Latar Belakang Pemanfaatan SIG dalam pemetaan penyebaran potensi hutan berbasis IHMB di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inventarisasi sumberdaya hutan merupakan cara untuk mengetahui dan memperoleh data dan informasi tentang sumberdaya, potensi kekayaan alam hutan serta lingkungannya secara lengkap. Melalui kegiatan inventarisasi dapat diperoleh pula gambaran tentang keadaan hutan meliputi keragaman jenis, potensi, tempat tumbuh, aksesibilitas, sosial ekonomi masyarakat serta kemungkinan tindakan pengelolaan hutan. Pelaksanaan inventarisasi hutan yang selama ini dilakukan oleh para pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam IUPHHK-HA dan Hutan Tanaman IUPHHK-HT yaitu Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan ITSP yang dilakukan 2 tahun sebelum kegiatan penebangan dan Inventarisasi Tegakan Tinggal ITT yang dilakukan 1 atau 2 tahun sesudah penebangan. Kedua jenis inventarisasi tegakan ini memang dilaksanakan setiap tahun kerja perusahaan, namun diterapkan hanya untuk petak atau blok yang akan dan yang sudah ditebang saja. Ini berarti, meskipun diterapkan untuk setiap tahun kerja berjalan, bukanlah merupakan kontrol yang berkala tahunan atas petak atau blok yang sama, melainkan kontrol berkala dalam periode rotasi yang digunakan. Apabila rotasi tegakan adalah 35 tahun, setiap petak hutan akan berulang diinventarisasi atau terkontrol termonitor dan terevaluasi selama 35 tahun sekali. Periode waktu selama itu 35 tahun untuk kepentingan monitoring dan evaluasi tegakan hutan relatif terlalu lama. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB adalah inventarisasi hutan berkala sepuluh tahunan, yang wajib dilakukan oleh para pemegang IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan. Pemanfaatan hasil pelaksanaan IHMB dapat digunakan antara lain untuk penyesuaian Jatah Penebangan Tahunan JPT Rencana Kerja Usaha RKU yang telah disusun, penataan areal atau blok Rencana Kerja Tahunan RKT, manajemen standing stock , bahan pemantauan dan evaluasi kelestarian tegakan, serta sebagai dasar penyusunan perencanaan pemanfaatan hutan produksi sesuai prinsip kelestarian. Pengolahan data hasil IHMB dapat dilakukan secara tabular dan spasial. Dari hasil pengolahan secara tabular diperoleh data sediaan, potensi dan kerapatan tegakan, sedangkan pengolahan secara spasial dapat memberikan gambaran sebaran atau distribusi dari sediaan dan potensi tegakannya. Proses pengolahan data secara spasial dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG. Aronoff 1989 dalam Prahasta 2002 menyatakan Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu sistem yang mampu melakukan berbagai proses yang dapat mengubah data menjadi suatu informasi yang siap digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Secara garis besarnya, SIG dibagi menjadi empat sub-sistem, yaitu a sub-sistem pemasukan data data input, b sub-sistem pengelolaan data data management yang mencakup perbaikan editing, pembaharuan data updating, pemanggilan retrieval dan atau penyimpanan kembali storage, c sub-sistem manipulasi dan analisis data, serta d sub- sistem keluaran output. Pelaksanaan IHMB dengan konsep “sampling” mengakibatkan pengukuran hanya dilakukan pada sebagian kecil dari total luas areal yang akan disurvei. Melalui interpolasi spasial pada SIG, potensi volume pohon pada petak- petak compartments yang tidak terwakili oleh plot contoh secara praktis dapat diestimasi sehingga akan diperoleh gambaran distribusi spasial potensi volume pohon hasil IHMB keseluruhan. Selain itu, SIG memberikan manfaat yaitu mampu menyimpan data hasil IHMB secara terorganisir dalam bentuk basis data spasial dan tabular dengan ketelitian yang tinggi, serta mampu mengolah struktur vertikal tegakan profil dan konfigurasi lahan yang diperlukan dalam IHMB. PT. Ratah Timber RTC sebagai salah satu pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam di Kalimantan Timur, melakukan kegiatan IHMB yang mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.34Menhut-II2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi. Penelitian mengenai pemanfaatan SIG dalam pemetaan penyebaran potensi hasil IHMB PT. Ratah Timber, diperlukan untuk mendapat gambaran potensi tegakan di areal efektif keseluruhan.

1.2 Tujuan