chain reaction PCR hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan teknologi yang
lebih tinggi Depkes 2009.
2.1.3 Penyebaran
Penyebaran malaria terjadi pada ketinggian yang sangat bervariasi yaitu dari 400 meter di bawah permukaan laut, seperti di Laut Mati dan Kenya, sampai 2600
meter di atas permukaan laut, seperti di Cochabamba, Bolivia Pribadi dan Sungkar 1994.
Penyakit malaria merupakan penyakit yang endemis di Indonesia. Penyakit ini sering dikaitkan dengan perubahan iklim. Dengan adanya pemanasan global,
nyamuk yang menjadi vektor tersebut mampu untuk berkembang biak di daerah yang sebelumnya dianggap terlalu dingin untuk perkembangbiakan yaitu isotherm
16° lintang utara dan lintang selatan dan pada ketinggian kurang dari 1000 m Wijayanti et al. 2008.
2.1.4 Penularan dan Pencegahan
Penularan malaria dapat terjadi melalui beberapa cara yaitu, secara alami melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung sporozoit, secara non-
alami induced melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril serta dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya Prabowo 2008.
Nyamuk Anopheles betina biasanya menggigit manusia pada malam hri atau mulai senja sampai subuh. Jarak terbang nyamuk ini hanya sekitar 300-500 m dari
tempat perindukannya. Jangka waktu yang dibutukan untuk pertumbuhan sejak telur sampai menjadi nyamuk dewasa bervariasi antara 2-5 minggu, tergantung spesies,
makanan yang tersedia dan suhu udara Anies 2006. Pencegahan malaria dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya :
pengobatan tuntas penderita agar tidak relaps atau resistensi parasit terhadap obat antimalaria yang diberikan; pemberantasan nyamuk sebagai vektor; perlindungan
orang yang rentan dengan penggunaan kelambu; menghindari dari gigitan nyamuk serta vaksinasi Pribadi dan Sungkar 1994.
2.1.5 Siklus Hidup
1 Siklus aseksual Siklus aseksual dari malaria dimulai dari masuknya sporozoit infeksius dari
kelenjar ludah nyamuk Anopheles betina kedalam darah manusia. Dalam waktu tiga puluh menit sporozoit tersebut akan memasuki sel-sel parenkim hati dan dimulai
stadium eksoeritrositik pada daur hidupnya. Di dalam sel hati sporozoit berkembang menjadi trofozoit dan kemudian menjadi skizon yang menghasilkan banyak
merozoit. Sel hati yang mengandung skizon matang akan pecah dan merozoit keluar ke peredaran darah dan menginfeksi sel darah merah, walaupun ada sebagian yang
difagosit. Perkembangan mulai dari masuknya sporozoit ke dalam sel hati sampai dengan keluarnya merozoit dari sel hati disebut stadium preeritrositik atau
eksoeritrositik. Siklus eritrositik dimulai saat merozoit memasuki sel darah merah sampai
merozoit keluar dan menyerang sel darah merah lainnya.Parasit tampak sebagai kromatin kecil, dikelilingi oleh sitoplasma yang membesar, bentuk tidak teratur dan
mulai membentuk trofozoit, trofozoit berkembang menjadi skizon muda, kemudian berkembang menjadi skizon matang dan membelah banyak menghasilkan
merozoit.Dengan selesainya pembelahan tersebut sel darah merah pecah dan merozoit, pigmen dan sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. Parasit
memasuki sel darah merah lainnya untuk mengulangi siklus skizogoni. Beberapa merozoit memasuki eritrosit dan membentuk skizon dan lainnya membentuk
gametosit yaitu bentuk seksual Pribadi dan Sungkar 1994. 2 Siklus seksual
Siklus seksual Plasmodium terjadi dalam tubuh nyamuk. Gametosit yang terhisap pada saat nyamuk menghisap darah tidak dicerna oleh enzim yang ada di
dalam lambung nyamuk. Pada makrogamet jantan kromatin membagi menjadi 6-8 inti yang bergerak ke pinggir parasit. Di pinggir ini beberapa filamen dibentuk seperti
cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet. Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam makrogamet untuk membentuk zigot. Zigot
berubah bentuk seperti cacing pendek disebut ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan membran basal dinding lambung. Di tempat ini ookinet membesar
dan disebut ookista. Di dalam ookista dibentuk ribuan sporozoit dan beberapa
sporozoit menembus kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit manusia maka sporozoit masuk ke dalam darah dan mulailah siklus pre eritrositik Zein, 2005.
Siklus hidup Plasmodium ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Siklus hidup Plasmodium sumber :http:www.cdc.gov
2.1.6 Plasmodium berghei