18
Desain Jalan Usahatani yang Terintegrasi dengan Saluran Tersier Lahan Sawah
1. Spesifikasi Kendaraan atau Alat Angkut yang Direncanakan
Kriteria pembebanan yang ada di atas jalan yang paling besar adalah kendaraan atau alat angkut beserta bebannya. Adapun perencanaan pembebanan
mengacu kepada spesifikasi yang ada seperti di bawah ini. a
Jenis kendaraan atau Alat Angkut. Jenis kendaraan atau alat angkut adalah traktor tangan yang dilengkapi
dengan gerobak trailer Gambar 12. b
Dimensi kendaraan Adapun kendaraan atau alat angkut seperti di atas mempunyai dimensi
sebagai berikut : Lebar antara ban kendaraan luar ke luar adalah 0.86 m sampai dengan
1.1 m. Panjang kendaraan angkut antara ban depan traktor dan ban gerobak
2.5 sampai 3 m. c
Beban yang ada pada kendaraan. Beban sendiri dari traktor tangan ± 250 kg.
Beban gerobak trailer sekitar ± 150 kg. Beban angkut maksimum sekitar ± 500 kg.
Gambar 12 Jenis kendaraan angkutan yang direncanakan
2. Kriteria Jalan Usahatani
Berdasarkan Standar Konstruksi Bangunan Indonesia SKBI-2.3.26. 1987 lebar perkerasan jalan untuk lebar perkerasan jalan = L 5.5 m, jumlah lajur
adalah 1 satu lajur, satu arah dengan beban total 5 ton. Untuk jalan usahatani ini direncanakan termasuk jalan dengan kesibukan jarang atau tidak banyak
kendaraan yang masuk, dalam hal ini hanya untuk keperluan transportasi ke lahan pertanian saja.
3. Kriteria saluran tersier
Untuk prototipe jalan usahatani yang terintegrasi dengan saluran tersier ini salurannya dipakai dari pipa PVC yang ditanam di bawah permukaan jalan
sedalam 50 cm sebagai percobaan. Spesifikasi pipa PVC dengan diameter 6 inci ±15 cm dengan ketebalan dinding pipa 3 mm.
19
4. Karakteristik Tanah Dasar Subgrade Jalan Usahatani
Pembuatan prototipe subgrade jalan usahatani ini dibuat dari tanah timbunan yang berasal dari lokasi yang sama. Oleh karena itu pengujian bahan
tanah timbunan perlu diketahui karakteristiknya baik pengujian fisik dan mekanik dari tanah timbunan tersebut. Adapun jenis karakteristik tanah bahan timbunan
yang akan diuji di laboratorium adalah sebagai berikut :
1 Berat jenis partikel tanah Gs.
2 Analisis saringan ukuran butir tanah.
3 Konsistensi tanah batas cair dan batas plastis.
4 Kompaksi pemadatan tanah.
5 California Bearing Ratio CBR.
Pengukuran Pengujian 1. Berat Jenis Partikel Tanah Gs
Berat Partikel Tanah Gs Specific Gravity menggunakan metoda standar JIS A-1202-1978. Berat jenis partikel tanah dihitung dengan persamaan sebagai
berikut Sapei, et al., 1990 : maT
C = ma
x C
T w
C T
w ’T’
C-mf+mf ............................................... 21
Gs T C T
C = mb
ma ms
ms
............................................................. 22
GsT C 4
C=Gt x Gs T C T
C .......................................................... 23
dimana : maT
C = Berat piknometer dan air destilasi pada suhu T
C, g w T
C = Berat Jenis air pada suhu T
C w’ T’
C = Berat Jenis air pada suhu T’
C ma’T’
C = Berat piknometer dan air destilasi pada kalibrasi dengan
suhu T’ C, g
mf = Berat piknometer kosong, g
ms = Berat tanah kering open dalam piknometer, g
mb = Berat tanah, air dan piknometer pada T
C, g Gs T
C T C =
Berat jenis partikel pada suhu T C
Gs T C 4
C = Berat jenis partikel pada suhu 4
C Gt
= Berat jenis air pada suhu T C
2. Ukuran Butir Tanah