Kompaksi Pemadatan tanah California Bearing Ratio CBR

21 Selanjutnya menggambarkan kurva kumulatif distribusi ukuran partikel, dan menentukan persentase setiap fraksi. Standar fraksi menurut JSF seperti di bawah ini. - fraksi batuan : 75 mm - fraksi kerikil besar : 4.76 – 75 mm - fraksi kerikil halus : 2.00 – 4.76 mm - fraksi pasir kasar : 0.42 – 2.00 mm - fraksi pasir halus : 0.074 – 0.42 mm - fraksi debu : 0.005 – 0.074 mm - fraksi liat termasuk koloid : 0.005 mm

3. Konsistensi Tanah Batas Cair dan Batas Plastis

Pengujian konsistensi tanah terdiri dari dua jenis pengujian yaitu penentuan batas cair Liquid Limit dan batas plastis Plastic Limit. Atterberg 1911 memberikan cara untuk menggambarkan batas-batas konsistensi dari tanah berbutir halus dengan mempertimbangkan kandungan kadar airnya. a. Batas Cair Liquid Limit Pengukuran batas cair dilakukan menggunakan metode standar JIS A- 1205- 1980 yaitu dengan menggunakan metode Casagrande. Alat Casagrande digunakan untuk menentukan batas cair, dengan cara memasukkan pasta tanah secukupnya ke dalam mangkuk dan dibuat goresan dengan spatula sampai mengenai bagian bawah dari mangkuk, kemudian pengungkit diputar dengan kecepatan ± 2 putaran per detik. Pengungkit diputar sampai tanah pada bagian yang tergores bertemu satu sama lainnya.

b. Batas Plastis Plastic Limit

Pengukuran batas plastis dilakukan dengan menggunakan metoda standar JIS A-1206-1978.

4. Kompaksi Pemadatan tanah

Pengujian kompaksi atau pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan alat uji pemadatan standar JIS A-1210-1980 dengan energi total pemadatan 595 kJcm 3 Standar Proctor Test untuk masing-masing jenis tanah dengan kadar air yang berbeda. Proses pengujian dilakukan setelah tanah dicampur dengan air dan didiameterkan dengan ditutup rapat selama 24 jam untuk memperoleh kadar air yang diinginkan secara rata. Berat isi bulk density dari tanah yang dipadatkan tergantung kadar airnya. Kadar air pada berat isi maksimum disebut “kadar air optimum”, dan merupakan suatu nilai indeks yang sangat penting di dalam pekerjaan tanah untuk konstruksi Sapei, et, al., 1990. Selanjutnya berat isi dari setiap contoh tanah padat dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Berat Isi Basah ρ t ρ t = v m m 1 2  ........................................................................................ 31 22 b. Berat Isi Kering ρ d ρ d = W t  100 100  ......................................................................................... 32 c. Berat Isi Jenuh ρ sat ρ sat = . 100 1 1 2 W Gs m m   ............................................................................... 33 d. Berat Isi Kering Zero Air Void ρ dzav ρ dZAV = GsW w Gs  1  ................................................................................. 34 dimana : m 1 = Berat cetakan dan piringan dasar, kg m 2 = Berat tanah padat, cetakan dan piringan dasar, kg v = Kapasitas cetakan, cm 3 Gs = Specific Gravity W = Kadar air

5. California Bearing Ratio CBR

Pengujian CBR rendaman menggunakan metoda JIS A-1211. Untuk pengambilan contoh tanah pada pengujian ini pada kedalaman 0 – 110 cm yang disesuaikan dengan pengambilan contoh tanah di lokasi untuk bahan tanah dasar Subgrade. Nilai CBR merupakan ukuran daya dukung tanah yang dipadatkan dengan daya pemadatan tertentu dan kadar air tertentu dibandingkan dengan beban standard pada batu pecah. Dengan demikian besaran CBR adalah prosentase atau perbandingan antara daya dukung tanah yang diteliti dibandingkan dengani daya dukung batu pecah standard pada nilai penetrasi yang sama 0.1 inc dan 0.2 inci. CBR laboratorium diukur dalam 2 kondisi, yaitu pada kondisi tidak terendam disebut CBR Unsoaked dan pada konsisi terendam atau disebut CBR Soaked, pada umumnya nilai CBR Soaked lebih rendah dari CBR Unsoaked. Namun demikian kondisi Soaked adalah kondisi yang sering dialami di lapangan, sehingga di dalam perhitungan konstruksi bangunan, nilai CBR Soaked yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan karena dalam kenyataannya air selalu mempengaruhi konstruksi bangunan atau jalan. Langkah kerja pengujian CBR rendaman dapat dilihat pada lampiran 7. 6. Pipa PVC Pengujian pipa PVC mengacu kepada standar AASHTO T 280 American Association of State Highway and Transportation Officials . Pengujian ini untuk mendapatkan kekuatan maksimum gaya tekan tegak lurus pipa terhadap panjang pipa, dimana benda uji pada kondisi elastis, dengan pengertian pada saat beban tekan dihilangkan maka benda uji akan kembali ke bentuk semula. Pada Lampiran 8 diperlihatkan langkah pengujian pipa PVC

7. CBR Tanah Dasar di Lapangan dengan Alat DCP