Bahan dan Alat Penelitian II: Aplikasi Pupuk Organik Cair dari Pemanfaatan Limbah Cair Pengolahan

tanaman yang cukup responsif terhadap pemupukan, serta memiliki kandungan gizi tinggi. Aplikasi pupuk organik cair pada kedua jenis tanaman ini dalam polibag terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu: 1. Persiapan tanam dan pelaksanaan aplikasi pupuk organik cair Pada tahap awal dilakukan persiapan media tanam berupa tanah sebanyak 2 kg BKMpolibag. Tanah yang digunakan diberi pupuk dasar Phonska sebanyak 1 grampolibag yang kemudian diinkubasi selama satu minggu. Pada masing- masing pertanaman diberikan tujuh benih kangkung per polibag dan lima benih caisin per polibag. Selanjutnya pertanaman sayuran dilakukan di rumah kasa yang bertujuan untuk mengurangi pengaruh tapisan hujan secara langsung, juga agar pertanaman memiliki kelembaban yang cukup tinggi dengan intensitas cahaya yang cukup. Terdapat enam jenis pupuk organik cair yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: empat jenis pupuk organik cair yang berasal dari limbah cair kelapa sawit terdekomposisi dan dua jenis pupuk organik cair pembanding yang beredar di pasaran. Keempat jenis pupuk organik cair sebelumnya dibedakan berdasarkan proses dekomposisinya, yaitu: effluent biodigester yang didekomposisikan secara anaerobik murni, effluent biodigester yang diaerasikan, limbah cair dari anaerobic pond yang didekomposisikan secara semi anaerobik-aerobik aerobik pada lapisan teratas dan anaerobik pada sebagian besar lapisan bawah kolam pengendapan, serta limbah cair dari aerobic pond yang didekomposisikan secara semi aerobik- anaerobik aerobik pada lapisan atas dan tengah dan anaerobik pada lapisan terbawah kolam pengendapan Gambar 3b dan 3c. Kolam pengendapan pada pengolahan limbah cair dengan sistem kolam terbuka sebenarnya didesign untuk mendekomposisikan limbah secara aerobik. Akan tetapi pada kolam pendinginan hingga anaerobik, beban organik, kandungan padatan, maupun kadar lemak dalam limbah masih tinggi, sehingga diperlukan beberapa tahapan kolam untuk menurunkan beban organik, kandungan padatan, maupun kadar lemak dalam limbah cair pada kolam berikutnya kolam aerobik dan sedimentasi.