2.1.9. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Sumber : Tjiptono 2005 Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1. Pengenalan masalah kebutuhan, proses ini dimulai pada saat konsumen
menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen harus menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang
sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini disebabkan rangsangan internal yang berasal dari dalam diri konsumen.
2. Pencarian informasi, pada tahap ini seseorang konsumen yang mulai
timbul minatnya akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak . Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.
3. .Evaluasi alternatif, yaitu mengevaluasi pilihan terhadap produk dan merek
dan memilihnya
sesuai dengan
keinginan konsumen
dengan membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang
dihadapi. 4.
Keputusan pembelian, setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif, konsumen akan mengurangi jumlah alternatif yang akan
dipertimbangkan selanjutnya akan memilih salah satu dan melakukan pembelian
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Keputusan Pembelian
Evaluasi Alternatif
Perilaku pasca
pembelian
Universitas Sumatera Utara
5. Perilaku sesudah pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap akan
mempengaruhi pembelian selanjutnya bagi konsumen.
2.1.10. Minat Pembelian Ulang
Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pembeli untuk melakukan kunjungan ulang di masa yang akan datang. Perilaku pembelian ulang seringkli
dikaitkan dengan loyalitas. Namun keduanya berbeda. Perilaku pembelian ulang hanya menyangkut pembelian ulang merek tertentu yang sama secara berulang
– ulang, sedangkan loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu.
Menurut Schiffman-Kanuk dalam Suwandi 2007:3, pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari 2 tipe, yaitu pembelian percobaan dan
pembelian ulang. Pembelian percobaan terjadi jika konsumen membeli suatu produk dengan merek tertentu untuk pertama kalinya, dimana dalam kegiatan
tersebut konsumen berusaha menyelidiki dan mengevaluasi produk dengan langsung mencoba.
Jika pada pembelian percobaan tersebut, konsumen merasa puas, dan konsumen berkeinginan untuk membeli kembali, maka tipe pembelian ini
disebut pembelian ulang. Apabila pelanggan merasa puas, maka ia akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang, dan
bahkan mengajak orang lain. Minat beli dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa faktor,
antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor psikis, merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam
diri konsumen, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap yang ada di dalam diri masing-masing individu.
2. Faktor sosial, merupakan proses dimana perilaku seseorang
dipengaruhi orang lain dan kebudayaan yang ada di sekitarnya. Seperti keluarga, status sosial dan kelompok acuan
3. Pemberdayaan bauran pemasaran, faktor ini berasal dari
perusahaan yang menjadi produsen terhadap produk yang digunakan oleh konsumen. Terdiri dari produk, harga, promosi, dan
juga distribusi.
2.2 Peneliti Terdahulu
Maulana Hakim 2010 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaya Hidup dan Respon Atas Iklan Terhadap Preferensi Merek Studi Pada Pengguna
Sepeda Motor Yamaha di Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup dan
respon atas iklan terhadap preferensi merek studi pada pengguna sepeda motor yamaha di perumahan karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan. Gaya Hidup X
1
merupakan variabel yang dominan dalam penelitian ini.
Budi Fauzan 2010, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap Minat Pembelian Ulang pada Supermarket Glora
Jln. AR. Hakim Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
Universitas Sumatera Utara