Tujuan Manfaat Potensi Hutan Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB

IHMB PT. Ratah Timber, diperlukan untuk mendapat gambaran potensi tegakan di areal efektif keseluruhan.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui kondisi sediaan tegakan hutan di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur 2. Membuat peta distribusi spasial potensi volume pohon dan peta profil pohon dengan Sistem Informasi Geografis SIG. 3. Melakukan analisis potensi hutan di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur.

1.3 Manfaat

Pembuatan peta distribusi spasial potensi hutan diharapkan mampu digunakan untuk kepentingan perencanaan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari PHPL dalam penyusunan RKUPHHK Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber Kalimantan Timur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Potensi Hutan

Potensi hutan adalah jumlah pohon jenis niagawi tiap hektar menurut kelas diameter pada suatu lokasi hutan tertentu yang dihitung berdasarkan rata-rata jumlah pohon pada suatu tegakan hutan alam. Jenis niagawi adalah jenis-jenis pohon yang laku untuk diperdagangkan Dephut, 2002. Prodan 1965 menyatakan bahwa volume pohon berdiri dapat diperoleh melalui: 1. Pengukuran seksi. 2. Angka bentuk. 3. Persamaan regresi yang menggunakan tinggi pohon, diameter setinggi dada dan tinggi tertentu. 4. Persamaan regresi dengan faktor angka bentuk batang rata-rata atau merupakan suatu fungsi dari diameter dan tinggi pohon. 5. Persamaan regresi yang menggunakan diameter setinggi dada. 6. Pendugaan empiris.

2.2 Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB

Sediaan tegakan hutan standing stock adalah kondisi tegakan hutan yang ada pada saat dilaksanakan inventarisasi hutan, yang dinyatakan dalam komposisi jenis, penyebaran ukuran diameter dan dugaan tinggi pohon penyusun tegakan, luas areal, volume tegakan hutan, keadaan permudaan alamtumbuhan bawah serta bentang lahan dari areal yang diinventarisasi. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala yang selanjutnya disebut IHMB adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang kondisi sediaan tegakan hutan timber standing stock, yang dilaksanakan secara berkala 1 satu kali dalam 10 sepuluh tahun pada seluruh petak didalam kawasan hutan produksi setiap wilayah unit pengelolaanunit manajemen Dephut, 2007. Warsito 2008 menyatakan bahwa IHMB diberlakukan pada setiap Perusahaan Pemegang Hak Pengusahaan Hutan PPHPH namun dilaksanakan untuk kepentingan penyusunan Rencana Kerja Pengusahaan Hutan RKPH yang berlaku selama jangka waktu pengusahaan 20 tahun masa berlakunya HPH bagi perusahaan yang bersangkutan. Menyeluruh memiliki pengertian setiap petak kerja di seluruh areal harus disurvei cruising atau dirisalah dengan metode sampling . Sedangkan berkala yaitu harus dilakukan secara periodik setiap sekian tahun sekali yang dianggap optimal 5 tahun sekali.

2.3 Sistem Informasi Geografis SIG