1. Faktor psikis, merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam
diri  konsumen,  yaitu  motivasi,  persepsi,  pengetahuan,  keyakinan, dan sikap yang ada di dalam diri masing-masing individu.
2. Faktor  sosial,  merupakan  proses  dimana  perilaku  seseorang
dipengaruhi  orang  lain  dan  kebudayaan  yang  ada  di  sekitarnya. Seperti keluarga, status sosial dan kelompok acuan
3. Pemberdayaan  bauran  pemasaran,  faktor  ini  berasal  dari
perusahaan  yang  menjadi  produsen  terhadap  produk  yang digunakan oleh konsumen. Terdiri dari produk, harga, promosi, dan
juga distribusi.
2.2 Peneliti Terdahulu
Maulana Hakim 2010 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaya Hidup  dan  Respon  Atas  Iklan  Terhadap  Preferensi  Merek  Studi  Pada  Pengguna
Sepeda  Motor  Yamaha  di  Perumahan  Karyawan  PTPN  IV  Pabatu,  Tebing Tinggi. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup dan
respon  atas  iklan  terhadap  preferensi  merek  studi  pada  pengguna  sepeda  motor yamaha  di  perumahan  karyawan  PTPN  IV  Pabatu,  Tebing  Tinggi  mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan. Gaya Hidup X
1
merupakan variabel yang dominan dalam penelitian ini.
Budi Fauzan 2010, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Harga, Lokasi,  dan  Promosi  terhadap  Minat  Pembelian  Ulang  pada  Supermarket  Glora
Jln. AR. Hakim Medan”. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
Universitas Sumatera Utara
faktor  harga,  lokasi,  dan  promosi  mempengaruhi  minat  pembelian  ulang,  serta untuk  mengetahui  faktor  yang  paling  dominan  dalam  mempengaruhi  minat
pembelian  ulang  pada  Supermarket  Glora  Jln  AR  Hakim  Medan.  Skripsi  ini menggunakan  metode  regresi  linier  berganda  yang  menunjukkan  bahwa  harga
X1 lokasi X2 dan promosi X3 secara bersama-sama berpengaruh posotif dan signifikan  terhadap  minat  pembelian  ulang  Y  pada  supermarket  Glora  Medan
dengan  koefisien  regresi  X1  b1  =  0.337,  koefisien  regresi  X2  b2  =  0.317. Pengujian F
hitung
diperoleh sebesar 29.189 lebih besar dari nilai F
tabel
sebesar 2.60. Kesimpulan  dari  penelitian  tersebut  menunjukkan  bahwa  harga,  lokasi  dan
promosi  secara  bersama-sama  berpengaruh  positif  terhadap  minat  pembelian ulang. Variabel yang paling dominan mempengaruhi adalah promosi.
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptul merupakan pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian  ditunjukkan,  dimana  hal  tersebut  merupakan  jaringan  hubungan
antarvaribel  yang  secara  logis  diterangkan,  dikembangkan,  dan  kolaborasi  dari perumusan  masalah  yang  telah  diidentifikasikan  melalui  proses  wawancara,
observasi, dan survey literature Kuncoro, 2003:44. Menurut  Kotler  dan  Amstrong  2001:439  harga  adalah  sejumlah  uang
yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga
mempengaruhi  keputusan  pembelian  barang,  dimana  secara  tidak  langsung berpengaruh  pula  terhadap  minat  pembelian  ulang.  Kepuasan  pelanggan  dengan
harga akan mendorong pelanggan untuk mengunjungi kembali lini usaha tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi  merupakan  tempat  berlangsungnya  proses  penjualan  kepada pelnggan  dan  calon  pelanggan  potensial.  Tempat  yang  strategis  dan  menarik
mempermudah  pelanggan  untuk  melakukan  pembelian  ulang  ke  perusahaan tersebut.
Promosi  adalah  segala  bentuk  komunikasi  yang  digunakan  untuk menginformasikan  to  inform,  membujuk  to  persuade,  atau  mengingatkan
orang – orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga  Simamora,  2003:285.    Dengan  adanya  promosi,  perusahaan  dapat
menarik  pelanggan  baru,  mempengaruhi  pelanggannya  untuk  mencoba  barang baru  dan  membeli  barang  yang  lebih  banyak  baru.  Pelanggan  yang  tertarik
terhadap  promosi  penjualan  perusahaan  tersebut  takkan  berpikir  panjang  untuk melakukan kunjungan kembali.
Gaya  hidup  menurut  Minor  dan  Mowen  2002:282,  menunjukkan bagaimana  orang  hidup,  bagaimana  membelanjakan  uangnya,  dan  bagaimana
mengalokasikan waktu. Dari pengertian tersebut, pola hidup seseorang dinyatakan dengan  minat,  pendapat  dan  kegiatannya  dalam  mengatur  belanja  serta
mengalokasikan  waktunya.  Penting  bagi  pemasar  untuk  mengetahui  gaya  hidup konsumen  sasarannya  demi  memastikan  kebutuhan  pelanggan  tersebut.  Dengan
demikian minat pembelian ulang dapat tercipta. Konsumen  berminat  untuk  melakukan  pembelian  ulang  terhadap  produk
tertentu  apabila  pembelian  tersebut  memberikan  nilai  manfaat  yang  berpengaruh terhadap kepuasan konsumen tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan  dapat  menciptakan  sendiri  minat  konsumen  pembelian kembali produknya. Dalam hal ini perusahaan perlu menciptakan minat pembelian
tersebut  melalui  penciptaan  harga  yang  bersaing  dan  sesuai  dengan  kualitas, lokasi  yang  nyaman  dan  mudah  dicapai,  promosi  yang  menarik,  serta  sesuai
dengan gaya hidup konsumen sasaran. Berdasarkan  latar  belakang  dan  tinjauan  pustaka,  maka  konsep  dalam
penelitian ini adalah :
Sumber :  Kuncoro, 2003:44 Diolah Penulis
Gambar 2.3  Model Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis