4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Jarak Pagar Jatropha Curcas. L
Di Indonesia banyak terdapat berbagai jenis tanaman jarak, antara lain jarak kepyar Ricinus communis, jarak bali Jatropha podagrica, jarak ulung
Jatropha gossypifolia L. dan jarak pagar Jatropha curcas L.. Namun diantara keempat jenis jarak tersebut, hanya jarak pagar saja yang memiliki potensi sebagai
sumber bahan bakar alternatif yaitu biodiesel. Tanaman jarak mempunyai tinggi sekitar 1 – 7 m, bercabang tidak teratur.
Batangnya berkayu, silindris bila terluka dan mengeluarkan getah. Berikut klasifikasi dari jarak pagar :
regnum : Plantea
divisio : Spermatophyta subdivisi
: Angiospermae kelas
: Dicotyledonae ordo
: Euphorbiaceae genus
: Jatropha spesies : Jatropha curcas Linn
Daunnya berupa daun tunggal, berlekuk, bersudut 3 atau 5. Tulang daun menjari dengan 5 – 7 tulang utama. Permukaan daun atas dan bawah berwarna
hijau, permukaan bagian bawah lebih pucat disbanding permukaan atas. Daun lebar dan berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang antara 5 – 15
cm. Helai daun bertoreh, berlekuk dan ujungnya meruncing. Daunnya dihubungkan dengan tangkai daun, panjang tangkai daun 4 – 15 cm.
Gambar 1. Daun jarak pagar
Bunga tanaman berwarna kuning kehijauan,
benang sari dalam satu tanaman. Jumlah bunga betina 4 bunga jantan. Bunga jantan
cawan, muncul diujung batang atau ketiak daun. Bunga memiliki
lebih 4 mm. Benang sari putik pendek berwarna
kuning. Bunganya mempunyai terdapat lebih dari 15 bunga. T
dan bunganya uniseksual. berwarna hijau kekuningan.
Buah jarak pagar berben buah sekitar 2 cm dengan
masih muda dan berwarna atas 3 - 5 ruang dengan
lonjong dan berwarna rendemen sekitar 30
dikonsumsi. tanaman jarak pagar adalah bunga mejemuk berb
kuning kehijauan, berkelamin tunggal dan berumah satu benang sari dalam satu tanaman. Jumlah bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak dari
Bunga jantan dan bunga betina tersusun dalam rangkaian muncul diujung batang atau ketiak daun.
memiliki 5 kelopak berbentuk bulat telur dengan panjang Benang sari mengumpul pada pangkal dan berwarna kuning.
berwarna hijau dan kepala putik melengkung keluar Bunganya mempunyai 5 mahkota berwarna keunguan.
dari 15 bunga. Tanaman jarak pagar termasuk tanaman uniseksual. Kadangkala muncul hermaprodit yang berb
berwarna hijau kekuningan.
Gambar 2. Bunga jarak pagar
Buah jarak pagar berbentuk bulat telur dengan diameter 2 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. Buah berwarna
dan berwarna kuning atau hitam jika sudah masak. Buah dengan masing–masing ruang diisi 3 - 5 biji. Biji berbentuk
berwarna coklat kehitaman. Biji jarak mengandung minyak sekitar 30 - 50 dan mengandung toksin sehingga
5
mejemuk berbentuk malai, berumah satu putik dan
5 kali lebih banyak dari dalam rangkaian berbentuk
dengan panjang kurang dan berwarna kuning. Tangkai
melengkung keluar berwarna keunguan. Setiap tandan
tanaman monoecious yang berbentuk cawan
telur dengan diameter 2 – 4 cm. Panjang berwarna hijau ketika
masak. Buah jarak terdiri biji. Biji berbentuk bulat
mengandung minyak dengan sehingga tidak bisa
6
Gambar 3. Buah jarak pagar
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan menyatakan bahwa tipe iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi jarak pagar. Jarak
pagar tumbuh baik di lahan kering, dataran rendah beriklim kering dengan ketinggian tempat sekitar 500 mdpl. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman
jarak pagar sekitar 625 mmtahun, namun masih dapat tumbuh pada kisaran curah hujan 300 - 2380 mmtahun. Namun di Indonesia, jarak pagar dapat
dijumpai pada daerah dengan curah hujan 3000 mmtahun seperti Bogor, Sumatera Barat dan Minahasa. Suhu lingkungan tumbuh sekitar 20
o
C – 26
o
C, pada suhu ekstrim dibawah 15
o
C atau diatas 35
o
C akan menghambat pertumbuhan serta mengurangi kadar minyak dalam biji dan mengubah
komposisinya. Tanaman jarak pagar mempunyai sistem perakaran yang mampu menahan
air dan tanah sehingga tahan terhadap kekeringan serta berfungsi menahan erosi. Jarak pagar dapat tumbuh pada berbagai ragam tekstur dan jenis tanah dan mampu
beradaptasi pada tanah yang kurang subur atau tanah bergaram, memiliki drainase yang baik, tidak tergenang dan pH tanah 5.0 – 6.5
Jarak pagar dapat tumbuh pada semua jenis tanah tetapi pertumbuhan yang baik dijumpai pada tanah ringan atau lahan dengan drainase serta aerasi yang baik
terbaik mengandung 60 - 90. Jarak dapat beradaptasi di lahan marginal, berbatu, berpasir dan pada lahan yang tererosi Mal dan Joshi, 1991. Menurut
Okabe dan Somabhi 1989, jarak pagar yang ditanam pada tanah bertekstur lempung berpasir akan menghasilkan biji lebih banyak. Namun menurut Jones dan
Miller 1992 jarak pagar yang hidup di daerah marginal, berbatu, berpasir dan
7
tererosi berat mempunyai pertumbuhan yang kerdil dengan ketinggian sekitar 2 - 3 m.
Jarak dapat diperbanyak melalui stek, biji dan kultur jaringan in vitro. Jika diperbanyak menggunakan stek, maka dipilih batang yang berasal dari
tanaman induk yang telah cukup berkayu. Sedangkan perbanyakan menggunakan biji, maka dipilih biji jarak yang telah cukup tua yaitu diambil dari buah yang
telah masak biasanya kulit buah berwarna hitam. Pembibitan dapat dilakukan di polybag. Setiap polybag diisi dengan media
tanam berupa tanah lapisan atas top soil yang dicampur dengan pasir dengan perbandingan 3:1. Jika sifat tanah yang digunakan agak liat maka media tanam
ditambahkan dengan arang sekam. Setiap polybag diisi satu benih. Selama pembibitan, bibit harus disiram setiap 2 - 3 kali sehari, penyiangan dan seleksi
bibit. Waktu pembibitan ialah 2 - 3 bulan. Setelah bibit berumur 2 - 3 bulan dengan ciri-ciri tinggi batang dari
permukaan tanah sampai batang atas sekitar 30 - 40 cm dan jumlah daun lebih dari lima helai maka jarak bisa dipindahkan ke lahan. Lahan yang akan ditanami
harus dibersihkan dari semak belukar terutama disekitar calon tempat tanam. Pengajiran dilakukan dengan menancapkan ajir dari bambu atau batang kayu
dengan jarak tanam disesuaikan dengan jumlah tanaman yang akan direncanakan. Misalkan penanaman dengan jarak tanam 2 x 3 m maka untuk 1 Ha lahan terdapat
1660 pohon jarak. Pada areal yang miring sebaiknya digunakan sistem kontur dengan jarak tanam 1.5 m. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm x
40 cm. Pemupukan dapat dilakukan sesuai tingkat kesuburan tanah setempat.
Jones dan Miller 1992 menyatakan bahwa untuk mendapatkan produksi yang tinggi pada tanah miskin hara dan alkalin, tanaman perlu dipupuk baik pupuk
organik dan anorganik yang mengandung sedikit kalsium, magnesium dan sulfur. Saat ini rekomendasi dosis pemupukan untuk jarak pagar belum ada, oleh karena
itu dosis pemupukannya disamakan dengan pemupukan pada jarak kepyar yaitu 80 kg N, 18 kg P
2
O
5
, 32 kg K
2
O, 12 kg CaO dan 10 kg MgO. Semua pupuk diberikan pada saat tanam. Saat umur tanaman 28 HST hari setelah tanam hanya
8
pupuk nitrogen saja yang diberikan. Pada daerah dengan kandungan phospat P rendah, penggunaan mikoriza dapat membantu pertumbuhan tanaman jarak.
Selain pemupukan, perawatan yang dilakukan ialah pemangkasan yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah cabang yang produktif. Pemangkasan
batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah. Serangan hama dan penyakit pada jarak pagar umumnya jarang terjadi
karena sistem penanaman jarak pagar dicampur dengan tanaman lain seperti gamal Glyrecidia maculta dan waru.
Jarak mulai berbunga setelah berumur 3 - 4 bulan dan pembentukan buah mulai pada umur 4 - 5 bulan. Pemanenan dilakukan jika buah telah masak
biasanya berumur 5 - 6 bulan dengan ciri kulit buah berwarna kuning dan mengering. Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang dapat
berumur lebih dari 20 tahun jika dipelihara dengan baik. Produktivitas tanaman jarak berkisar 3.5 – 4.5 kg biji pohon tahun. Produksi akan stabil setelah
tanaman berumur lebih dari satu tahun. Tingkat populasi tanaman antara 2500 - 3300 pohon Ha. Jika rendemen minyak jarak sebesar 35 maka dari setiap hektar
luas lahan diperoleh 2.5 - 5 ton minyak Ha tahun.
B. Konsep Irigasi