan SOGO Department Store untuk pertama kalinya didirikan di Jepang pada tahun 1830 oleh pendirinya, yaitu Mr. Ihei Sogo. Sampai saat ini cabang SOGO Department Store telah berjumlah 12 cabang di seluruh Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

1. Sogo Kelapa Gading, Jakarta 2. Sogo Plaza Senayan, Jakarta 3. Sogo Plaza Tunjungan, Surabaya 4. Sogo Sun Plaza, Medan

5. Sogo Pondok Indah Mal 2, Jakarta 6. Sogo Paris Van Java, Bandung 7. Sogo Bali Collection, Bali 8. Sogo Galaxy Mal, Surabaya 9. Sogo Discovery Mal, Bali 10.Sogo Emporium Pluit, Jakarta 11.Sogo Central Park, Jakarta 12.Sogo Kota Kasablanka, Jakarta

SOGO Department Store cabang medan mulai beroperasi pada tanggal 15 Maret 2004 yang terletak di gedung Sun Plaza, Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan.


(58)

Untuk menghadapi persaingan ritel dan sesuai dengan Itagline perusahaan “Everyone’s First Chooice”, maka SOGO Department Store Sun Plaza Medan memiliki 6 SBU ( Strategi Business Unit) dengan tujuan agar masing – masing SBU dapat lebih terkonsentrasi untuk berkompetisi sesuai dengan segmen pasar dan jenis produk untuk memaksimalkan penjualan dan memenuhi keinginan pelanggan agar selalu menjadi tempat pilihan pertama pelanggan untuk berbelanja. Keenam SBU tersebut adalah:

1. SBU Cosmetic & Fragrance 2. SBU Ladies Goods

3. SBU Ladies Wear 4. SBU Men’s Wear 5. SBU Home 6. SBU Children

Perkembangan perusahaan menuntut pengembangan sumber daya manusia pula. Baik dari segi jumlah maupun kualitas sumber daya manusia tersebut. Sampai pada akhir tahun 2011, perusahaan memiliki 83 karyawan, dibantu dengan karyawan outsourcing sebanyak 178 orang di bagian operasional. Terdapat 737 karyawan suplier konsinyasi dan grup perusahaan yang tersebar di 6 SBU. Demi meningkatkan kompetensi karyawan, perusahaan telah membuat program pengembangan sumber daya manusia dalam berbagai bentuk untuk membuat program pengembangan sumber daya manusia dalam berbagau bentuk untuk menstimulus peningkatan kinerja dan inovasi serta kreativitas untuk memajukan perusahaan.


(59)

4.1.2. Visi Dan Misi SOGO Department Store 1. Visi SOGO Department Store

Visi dari Sogo cabang Medan adalah seperti berikut: a. Cita-cita untuk mengembangkan usaha yang seluas-luasnya b. Mensejahterakan kehidupan karyawan (kemakmuran tiada akhir) c. Memberikan kepuasan kepada konsumen

d. Menjadi yang terbaik di bidang retail 2. Misi SOGO Department Store

Misi dari Sogo cabang Medan adalah “For beautiful things in life”, yang bermakna bahwa mempunyai misi untuk selalu memberikan keindahan bagi pelanggan yang berbelanja, kualitas pelayanan yang prima dengan membangun tim yang kompeten dan profesional.

4.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengandung unsur – unsur spesialisasi dalam pengambilan keputusan, sehingga memberikan petunjuk mengenai pemberian tugas, wewenang, dan tanggungjawab setiap karyawan. Dalam mengelola jalannya perusahaan SOGO Department Store Sun Plaza Medan memiliki 1 orang Store Manajer sebagai pimpinan. Store manajer membawahi 7 manajer, yaitu:

1. Sales Manajer SBU Cosmetic Fragrance & Ladies Goods 2. Sales Manajer SBU Ladies’ Wear


(60)

4. Sales manager SBU Home & Children 5. Finance Accounting & IT Manager

6. Human Resources & General Affair Manager

Untuk bagian Marketing & Promotion, Visual Merchandising dan Secretary langsung dibawahi oleh Store Manager. Total karyawan PT Panen Lestari Internusa adalah sebanyak 86 orang, sedangkan total orang yang bekerja di SOGO Department Store Sun Plaza Medan sebanyak 1.088 orang (karyawan PLI + karyawan konsinyasi + karyawan outsourcing).

4.2 Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Kuisioner merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 16 butir pertanyaan untuk variabel X dan 1 pertanyaan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pertannyaan adalah 17 pertanyaan. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi yang telah melakukan pembelian ulang lebih dari tiga kali pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan. Adapun analisis deskriptif ini merupakan uraian mengenai hasil pengumpulan data primer (berupa kuisioner)yang telah diisi oleh responden. Berikut hasil olahan data primer berdasarkan pernyataan yang diberikan responden :


(61)

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-Laki 41 43%

Perempuan 55 57%

Total 96 100%

Sumber: Hasil Penelitian ( 2013) diolah

Pada Tabel 4.1 menunjukkan responden laki-laki yang berjumlah 41, yaitu sebanyak 43%, dan responden perempuan yang berjumlah 55 orang, yaitu 57%. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan paling dominan dalam penelitian ini.

2. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase

18 - 19 36 37.5%

20 -21 33 34.4%

22 - 23 23 23.9%

24 - 25 4 4,20%

Total 96 100%

Sumber: Hasil Penelitian ( 2013) diolah

Berdasarkan karakteristik usia, terdapat 36 atau 37% responden berumur 18-19 tahun, 33 responden dengan umur 20-21 tahun atau sekitar 34,4%, responden dengan umur 22-23 tahun berjumlah 23 orang yaitu 23,9%, dan sisanya 4orang responden dengan umur 24-25 tahun atau sebanyak 4,20%.


(1)

Variabel Gaya Hidup (X4)

No Pernyataan SS S R TS STS

1.

Produk yang ditawarkan oleh SOGO

Department Store Sun Plaza Medan mempermudah aktivitas sehari – hari saya.

2.

Saya melakukan pembelian ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan karena Anda memiliki ketertarikan sendiri dibandingkan

department store lain.

3.

Saya dapat lebih bergaya dengan menggunakan produk SOGO

Department Store Sun Plaza Medan.

Variabel Minat Pembelian Ulang (Y)

No Pernyataan S TS

1.

Saya berminat untuk melakukan pembelian ulang pada SOGO Department Store Sun Plaza Medan


(2)

Lampiran 2. Daftar Distribusi Jawaban Validitas

No Variabel Harga

Variabel

Lokasi Variabel Promosi

Variabel Gaya Hidup

Variabel Minat Pembelian

Ulang 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 0 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 5 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 1 6 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 1 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 9 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 1 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 1 12 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 1 13 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 14 4 3 3 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 1 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 0 17 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 18 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 1 19 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 1 22 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 23 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 24 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 1 25 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 26 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 27 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 1 28 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 30 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1


(3)

Lampiran 4 Logistic Regression

Iteration Historya,b,c Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients Constant

Step 0 1 67.517 1.583

2 64.248 2.051

3 64.156 2.148

4 64.155 2.152

5 64.155 2.152

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 64,155

c. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients

Constant Harga Lokasi Promosi

Gaya_Hid up Step 1 1 48.365 -4.639 .001 .068 .028 .382

2 35.667 -8.047 .016 .116 .005 .675

3 32.510 -10.165 .047 .131 -.061 .932 4 32.054 -11.035 .078 .125 -.114 1.078 5 32.037 -11.214 .087 .122 -.129 1.112 6 32.037 -11.222 .088 .122 -.129 1.114 7 32.037 -11.222 .088 .122 -.129 1.114 a. Method: Enter

b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 64,155

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig.

1 5.174 8 .739


(4)

Minat_Pembelian_Ulan g = 0,00 (Tidak

Berminat)

Minat_Pembelian_Ulang = 1,00 (Berminat)

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 6 6.903 4 3.097 10

2 2 1.408 8 8.592 10

3 2 .608 8 9.392 10

4 0 .388 10 9.612 10

5 0 .209 9 8.791 9

6 0 .187 10 9.813 10

7 0 .151 10 9.849 10

8 0 .092 9 8.908 9

9 0 .042 10 9.958 10

10 0 .011 8 7.989 8

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 96 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 96 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 96 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Model Summary Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 32.037a .284 .583

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted Minat_Pembelian

_Ulang

Percentage Correct


(5)

Tdk

minat berminat Step 0 Minat_Pembelian_Ula

ng

.00 0 10 .0

1.00 0 86 100.0

Overall Percentage 89.6

a. Constant is included in the model. b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a Harga .088 .268 .107 1 .744 1.092

Lokasi .122 .237 .265 1 .607 1.130 Promosi -.129 .301 .185 1 .667 .879 Gaya_Hidu

p

1.114 .366 9.238 1 .002 3.045

Constant -11.222 5.688 3.892 1 .049 .000 a. Variable(s) entered on step 1: Harga, Lokasi, Promosi, Gaya_Hidup.

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a Harga .088 .268 .107 1 .744 1.092

Lokasi .122 .237 .265 1 .607 1.130 Promosi -.129 .301 .185 1 .667 .879 Gaya_Hidup 1.114 .366 9.238 1 .002 3.045 Constant -11.222 5.688 3.892 1 .049 .000 a. Variable(s) entered on step 1: Harga, Lokasi, Promosi, Gaya_Hidup.


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Cofffee Cangkir Dr. Mansyur Medan

3 97 113

Pengaruh Lokasi Dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan

3 58 90

Pengaruh Promosi Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pengunjung Sogo Departement Store Cabang Sun Plaza Di Medan

4 60 104

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi dan Gaya Hidup Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Kede Kopi Kami Setiabudi Medan

1 12 136

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi dan Gaya Hidup Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Kede Kopi Kami Setiabudi Medan

0 0 11

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi dan Gaya Hidup Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Kede Kopi Kami Setiabudi Medan

0 0 2

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pemasaran - Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

0 0 8

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

0 1 10