Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Cofffee Cangkir Dr. Mansyur Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA, LOKASI, PROMOSI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE

COFFEE CANGKIR DR. MANSYUR MEDAN

OLEH

DIAN HARTATI LUBIS 080502115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012


(2)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, LOKASI, PROMOSI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE

COFFEE CANGKIR DR.MANSYUR MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr. Mansyur Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Pengerjaan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Pengerjaan metode analisis data dengan menggunakan bantuan software SPSS 18.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 73 responden sebagai sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara serempak variabel harga, lokasi, dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan, dan variabel promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan. Gaya hidup adalah variabel paling dominan dalam mempengaruhi minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan.


(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICE, PLACE, PROMOTION, AND LIFESTYLE TOWARDS INTEREST IN VISITING AGAIN TO COFFEE CANGKIR

DR.MANSYUR MEDAN

The objective of this research is to know the effect of price, place, promotion, and lifestyle towards interest in visiting again to Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan.

The kind of this research is assosiative explanation research. Methods of data collection used questionnaire and literature. The methods of data analysis using software SPSS 18.0 for Windows. The data that used consist of primary and secondary data. This research used 73 respondents which determined by using Accidental Sampling.

The result of this research by analysis of multiple linear regression shows that variable of price, place, and lifestyle have positive and significant effect towards interest in visiting again to Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan but variable of promotion have positive and insignificant effect towards interest in visiting again to Coffee Cangkir Medan. Lifestyle has the dominant effect on interest in visiting again to Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Cofffee Cangkir Dr. Mansyur Medan”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orangtuaku tercinta Ayahanda Drs. H. Amri Lubis dan Ibunda Hj. Asniah Tanjung yang senantiasa menyayangi, mendoakan, dan memberikan dukungan terbaiknya kepada penulis.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., M.E. selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Liasta Ginting, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(5)

6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE., M.Si. selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Segenap Dosen dan Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah meberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

8. Buat kakak-kakak dan abangku tersayang Karin, Kuling, dan Bang Aris yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis.

9. Buat Ugee yang kusayang (Wina Checeq, Okta, Culiq, Grace, Kezia, Mellisa, dan Hesty) dan Ozi yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan dan proses pembuatan skripsi ini.

10.Buat sahabatku Rini yang telah banyak memberikan saran kepada penulis serta buat teman-teman Manajemen Stambuk 2008 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang selalu mendukung penulis.

11.Buat teman spesial Alin Siregar terima kasih atas semangat dan perhatian yang telah diberikan selama ini.

12.Buat seluruh pengunjung Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada selama penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

Medan, Mei 2012 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

ABSTRACT ……..……….. ii

KATA PENGANTAR ..……….. iii

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR GAMBAR ………. vii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. ix

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. Latar Belakang ……… 1

1.2. Perumusan Masalah ………... 8

1.3. Tujuan Penelitian ………... 8

1.4. Manfaat Penelitian ………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 10

2.1. Uraian Teoritis ………... 10

2.1.1. Pemasaran dan Pemasaran Jasa ………... 10

2.1.2. Bauran Pemasaran ………... 12

2.1.3. Harga (Price) ………... 14

2.1.3.1. Pengertian Harga ………... 14

2.1.3.2. Tujuan Penetapan Harga ……… 15

2.1.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga …... 16

2.1.4. Lokasi/Tempat ………. 17

2.1.5. Promosi ……… 19

2.1.5.1. Pengertian Promosi ……… 19

2.1.5.2. Tujuan Promosi ……….. 19

2.1.5.3. Bauran Promosi ………. 20

2.1.5.4. Strategi Promosi ……… 22

2.1.6. Perilaku Konsumen ……….. 23

2.1.7. Gaya Hidup ………. 24

2.1.8.Minat Berkunjung Kembali……… 25

2.2. Penelitian Terdahulu ………... 26

2.3. Kerangka Konseptual ……… 27

2.4. Hipotesis ………... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 30

3.1. Jenis Penelitian ………. 30

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ………... 30

3.3. Batasan Operasional ………. 30

3.4. Defenisi Operasional Variabel ……….. 31

3.5. Skala Pengukuran Variabel ……….. 33

3.6. Populasi dan Sampel ……… 33

3.6.1. Populasi ……….. 33


(7)

3.7. Jenis Data Penelitian ……… 35

3.8. Metode Pengumpulan Data ……….. 35

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 36

3.9.1. Uji Validitas ………... 36

3.9.2. Uji Reliabilitas ……… 36

3.10. Teknik Analisis Data ……….. 37

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif ………... 37

3.10.2. Uji Asumsi Klasik ………. 37

3.10.3. Metode Analisis Regresi Linier Berganda ………. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 42

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ..……… 42

4.1.1. Sejarah Singkat Coffee Cangkir ………. 42

4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Coffee Cangkir ………... 45

4.1.3. Struktur Organisasi Coffee Cangkir ………... 46

4.1.4. Kegiatan Operasional ……….. 49

4.1.5. Logo Coffee Cangkir ……….. 57

4.2. Hasil dan pembahasan ……….. 58

4.2.1. Uji Validitas Dan Reabilitas ……… 58

4.2.1.1. Uji Validitas ……….. 58

4.2.1.2. Uji Reliabilitas ……….. 60

4.2.2. Analisis Deskriptif ……….. 61

4.2.2.1. Gambaran Umum Responden ………... 61

4.2..2.2. Deskriptif Variabel ……….. 64

4.2.3. Uji Asumsi Klasik ……….. 72

4.2.3.1. Uji Normalitas ……….. 72

4.2.3.2. Uji Heteroskedastisitas ………. 74

4.2.3.3. Uji Multikolinearitas ………. 75

4.2.4. Metode Analisis regresi Linear Berganda ………... 76

4.2.4.1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)……… 79

4.2.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-T) ……… 80

4.2.4.3. Pengujian koefisien Determinasi (R2) ………... 83

4.3. Pembahasan ……….. 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 88

5.1. Kesimpulan ………... 88

5.2. Saran ………. 89


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Jumlah Pengunjung Coffee Cangkir ……… 7

3.1. Operasionalisasi Variabel ……… 32

3.2. Instrument Skala Likert………. 33

4.1. Item-Total Statistik (1) ……….. 58

4.2. Item-Total Statisti (2) ……… 59

4.3. Reliability Statistic………. 61

4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 61

4.5. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin………. 62

4.6. Karakteristik Berdasarkan Profesi/Pekerjaan………. 62

4.7. Karaktersitik Berdasarkan Frekuensi Berkunjung………. 63

4.8. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga……… 64

4.9. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Lokasi…………... 66

4.10. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi………… 68

4.11. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup …… 69

4.12. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Minat Berkunjung Kembali ……… 70

4.13. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ………. 74

4.14. Uji Nilai Tolerance dan VIF ……… 76

4.15. Analisis Regresi Linier Berganda ……… 77

4.16. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)……… 80

4.17. Uji Signifikan Parsial(Uji-T) ……… 81


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ………. 29

4.1. Logo Coffee Cangkir ………. 57

4.2. Histogram Uji Normalitas ………... 72

4.3. Plot Uji Normalitas ……….. 73


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ……… 93

2 Uji Validitas dan Reliabilitas ………... 95

3 Distribusi Pendapat Responden ………... 98

4 Analisis Statistik ……….. 101


(11)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, LOKASI, PROMOSI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE

COFFEE CANGKIR DR.MANSYUR MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr. Mansyur Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Pengerjaan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Pengerjaan metode analisis data dengan menggunakan bantuan software SPSS 18.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 73 responden sebagai sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara serempak variabel harga, lokasi, dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan, dan variabel promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan. Gaya hidup adalah variabel paling dominan dalam mempengaruhi minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan.


(12)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICE, PLACE, PROMOTION, AND LIFESTYLE TOWARDS INTEREST IN VISITING AGAIN TO COFFEE CANGKIR

DR.MANSYUR MEDAN

The objective of this research is to know the effect of price, place, promotion, and lifestyle towards interest in visiting again to Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan.

The kind of this research is assosiative explanation research. Methods of data collection used questionnaire and literature. The methods of data analysis using software SPSS 18.0 for Windows. The data that used consist of primary and secondary data. This research used 73 respondents which determined by using Accidental Sampling.

The result of this research by analysis of multiple linear regression shows that variable of price, place, and lifestyle have positive and significant effect towards interest in visiting again to Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan but variable of promotion have positive and insignificant effect towards interest in visiting again to Coffee Cangkir Medan. Lifestyle has the dominant effect on interest in visiting again to Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut. Minat berkunjung kembali menunjukkan keinginan untuk melakukan kunjungan kembali untuk waktu yang akan datang. Minat untuk berkunjung kembali terbentuk dari sikap konsumen terhadap keyakinan atas kualitas produk atau jasa yang akan mendorong konsumen untuk melakukan kunjungan kembali serta pembelian ke tempat tersebut karena telah memperoleh kepuasan dari produk atau jasa yang dibeli.

Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar yang terus berkembang, laju pertumbuhan perekonomian serta perubahan tehnologi dan informasinya pun semakin cepat. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya persaingan ketat di dalam dunia bisnis dalam memperebutkan konsumen dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam pemasarannya yaitu dengan secara terus-menerus berimprovisasi dan berinovasi untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Bisnis yang dijalankan dewasa ini tidak lagi berorientasi pada laba dan keuntungan semata tetapi lebih berorientasi pada konsumen yang lebih banyak digunakan oleh pelaku bisnis,


(14)

sehingga mengharuskan para pelaku bisnis tersebut untuk mendefenisikan “want and need” dari sudut pandang konsumennya.

Bisnis kuliner merupakan jenis usaha yang marak dan banyak ditawarkan di kota Medan mulai dari yang sangat sederhana sampai yang sangat unik dengan tampilan yang berbeda. Oleh karena itu, pengusaha kuliner harus dapat menciptakan ide-ide baru mengenai cafe yang dianggap lebih modern dan lebih disukai sehingga konsumen tertarik untuk mengunjunginya, dalam hal ini bisnis harus mampu menarik minat konsumen melalui harga yang bersaing, lokasi yang strategis dan nyaman, dan promosi yang menarik.

Perkembangan warung kopi atau yang modern disebut dengan cafe

belakangan ini karena adanya peluang ekonomi yang terkait dengan kebutuhan ruang publik itu selera dan tata cara dalam menikmati atau mengkonsumsi pada masyarakat. Saat ini keberadan cafe sangat dekat hubungannya dengan kehidupan sebagian masyarakat. Bahkan kini cenderung menjadi gaya hidup. Menghabiskan waktu di

cafe merupakan alternatif kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat karena cafe merupakan tempat yang cukup nyaman untuk sekedar berkumpul dengan teman-teman.

Kota Medan oleh masyarakat dikenal dengan memiliki macam pilihan hiburan wisata untuk semua kalangan tanpa batasan usia. Mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, dan wisata sejarah yang ditawarkan di kota ini. Salah satu bisnis kuliner yang ada di Medan adalah Coffee Cangkir. Coffee Cangkir yang berdiri sejak 18 Februari 2011 yang berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No. 134 Medan


(15)

berdekatan dengan kampus USU (Universitas Sumatera Utara). Coffee Cangkir sebagai objek penelitian karena Coffee Cangkir merupakan Cafe yang ramai dikunjungi konsumen. Coffee Cangkir merupakan cafe yang memberikan warna yang berbeda dibandingkan cafe tempat minum kopi umumnya, bernuansa tradisional yang dengan unsur kayu bambu dan tepas, ditambah pula foto-foto kota Medan zaman dulu seolah padu dengan meja dan kursi minimalis modern seolah menegaskan bahwa Coffee Cangkir cocok dengan segala generasi,tua, dan muda. Coffee Cangkir menawarkan kopi dengan beragam varian sebagai menu utama, ada juga banyak jenis minuman dan makanan mulai western hingga masakan tradisional dengan harga yang cukup terjangkau. Coffee Cangkir tidak hanya dikunjungi untuk membeli makanan atau minuman tetapi Coffee Cangkir juga dijadikan sebagai tempat pertemuan berbagai komunitas ataupun tempat pertemuan bisnis.

Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan dalam mendatangkan kembali pembeli dipengaruhi oleh perusahaan yang inovatif dan kreatif dalam pengelolaan bisnisnya. Kesuksesan dalam penetapan harga, lokasi, dan promosi merupakan elemen kunci dasar dari bauran pemasaran dalam penelitian ini. Dengan demikian sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis kuliner harus memiliki bauran pemasaran yang baik untuk mengahdapi persaingan, baik untuk bertahan (survive) atau sebagai pemimpin pasar (market leader) di bidangnya. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler,2001:82). Bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam upaya pengembangan


(16)

perusahaan, oleh karena itu penentuan dan penyusunan elemen bauran pemasaran harus dilakukan dengan penuh pertimbangan yang objektif sesuai dengan konsumen yang menjadi sasaran bisnis.

Penerapan bauran pemasaran yang efektif akan menciptakan kegiatan operasional berjalan dengan efektif juga. Hal ini diperlukan dalam pencapaian tujuan perusahaan dan menghadapi persaingan yang menjadi sangat kompetitif. Kegiatan pemasaran itu sendiri terdiri dari beberapa komponen atau variabel yang merupakan inti dari kegiatan pemasaran yaitu terdiri dari produk (product), harga (price), lokasi (place), dan promosi (promotion). Penetapan harga (price), lokasi (place) dan promosi (promotion) yang tepat diharapkan dapat meningkatkan penawaran produk dan pembelian. Dengan melihat pentingnya suatu strategi pemasaran maka sudah selayaknya perusahaan perlu mempertimbangkan suatu konsep harga, lokasi, dan promosi yang benar-benar berkualitas baik, sehingga dapat menunjang suatu perusahaan dalam dalam menggelindingkan roda usahanya.

Penetapan harga, lokasi, dan promosi yang tepat diharapkan mampu menarik minat konsumen untuk berkunjung kembali ke Coffee Cangkir. Harga yang ditawarkan Coffee Cangkir relatif terjangkau yaitu dengan kisaran dari harga Rp.3.000-Rp. 18.000 sehingga sangat cocok bagi semua kalangan. Lokasi Coffee Cangkir juga sangat mendukung karena berada diantar pusat perbelanjaan jajanan sehingga sangat tepat dijadikan sebagai alternatif untuk menghabiskan waktu bersantai di Coffee Cangkir. Selain itu, karena semakin maraknya usaha yang sejenis dengan Coffee Cangkir, maka untuk menarik minat konsumen untuk


(17)

mengunjungi Coffee Cangkir dilakukan promosi yaitu melalui internet terutama

Facebook, brosur dimana produk dan harga sudah tercantum didalamnya dan informasi dari mulut ke mulut.

Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk/ jasa ataupun mengunjungi suatu tempat. Harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan; unsur lainnya menimbulkan biaya (Kotler & Susanto, 2001:634). Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler & Armstrong, 2003:79) . Tempat adalah lokasi atau wilayah dimana perusahaan dapat menjalankan dan melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada masyarakat. Lokasi yang nyaman, aman, bersih, ramai , dan mudah dijangkau merupakan beberapa kriteria yang banyak diminati oleh konsumen. Promosi adalah proses komunikasi antara perusahaan dengan pembeli potensial. Promosi merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran yang mempunyai peranan penting dalam mengkomunikasikan keunggulan atau kebaikan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kan jumlah konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Promosi periklanan memegang peranan penting dalam menjalankan promosi. Promosi dapat dilakukan dengan cara membagikan brosur-brosur, membuat spanduk, dan mencantumkan dalam surat kabar.

Selain harga, lokasi, dan promosi yang merupakan elemen dari bauran pemasaran sebagai penentu pengambil keputusan untuk berkunjung kembali, gaya


(18)

hidup juga dianggap penting oleh penulis, karena merupakan bagian dari faktor perilaku konsumen dalam mengambil suatu keputusan. Gaya hidup secara lebih luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentfikisikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia dan sekitarnya (Setiadi, 2003:148). Gaya hidup menurut Setiadi (2003:149) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, interest, dan opininya. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, interest, dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka (Mowen/Minor, 2002:282). Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.

Coffee Cangkir telah menjalankan usahanya selama setahun, walaupun masih tergolong baru Coffee Cangkir merupakan bisnis kuliner yang diperhitungkan di kota Medan. Hal ini dibuktikan Coffee Cangkir merupakan café yang selalu ramai dikunjungi oleh konsumennya. Minat konsumen untuk berkunjung ke Coffee Cangkir akan membawa keuntungan bagi Coffee Cangkir, karena dengan adanya minat untuk mengunjungi kembali Coffee Cangkir maka akan ada rencana untuk melakukan pembelian. Sehingga selagi konsumen memiliki minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir maka Coffee Cangkir akan dapat bertahan dari persaingan yang ada. Adapun jumlah pengunjung yang


(19)

berkunjung ke Coffee cangkir selama setahun mulai dari Maret 2011- Februari 2012, adalah:

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Coffee Cangkir Maret 2011- Februari 2012

Bulan Jumlah Pengunjung/Konsumen

Maret 2790 orang

April 2400 orang

Mei 2976 orang

Juni 3000 orang

Juli 3255 orang

Agustus 3162 orang

September 3300 orang

Oktober 3534 orang

November 3330 orang

Desember 3720 orang

Januari 3627 orang

Februari 3451 orang

Sumber : Coffee Cangkir Dr. Mansyur Medan 2012 (diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa ada fluktuasi jumlah pengunjung atau konsumen pada Coffee Cangkir Dr. Mansyur no.134 Medan. Pada bulan tertentu jumlah pengunjung mengalami peningkatan dan penurunan yang berfluktuasi. Pada bulan April jumlah pengunjung mengalami penurunan menjadi 2400 pengunjung, akan tetapi pada bulan Mei terjadi peningkatan jumlah pengunjung yaitu sebesar 2976 pengunjug. Pada bulan Agustus jumlah pengunjung mengalami penurunan yaitu sebesar 3162, pada bulan November jumlah pengunjung juga mengalami penurunan yaitu sebesar 3330 pengunjung, dan pada bulan Desember Coffee Cangkir mengalami peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan yaitu sebesar 3720 pengunjung. Peningkatan jumlah pengunjung pada Coffee Cangkir yang setiap bulannya berfluktuasi tidak terlepas dari faktor-faktor bauran pemasaran dan faktor prilaku konsumen yaitu gaya


(20)

hidup. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Coffee Cangkir ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr. Mansyur Medan ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tuujan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir Dr. Mansyur Medan

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini :

a. Bagi Manajemen Cofffee Cangkir

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola Coffee Cangkir Medan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi minat konsumen untuk berkunjung kembali.


(21)

b. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai bauran pemasaran khususnya tentang harga, lokasi dan promosi serta memperdalam pengetahuan tentang perilaku konsumen dan minat berkunjung kembali.

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian lebih mendalam yang berhubungan dengan penelitian sejenis.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teroritis

2.1.1 Pemasaran dan Pemasaran Jasa

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Menurut Kotler (2007:7), pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Ma’ruf (2005:1) Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan khususnya kepada pembeli potensial. Pemasaran dikembangkan sebagai suatu pola yang tertata dalam suatu sistem yang sering kali disebut sebagai ilmu dan juga dikembangkan dengan cara masing-masing pelaku sehingga disebut improvisasi dan karenanya disebut seni. Dalam prakteknya, pemasaran dijalankan dengan kedua cara itu, ilmu dan seni. Pemasaran ritel sebagai kegiatan pemasaran dalam perdagangan eceran juga dijalankan dengan kedua cara itu.

Pemasaran merupakan melakukan kegiatan pertukaran dengan tujuan untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap orang. Penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasi kebutuhan mereka, mempromosikan produk kepada mereka, memajang dan mengantarkan produk serta menetapkan harga produk.


(23)

Kotler dalam Tjiptono (2005:16) mengatakan, jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang ada pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu. Walaupun demikian, produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Maksudnya, ada produk jasa murni (seperti child care, konsultasi psikologi dan konsultasi manajemen), namun ada jasa yang membutukan produk fisik sebagai persyaratan utama (misalnya kapal pesiar untuk angkutan laut, pesawat untuk jasa penerbangan dan makanan di restoran). Secara garis besar karakteristik pemasaran jasa terdiri atas (Tjiptono, 2005:18) :

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa berbeda dengan barang, karena barang merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance) atau usaha.

2. Inseparability (tidak terpisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi, sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability/Heterogenety (keanekaragaman)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standarddized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi.


(24)

4. Perishability (tidak tahan lama)

Maksud dari pernyataan ini adalah jasa tidak dapat disimpan dan dimasukkan ke dalam gudang atau dijadikan persediaan. Contohnya: makanan yang telah dimasak pada restoran.

5. Lack Of Ownership

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya.

2.1.2 Bauran Pemasaran (MarketingMix)

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:98) mengatakan, Marketing Mix

adalah campuran dari variabel pemasaran yang dapat dikendalikan (controllable variabels) yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Marketing Mix terdiri dari 4 (empat) unsur, yaitu:

1. Product (Produk) 2. Price (Harga) 3. Place (Tempat) 4. Promotion (Promosi)

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakn pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.(Tjiptono 2005:30) Selain unsur 4P, Tjiptono menambahkan : people, physical evidence, process,dan customer service :


(25)

1. People

People berarti orang yang melayani ataupun merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga memberikan kepuasaan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap konsumen dengan sikap perhatian, responsive, inisiatif, kreatif, pandai memecahkan masalah, sabar dan iklas (Alma, 2003:37)

2. Physical Evidence

Physical evidence berupa bukti fisik berarti konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghasilkan jasa tersebut. Misalnya orang yang berkunjung ke bank akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabot, bahkan sampai ke pakaian seragam karyawan. Lebih rinci, beberapa contoh bukti fisik ialah untuk fasilitas eksternal misalnya; konsumen akan memperhatikan desain eksterior, tempat parkir, taman-taman, suasana lingkungan dan sebagainya. Untuk fasilitas interior konsumen akan memperhatikan perlengkapan, gambar-gambar, penataan ruang, kesegaran udara dan temperatur suhu ruangan. (Alma, 2003:38)

3. Process

Proses ini terjadi di luar pandangan konsumen. Konsumen tidak tahu bagaimana proses tejadi, yang penting jasa yang ia terima harus memuaskan. Yang penting semua proses operasional, apalagi yang behubungan dengan konsumen harus betul-betul memuaskan. Semua rantai nilai yang ikut dalam


(26)

proses tersebut harus bekerjasama dengan penampilan yang prima. (Alma, 2003:38)

4. Customer servive

Customer service (layanan pelanggan) memiliki perbedaan makna pada organisasi yang berbeda. Dalam sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab bauran pemasaran ini tidak hanya bisa diserahkan pada departemen layanan pelanggan saja. Semua personil harus memiliki perhatian dan tanggung jawab terhadap masalah layanan pelanggan ini. Manajemen kualitas jasa layanan pelanggan yang ditawarkan berkaitan erat dengan kebijakan desain produk dan personalia (Tjiptono, 2005:32)

2.1.3 Harga (Price) 2.1.3.1 Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.

Harga adalah estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk (Kartajaya, 2002:481). Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat


(27)

mempengaruhi aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan penjualan ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu lini usaha. Jadi harga tidaklah sekadar perhitungan biaya-biaya ditambah sejumlah persentase tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan.

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Lovelock dan Patterson (Tjiptono, 2005:193) tujuan umum penetapan harga adalah untuk mendukung strategi bauran pemasaran secara keseluruhan. Setiap keputusan mengenai strategi penetapan harga harus didasarkan pada pemahaman secara mendalam atas tujuan spesifik yang ingin perusahaan capai. Ada 3 (tiga) tujuan spesifik penetapan harga, yakni:

1. Tujuan berorientasi pendapatan a. Mengejar profit

1) Menghasilkan surplus sebesar mungkin

2) Mencapai tingkat target spesifik, tetapi tidak berusaha memaksimalkan laba

b. Menutup biaya

1) Menutup biaya teralokasi secara penuh (termasuk biaya

overhead institusional)

2) Menutup biaya penyediaan satu kategori jasa atau produk tertentu (setelah dikurangi biaya overhead institusional dan segala macam hibah spesifik)


(28)

3) Menutup biaya penjualan inkrimental kepada satu pelanggan ekstra

2. Tujuan berorientasi kapasitas

Mengubah harga sepanjang waktu untuk memastikan bahwa permintaan sesuai dengan penawaran yang tersedia pada setiap waktu tertentu (sehingga mengoptimalkan kapasitas produktif)

3. Tujuan berorientasi pelanggan

a. Memaksimumkan permintaan (apabila kapasitasnya tidak terbatas) dalam rangka mencapai tingkat pendapatan minimum tertentu.

b. Menetapkan harga sesuai dengan perbedaan kemampuan membayar berbagai segmen pasar yang menjadi target pemasaran organisasi.

c. Menawarkan metode pembayaran (termasuk fasilitas kredit) yang bisa meningkatkan kemungkinan membeli.

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor yang harus dipertimbangkan (Kotler & Amstrong, 2001:154), yaitu:

1. Faktor Internal Perusahaan, meliputi: a. Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa


(29)

maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

b. Strategi bauran pemasaran

Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi. c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.

2. Faktor Eksternal Perusahaan, meliputi: a. Sifat pasar dan permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan semprna, persaingan monopoli, maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya ialah elastisitas permintaan.

b. Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain: pasar persaingan


(30)

murni, pasar persaingan monopoli, pasar persaingan oligopoli, pasar monopoli murni.

2.1.4 Lokasi atau Tempat

Penampilan tempat usaha turut membantu menentukan citra tempat usaha. Lamb, et al (2001:105) elemen utama dari penampilan tempat adalah suasana (atmosphere), yaitu kesan keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, dan dekorasi. Suasana dapat menciptakan perasaan santai atupun sibuk. Tata letak tempat adalah kunci keberhasilan, tata letak direncanakan semua sehingga semua ruangan digunakan secara efektif. Tata letak yang efektif tidak hanya menjamin kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai pengaruh besar pada pola lalu lintas konumen dan perilaku pembelian. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

1. Konsumen mendatangi pemberian jasa (perusahaan); apabila keadaan seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

2. Pemberian jasa mendatangi konsumen; dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas

3. Pemberian jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung; berarti service provider dan konsumen berintekrasi melalui sarana tertentu seperti telepon,


(31)

surat atau komputer. Dalam hal ini lokasi sangat tidak penting selama komunikasi antar kedua pihak terlaksana.

2.1.5 Promosi

2.1.5.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/ atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:219). Menurut Kismono (2001:374), Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Berdasarkan defenisi tersebut dapat dijelaskan bahwa promosi merupakan kegiatan perusahaan untuk menmberikan informasi dan mengingatkan calon konsumen melakukan tindakan pembelian terhadap produk perusahaan.

2.1.5.2 Tujuan Promosi

Tujuan promosi secara umum adalah membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.


(32)

Rossiter dan Percy (Tjiptono, 2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need)

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness)

3. Mendorong pilihan terhadap suatu produk (brand attitude)

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brandpurchase intention)

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase fasilititation)

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)

2.1.5.3 Bauran Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting. Pada strategi promosi ini terdapat kombinasi dari berbagai macam media promosi dengan tujuan untuk memaksimalkan pencapaian target pasar.

Secara umum bauran promosi (promotion mix) terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, publisitas dan pemasaran langsung. Di dalam promosi di bidang jasa, bauran promosi ditambah tiga unsur yaitu : public relation, word of mouth, direct & online marketing. Bauran promosi antara lain :


(33)

1. Periklanan

Iklan adalah segala bentuk penyajian non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler, 2005:323). Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti lewat: Pemasangan billboard (papan nama) di jalan-jalan strategic, pencetakan brosur disebarkan di setiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan, pemasangan spanduk di lokasi tertentu dan strategis, melalui koran, melalui majalah, melalui internet, melalui televisi, melalui radio,dan menggunakan media lainnya.

2. Promosi Penjualan (SalesPromotion)

Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan (Tjiptono, 2005:229).

3. Penjualan Pribadi

Penjualan pribadi ini dilakukan secara tatap muka yaitu dengan melakukan presentasi langsung kepada calon pembeli dengan tujuan mendapatkan penjualan. Penjualan perorangan merupakan alat promosi yang mahal tetapi mempunyai peranan yang sangat besar bagi industri jasa.


(34)

4. Publisitas

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing perhatian penonton melalui kegiatan seperti pameran, reality show, bakti sosial serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan minat calon konsumen untuk membeli tiket nonton. Lamb,et al (2001:234), Publisitas adalah informasi publik mengenai sebuah perusahaan, barang atau jasa yang tampil di media massa sebagai suatu jenis baru. 5. Pemasaran Langsung

Simamora (2006:260), Pemasaran langsung adalah kombinasi dari berbagai metode promosi yang ditujukan langsung kepada pasar sasaran dan berusaha untuk memperoleh respon langsung. Dalam

direct marketing kombinasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Contoh dari direct marketing adalah katalog, surat, dan lain-lain.

2.1.5.4 Strategi Promosi

Menurut Boyd (2000:65), Strategi promosi adalah sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen, menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong


(35)

penjualan yang akhirnya akan memberi kontribusi pada kinerja laba jangka panjang.

2.1.6 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3). Perilaku konsumen merupakan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Menurut Kotler dan Amstrong (2003:199) perilaku konsumen adalah perilaku pemebelian konsumen yang mengacu pada pada perilaku pembelian konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.

Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor yang memepengaruhi perilaku konsumen (Kotler & Amstrong, 2003:201):

1. Faktor budaya, terdiri dari: budaya, sub budaya, dan kelas social

2. Faktor sosial, terdiri dari: kelompok acuan, keluarga, dan peran dan status.

3. Faktor pribadi, terdiri dari: umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian dan konsep diri.

4. Faktor psikologi, terdiri dari: motivasi, persepsi, pemeblajaran, kepercayaan dan sikap.


(36)

2.1.7 Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan. Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis (Kotler, 2005:183). Menurut Kotler (2001:192) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya Hidup menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar juga dapat mentargetkan produk berdasarkan gaya hidup konsumen.

1. Aktivitas

Aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja atau suatu kegiatan kerja yang dilaksanakan orang di setiap bagian dalam perusahaan.

2. Minat

Minat adalah kesukaan terhadap suatu kegiatan melebihi kegiatan lainnya dan mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika orang tersebut bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu itu bermanfaat, maka ia akan berminat dan hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.

3. Opini

Opini adalah sesuatu yang dipandang benar walaupun tanpa kepastian

obyektif atau pun subyektif. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Opini adalah pendapat, pikiran atau pendirian.


(37)

2.1.8 Minat Berkunjung Kembali

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:744), Minat diartikan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, keinginan yang kuat. Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang terhadap sesuatu. Berkunjung diartikan pergi atau datang untuk melihat sesuatu (KBBI, 2005:614). Minat konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut.

Adapun tiga hal yang harus dikembangkan agar suatu tempat menjadi menarik untuk dikunjungi (Yoeti, 1996:178), yaitu :

1. Adanya something to see , yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat. 2. Adanya something to buy , yaitu adanya sesuatu yang menarik dan

khas untuk dibeli.

3. Adanya something to do , yaitu adanya sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.

Minat berkunjung kembali adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Minat berkunjung kembali menunjukkan keinginan untuk melakukan kunjungan kembali untuk waktu yang akan datang (Tjiptono, 2005:231). Menurut Kapferer dan Laurent (Tjiptono, 2005:231), perilaku pembelian kembali bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan , yakni loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas merek (brand sensivity) yang didefenisikan sebagai sejauh mana merek memainkan peran kunci dalam


(38)

pemilihan alternatif dalam kategori produk tertentu. Sensitivitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan merek dan tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian kembali dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian kembali dalam situasi sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tidak menganggap nama merek itu penting, karena ia tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk.

2.2 Penelitian Terdahulu

Muhammad Zen (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh Harga dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi,” menyimpulkan bahwa:

1. Harga dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

2. 82% variabel dependent (minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi (Y) dipengaruhi oleh variabel Harga (price) (X1) dan Lokasi (place) (X2 ), sedangkan sisanya 18% (100% - 82%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan, seperti konsumen yang kebetulan melintas didepan Warung Kopi Bang Adi ataupun konsumen yang dibawa oleh temannya untuk makan dan minum di Warung Kopi Bang Adi.


(39)

Willi Pratama (2011) dengan judul “Pengaruh Budaya, Gaya Hidup, dan Psikologis Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan,” menyimpulkan bahwa :

1. Gaya Hidup dan Psikologis secara stimultan atau bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.

2. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi ( ), 34,7% faktor¬faktor kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis) sedangkan sisanya 60,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2.3 Kerangka Konseptual

Dalam hal ini kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variable yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey literatur (Kuncoro, 2003;44).

Menurut Kotler (2001:195) harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian penggunaan atas kepemilikan barang atau jasa. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan penjualan ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai


(40)

oleh suatu lini usaha. Ini berarti harga menggambarkan nilai uang sebuah barang atau jasa.

Lokasi (Place), kemudahan akses terhadap lokasi usaha bagi semua para pelanggan dan calon pelanggan potensial. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien (Suryana, 2001;105). Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan pelanggan, faktor kenyamanan juga mutlak diperhatikan.

Promosi (Promotion) merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen (Kotler, 2003;20). Promosi adalah komunikasi dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulus terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan (Kotler, 2003:22).

Gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan. Menurut Kotler (2001:192) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Adanya minat konsumen untuk berkunjung kembali ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut.


(41)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup mempengaruhi keputusan berkunjung yang dapat digambarkan pada suatu kerangka konseptual pada gambar 2.1

Sumber: Kotler & Amstrong (2003) dan Alma (2003) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono, 2003:306). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis penelitian ini adalah “Variabel harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Coffee Cangkir ”.

Harga (X1)

Lokasi (X2)

Promosi (X3)

Gaya Hidup (X4)

Minat Berkunjung Kembali (Y)


(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif. Yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting & Situmorang, 2008:57). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel harga (X1), variabel lokasi (X2), variabel promosi (X3), variabel gaya hidup (X4) terhadap minat berkunjung kembali (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Coffee Cangkir yang berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No. 134 Medan. Waktu penelitian ini mulai dilakukan sejak April – Mei 2012.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen (X), terdiri dari : harga (X1), lokasi (X2), promosi (X3), dan gaya hidup (X4).

b. Variabel Dependen (Y) adalah minat berkunjung kembali pada Coffee Cangkir Dr. Mansyur Medan.


(43)

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel dari suatu faktor berkaitan dengan faktor lain. Pada penelitian ini variabel penelitiannya, adalah:

a. Harga (X1)

Harga adalah pengorbanan yang dipertukarkan kepada konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan Coffee Cangkir.

b. Lokasi (X2)

Lokasi adalah suatu tempat berlangsungnya kegiatan usaha Coffee Cangkir.

c. Promosi (X3)

Kegiatan untuk membujuk konsumen agar datang ke Coffee Cangkir dan membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

d. Gaya Hidup (X4)

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. e. Minat Berkunjung Kembali (Y)

Minat berkunjung kembali adalah keinginan konsumen untuk berkunjung kembali ke Coffe Cangkir.


(44)

Table 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Indikator Variabel Skala Ukur 1 Harga (X1) Merupakan

pengorbanan yang dipertukarkan

kepada konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan Coffee Cangkir

a. Harga yang terjangkau

b. Kesesuaian harga dengan produk atau jasa yang

ditawarkan

c. Perbandingan harga dengan pesaing sejenis

Likert

2 Lokasi (X2) Merupakan tempat berlangsungnya

kegiatan Coffee Cangkir

a. Kondisi Lingkungan b. Potensi pasar c. Tempat strategis d.Kelancaran

transportasi

Likert

3 Promosi (X3)

Merupakan kegiatan untuk membujuk konsumen agar datang ke Coffee Cangkir dan membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

a.Papan nama serta tampilan/ tata letak menarik perhatian b. Promosi dari mulut

ke mulut

Likert

4 Gaya Hidup (X4)

Merupakan pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.

a. Aktivitas b. Ketertarikan c. Opini

Likert

5 Minat Berkunjung Kembali (Y) Merupakan keinginan konsumen untuk berkunjung kembali ke Coffee Cangkir

a. Rekomendasikan ke orang lain b. Ada keinginan

untuk datang lagi c. Membeli produk

lain di Coffee Cangkir

Likert

Sumber: Sugiyono (2004) diolah oleh peneliti


(45)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004:86). Skala Likert digunakan untuk mengukur pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup terhadap Minat Berkunjung Kembali, pengukuran dengan Skala Likert ini menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber:Sugiyono (2004) diolah oleh peneliti

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan (Ginting dan Simorangkir, 2008:128). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung ke Coffee Cangkir Dr. Mansyur No. 134 Medan.


(46)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari sampel yang akan diteliti dan dianggap yang dapat menggambarkan populasinya (Ginting dan Simorangkir, 2008:151). Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan rancangan sampel nonprobabilitas dengan teknik pengambilan accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Ginting dan Simorangkir, 2008:141). Oleh karena populasi yang sulit diketahui, maka penentuan jumlah minimum sampel yang mewakili populasi adalah sebagai berikut (Supramono, 2003:63):

n =

Dimana:

n = Jumlah Sampel

p = Estimator Proporsi Populasi q = 1-p

Zα = Harga Standart Normal yang besarnya tergantung α bila α = 0,05 maka Z=1,67

bila α = 0,01 maka Z = 1,96 D = Penyimpangan yang ditolerir

Hasil prasurvei yang dilakukan terhadap 20 orang responden diketahui 19 orang yang berminat berkunjung kembali dengan tingkat signifikan 5%.


(47)

p = = 0,95

q = 1-p = 1- 0,95 = 0,05

Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah:

n =

n

= 72,99

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 72,99 responden atau dapat dibulatkan menjadi 73 orang responden.

3.7 Jenis Data Penelitian a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden yang ada di lokasi penelitian. Data tersebut diperoleh dari hasil diskusi dengan atasan karyawan serta dari hasil kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang berhubungan dengan sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan serta buku-buku ilmiah dan literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah peneliti yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data


(48)

a. Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

b. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian dimana merupakan data valid dengan menggunakan kuesioner sebagai tolak ukur. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel. Pengujian validitas instrument digunakan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 18.00for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung≥ r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :


(49)

Jika ralpha ≥ r tabel maka pertanyaan reliabel.

Jika r alpha < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Reliabilitas mengarah pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu metode penganalisaan data yang dilakukan mengumpukan dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2004:142).

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak biasa dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang ahrus dipenuhi, yaitu:

a.Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov.


(50)

Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang & Lufti, 2011:107).

b. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadapa variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2011:119 ) c.Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan

Variance Inflation Faktor (VIF). Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 (Situmorang & Lufti, 2011:137), di mana:

Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas

Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent yang terdiri atas harga (X1), lokasi (X2), promosi (X3), dan gaya hidup (X4) terhadap minat berkunjung kembali pada Coffee


(51)

Cangkir (Y). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 18.00 for windows. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana:

Y = Minat berkunjung kembali a = Konstanta

b1 = Koefisisen regresi harga X1 = Harga

b2 = Koefisien regresi lokasi X2 = Lokasi

b3 = Koefisien regresi promosi X3 = Promosi

b4 = Koefisien regresi gaya hidup X4 = Gaya Hidup

e = Standar Error

Dalam analisis regresi ada 3 (tiga) jenis kriteria ketepatan yaitu : 1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai-nilai variabel dependen. Kriteria pengujian hipotesis :

Ho : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu harga, lokasi,


(52)

promosi, dan gaya hidup terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat berkunjung kembali.

Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat berkunjung kembali.

Krtiteria pengambilan keputusan adalah : Ho diterima, jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ho ditolak, jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat berkunjung kembali.

Bentuk pengujian:

Ho : b1=b2=b3=b4=0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap minat berkunjung kembali yaitu variabel terikat (Y).

H1 : salah satu koefisien regresi ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap minat berkunjung kembali yaitu variabel terikat (Y).


(53)

Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima, jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ho ditolak, jika t hitung ≥ ttabel pada α = 5% 3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antar nol sampai dengan satu (0 < R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup adalah besar tehadap variabel terikat (Y) yaitu minat berkunjung kembali . Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat berkunjung kembali semakin kecil.


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Coffee Cangkir

Dalam menjalankan usaha atau bisnis diperlukan kerja keras agar mencapai kesuksesan dan tetap terus maju dan berkembang. Usaha kuliner atau yang sering disebut Cafe merupakan salah satu usaha yang berhasil yang banyak ditemukan di Indonesia khususnya kota Medan, dimana telah berjalan selama bertahun-tahun dan memiliki cita rasa masakan yang bervariasi. Usaha kuliner atau cafe dapat bertahan dan berkembang seperti sekarang tentu saja berkat kerja keras pemilik dan para karyawannya. Coffee Cangkir merupakan usaha kuliner yang bergerak di bidang penyediaan pelayanan berbagai jenis makanan dan minuman. Coffee Cangkir memulai bisnis kulinernya di Medan pada tanggal 18 Februari 2011, pemilik Coffee Cangkir bernama Teuku Zainal. Pemilik dari Coffee Cangkir ini melihat adanya peluang untuk mendirikan usaha karena adanya tempat yang berada di lokasi yang strategis, sehingga Teuku Zainal berniat mendirikan Coffee Cangkir dimana awal usaha ini karyawan-karyawannya dibawa langsung dari Bandung. Nama Coffee Cangkir dibuat Teuku Zainal dari perpaduan kata internasional dan nasional sehingga ada kesan yang unik dan berbeda dari nama cafecafe lain. Coffee Cangkir ini bermula dari coba-coba dan serba cepat didirikan sampai akhirnya kini berhasil memikat hati para pelanggannya dan membuka cabang baru di Jl. D.I. Panjaitan. Awalnya Coffee


(55)

Cangkir ini pangsa pasarnya ditujukan pada mahasiswa dan pelajar karena harga yang ditawarkan di Coffee Cangkir ini sangat terjangkau sesuai dengan kantong pelajar dan mahasiswa tetapi seiring berjalannya waktu Coffee Cangkir ini tidak hanya di kunjungi palajar atau mahasiswa tetapi karyawan kantoran juga. Coffee Cangkir didesain dengan interiornya sangat tradisional dengan unsur kayu, bamboo, tepas serta ditambah foto-foto kota Medan zaman dulu seolah padu dengan meja dan kursi minimalis modern seolah menegaskan bahwa Coffee Cangkir cocok dengan segala generasi,tua dan muda.

Berdirinya Coffee Cangkir ini dilihat dari gaya hidup anak muda. Dimana gaya hidup memiliki hubungan yang sangat erat dengan berkunjung ke cafe. Gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Dimana gaya hidup anak muda sekarang ini senang berkunjung ke cafe untuk bersantai menghabiskan waktu berkumpul dengan teman-temannya sambil menikmati fasilitas serta produk yang ditawarkan di Coffee Cangkir ini. Coffee Cangkir memberikan kebebasan kepadan konsumen untuk berlama-lama berada di

cafe ini sehingga membuat konsumen merasa nyaman dan tertarik untuk berkunjung lagi ke cafe ini. Selain itu, Coffee Cangkir harus memperhatikan bauran pemasarannya untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Dari tujuh strategi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang ada yaitu: produk, harga, lokasi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses. Dalam hal ini, 3 strategi bauran pemasaran yang yang dibahas yang dilakukan Coffee Cangkir, yaitu:


(56)

1. Strategi Harga (Price)

Coffee Cangkir menawarkan harga yang bervariasi yaitu mulai dari hargaRp.3.000–Rp.18.000 berarti harga yang ditawarkan cukup terjangkau dilapisan masyarakat, apalagi Coffee Cangkir yang yang berada di kawasan dimana banyak Cafe yang sejenis dengannya. Selain itu harga yang ditawarkan di Coffee Cangkir bersaing bila dibandingkan dengan cafe lain yang sejenisnya.

2. Strategi Lokasi (Place)

Coffee cangkir berada di Jl. Dr. Mansyur No. 134 Medan. Pemilik memilih lokasi ini karena Dr. Mansyur merupakan lokasi yang strategis, dimana kenderaan bermotor seperti kenderaan pribadi, sepeda motor ataupun angkutan lainnya banyak yang lalu lalang melintasi jalan ini. Dr. Mansyur juga terkenal dengan keramaiannya yaitu dekat dengan sekolahan dan kampus, Dr. Mansyur juga terkenal dengan pusat jajanan dimana para masyarakat memliki banyak alternatif untuk berkunjung ke

cafe-cafe yang ada di sekitaran Dr. Mansyur. Sehingga lokasi Coffee Cangkir ini sangat strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen yang ingin berkunjung dan menikmati hidangan yang di tawarkan di Coffee Cangkir ini.

3. Strategi Promosi (Promotion)

Strategi yang dilakukan pemilik untuk mempromosikan ataupun memberitahukan Coffee Cangkir yaitu dangan melakukan promosi lewat internet terutama Facebook, serta brosur yang disebarkan ke masyarakat


(57)

dimana brosur tesebut di dalam brosur tesebut harga dari produk sudah tertera. Sehingga memudahkan calon konsumen mengetahui harga- harga yang ditawarkan di Coffee Cangkir. Selain itu, promosi yang lebih cepat yang dilakukan Coffee Cangkir yaitu promosi dari mulut ke mulut dimana setiap konsumen akan menceritakan keunggulan dan kelebihan yang dimiliki cafe ini kepada orang lain.

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Coffee Cangkir 1. Visi Coffee Cangkir

Menjadi pioneer cafe-cafe yang ada di Medan dan menjadi cafe yang sukses serta menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

2. Misi Coffee Cangkir

a. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap konsumen cafe

seperti: sikap karyawan yang sopan dan ramah dan ketepatan dalan pelayanan.

b. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.

c. Berupaya menyediakan menu-menu yang berkualitas baik dengan rasa masakan yang enak.

d. Pengembangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

e. Meningkatkan keterampilan dan disiplin waktu para karyawan dalam menjalankan tugasnya.

f. Meningkatkan kerja sama diantara para karyawan dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.


(1)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

78.5000 60.052 7.74930 18

Lampiran 3: Distribusi Pendapat Responden

R Harga Lokasi Promosi Gaya

Hidup

Minat Berkunjung

Kembali

1. 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4

2. 4 5 5 2 5 3 4 3 3 5 3 4 4 4 5 4 5 5

3. 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5

4. 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5. 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3

6. 4 4 2 3 5 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3

7. 4 3 3 4 5 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4

8. 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4

9. 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10. 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5

11. 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

12. 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

13. 5 4 5 1 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

14. 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3

15. 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4

16. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

17. 5 5 3 4 5 3 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5

18. 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5

19. 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5

20. 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5

21. 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5

22. 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5

23. 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5

24. 4 4 3 3 4 2 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4

25. 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3

26. 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5

27. 5 5 5 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28. 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3

29. 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4


(2)

31. 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5

32. 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

33. 4 4 3 2 5 2 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5

34. 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3

35. 4 5 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4

36. 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4

38. 3 4 3 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

39. 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4

40. 4 3 3 5 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

41. 5 5 4 2 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5

42. 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5

43. 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5

44. 4 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5

45. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

46. 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5

47. 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5

48. 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

49. 5 4 3 3 5 2 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4

50. 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

51. 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4

52. 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5

53. 5 5 3 3 4 4 3 3 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5

54. 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5

55. 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

56. 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4

56. 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5

57. 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

58. 4 3 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5

59. 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5

60. 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5

61. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

62. 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5

63. 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

64. 4 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5

65. 4 4 3 4 5 3 3 2 1 5 4 4 4 4 5 4 4 5

66. 3 3 3 3 4 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 2 3 1

67. 4 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 4 3 3 5 4 4 5

68. 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 5

69. 4 4 3 4 5 4 2 2 2 5 4 4 3 3 5 4 4 4

70. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

71. 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

72. 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5


(3)

Lampiran 4: Analisis Statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 73

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.18843882 Most Extreme Differences

Absolute .079

Positive .050

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .677

Asymp. Sig. (2-tailed) .748

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 GAYAHIDUP, PROMOSI, HARGA, LOKASIb

. Enter a. Dependent Variable: MNT.BERKUNJUNG b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .802a .644 .623 1.22289

a. Predictors: (Constant), GAYAHIDUP, PROMOSI, HARGA, LOKASI b. Dependent Variable: MNT.BERKUNJUNG

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 183.678 4 45.920 30.706 .000b

Residual 101.692 68 1.495

Total 285.370 72

a. Dependent Variable: MNT.BERKUNJUNG


(4)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4.548 1.862 -2.442 .017

HARGA .171 .074 .189 2.315 .024

LOKASI .244 .078 .281 3.126 .003

PROMOSI .262 .163 .130 1.612 .112

GAYAHIDUP .561 .117 .437 4.781 .000

a. Dependent Variable: MNT.BERKUNJUNG

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 8.2991 15.7610 12.6986 1.59721 73

Std. Predicted Value -2.755 1.917 .000 1.000 73

Standard Error of Predicted

Value .158 .496 .308 .088 73

Adjusted Predicted Value 8.7520 15.8239 12.6946 1.58939 73

Residual -2.71886 2.89758 .00000 1.18844 73

Std. Residual -2.223 2.369 .000 .972 73

Stud. Residual -2.291 2.452 .002 1.013 73

Deleted Residual -2.98904 3.10219 .00401 1.29320 73

Stud. Deleted Residual -2.367 2.549 .000 1.027 73

Mahal. Distance .217 10.862 3.945 2.683 73

Cook's Distance .000 .167 .018 .031 73

Centered Leverage Value .003 .151 .055 .037 73

a. Dependent Variable: MNT.BERKUNJUNG

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -4.548 1.862 -2.442 .017

HARGA .171 .074 .189 2.315 .024 .782 1.276

LOKASI .244 .078 .281 3.126 .003 .651 1.526

PROMOSI .262 .163 .130 1.612 .112 .807 1.239

GAYAHIDUP .561 .117 .437 4.781 .000 .627 1.595


(5)

(6)