Kebutuhan Air Tanaman TINJAUAN PUSTAKA

15 Tabel 2. Klasifikasi kelembaban tanah dengan tegangan air tanah Klasifikasi kelembaban tanah Tegangan air tanah pF Jenuh air Air gravitasi Kapasitas Lapang 2.54 Air Kapiler dapat diserap tanaman Titik Kritis 3.8 Titik Layu permanen 4.2 Air Kapiler tidak dapat diserap tanaman Sumber : Hardjowigeno 1992

D. Kebutuhan Air Tanaman

Kebutuhan air tanaman crop water management adalah besarnya jumlah air yang digunakan oleh tanaman untuk berproduksi atau secara umum menunjukkan jumlah evaporasi dari bahan yang digunakan oleh tanaman dan transpirasi yang terjadi pada tanaman. Kebutuhan air tanaman biasa disebut sebagai evapotranspirasi. Menurut Doorenbos dan Pruitt 1977, kebutuhan air tanaman merupakan jumlah air yang dibutuhkan untuk mengimbangi evapotranspirasi tanaman ETc yang tumbuh pada suatu lahan yang luas, kondisi air tanah dan kesuburan tanah tidak dalam keadaan terbatas serta dapat mencapai produksi potensial pada lingkungan tumbuhnya. Besarnya kebutuhan air tanaman bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim, tanah, teknik budidaya dan irigasi yang digunakan. Menurut Hansen et al., 1979 faktor cuaca yang mempengaruhi laju evapotranspirasi ialah intensitas radiasi surya, lama penyinaran, suhu udara, kelembaban relatif udara dan kecepatan angin. Selain faktor tersebut, Doorenbos dan Pruit 1977 menyatakan bahwa karateristik pertumbuhan dan perkembangan tanaman juga mempengaruhi nilai evapotranspirasi. Umumnya pada fase vegetatif, tanaman memerlukan air dalam jumlah yang relatif banyak. Kekurangan air pada periode tertentu akan mengurangi hasil, contohnya pada awal pertumbuhan akan mengurangi hasil sampai 50, awal fase pembungaan akan mengurangi hasil hingga 25. Sedangkan kelebihan air dalam 16 tanah akan mengakibatkan buruknya aerasi sehingga mengurangi persediaan oksigen dalam tanah. Hal ini sangat mempengaruhi pernapasan akar yang berguna bagi aktivitasnya. Selama tanaman terus tumbuh berkembang maka luas penutupan tanah oleh tanaman ground cover, tinggi tanaman dan luas daun akan terus bertambah. Hal ini disebut sebagai laju pertumbuhan tanaman. Laju pertumbuhan tanaman selama pembibitan terbagi menjadi empat tahap, yaitu tahap awal pertumbuhan intial stage, tahap perkembangan development stage, tahap pertengahan mid season dan tahap akhir late season. Untuk lebih jelasnya, keempat tahap pertumbuhan tanaman dapat dilihat dalam Gambar 4 dibawah ini. Gambar 4. Tahap pertumbuhan tanaman Sumber : Doorenbos dan Pruitt, 1977 Panjang masing – masing tahap pertumbuhan jarak pagar berbeda – beda. Hal ini tergantung dari kondisi iklim, waktu penanaman dan leteak wilayah. Berikut adalah panjang tahap pertumbuhan tanaman menurut Doorenbos dan Pruit 1977. 17 Tabel 3. Panjang tahap pertumbuhan hari tanaman penghasil minyak Tanaman L ini hari L dev hari L mid hari L late hari Total hari Bulan tanam Daerah Castor beans jarak 25 40 65 50 180 Maret Indonesia 20 40 50 25 135 Nov Safflower 20 35 45 25 125 April California, USA 25 35 55 30 145 Maret High Latitudes 35 55 60 40 190 Okt Nov Arid regions Sunflower 25 35 45 25 130 April Mei Mediterania, California Sesame 20 30 40 20 100 Juni Cina Sumber : Doorenbos and Pruitt 1977 Kebutuhan air tanaman dapat dihitung dengan pengukuran secara langsung atau metode pendugaan Arsyad, 1985. Menurut Hansen et., al., 1979 metode pengukuran secara langsung ialah percobaan tangki lisimeter, integrasi, aliran masuk dan aliran keluar, keseimbangan energi dan perpindahan panas dan massa, dan pengukuran perubahan kelembaban tanah. Sedangkan pengukuran secara tidak langsung ialah dengan metode penggunaan ET o . Menurut Doorenbos dan Pruit 1977 ada empat cara menentukan nilai ET o yaitu: metode Blaney–Criddle, metode Panci–Evaporasi, metode Radiasi, metode Penman dan metode Penman - Moeinth. Disamping itu terdapat metode lainnya yaitu metode Harvges, metode Thornwaite, metode Thornwaite – Mather, metode Meyer dan Metode Turclangbein. Namun dari keempat metode ini, yang digunakan ialah metode Penman karena tingkat kesalahan dari metode ini hanya 10. Metode penman digunakan apabila tersedia data suhu udara rata – rata harian, kelembaban udara rata – rata harian, kecepatan angin rata – rata harian dan lama jam penyinaran matahari rerata harian dengan persamaan sebagai berikut : ET o = c [ W Q n + 1 – W fu e a -e d ] ........................................ 4 Q n = Q s 1 – r - Q c .............................................................................. 5 Q c = 2.0110 -9 T 4 0.34 + 0.044 √e a 0.1 + 0.9 nD ..................... 6 fu = 0.27 1 + U100 ........................................................................ 7 ETc = Kc x ETo ...................................................................................... 8 18 dimana c ialah faktor koreksi yang nilainya tergantung pada kondisi cuaca siang dan malam hari, Q n ialah radiasi bersih ekuivalen dengan evaporasi mmhari, Q s ialah radiasi gelombang pendek yang diterima bumi, r ialah nilai albedo untuk Indonesia r = 0.29, Q c ialah radiasi gelombang panjang yang dipancarkan kembali, T ialah suhu mutlak, e a ialah tekanan uap air nyata mbar, n ialah lama penyinaran nyata jam, D ialah lama penyinaran maksimum jam, U ialah kecepatan angin dua meter diatas permukaan tanah dan e a - e d ialah perbedaan antara tekanan uap jenuh pada suhu udara rata-rata harian dan tekanan aktual, dan Kc ialah koefisien tanaman yang tergantung pada jenis dan periode pertumbuhan tanaman. Selain data – data klimatologi diatas, kondisi lingkungan setempat juga mesti diperhatikan dalam pengukuran kebutuhan air tanaman. Yang termasuk kedalam kondisi lingkungan setempat ialah variasi iklim setiap saat, ketinggian tempat, ukuran lahan pertanian, air tanah tersedia, salinitas, metode irigasi dan budidaya pertanian agronomi. Tabel 4. Perbandingan antara metode pendugaan evapotranspirasi. No Data Klimatologi Blaney-Criddle Radiasi Penmen Panci Evaporasi 1 Suhu 2 Kelembaban udara 3 Kecepatan angin 4 Lama penyinaran 5 Evaporasi 6 Kondisi Lingkungan Keterangan : ialah data diukur kuantitatif 0 ialah data diduga kualitatif ialah jika tersedia, tidak begitu penting

E. Curah Hujan Efektif