Lebar Atas Prototipe Jalan Usahatani Kemiringan Prototipe Jalan Usahatani

29 desain jalan usahatani kepadatan lalu-lintas ditetapkan sebagai lalu-lintas jarang. Rumus yang dipakai untuk menghitung ketebalan perkerasan jalan adalah persamaan 17. Pada kriteria pemilihan desain jalan usahatani di petakan tersier telah ditetapkan spesifikasi kendaraan atau alat angkut yang mempunyai beban total P sebesar 900 kg. Untuk beban P rencana sebesar 1 ton, maka hasil perhitungan tebal perkerasan jalan usahatani h adalah 7 cm. Dimensi Potongan Melintang Jalan Usahatani yg Terintegrasi dgn Saluran Tersier Lahan Sawah

1. Lebar Atas Prototipe Jalan Usahatani

Dalam pembuatan dimensi prototipe jalan usahatani di petakan tersier, kriteria lebar potongan melintang jalan mengacu kepada spesifikasi kendaraan yang akan melewati jalan usahatani, yaitu : 1 Lebar maksimum kendaraan yaitu 110 cm atau 1.10 m. 2 Jarak dua sisi terhadap lebar kendaraan, yang ditetapkan masing-masing 45 cm atau 0.45 m. Maka lebar potongan melintang jalan bagian atas adalah 1.10 m ditambah 2 x 0.45 m yaitu 2 m. Alasan penentuan lebar atas jalan tersebut adalah untuk menghemat lahan dan biaya pembuatan prototipe jalan usahatani. 2. Tinggi Prototipe Jalan Usahatani Dalam menetapkan dimensi tinggi prototipe jalan usahatani mengacu pada lahan yang ada. Tinggi jalan adalah 0.70 m, tetapi total penimbunan adalah 0.90 m karena diperlukan 0.20 m penggalian untuk membuang tanah yang lembek.

3. Kemiringan Prototipe Jalan Usahatani

Setelah nilai konsistensi tanah digambarkan dalam grafik plastisitas untuk klasifikasi tanah Das, 1994, maka disimpulkan tanah untuk subgrade termasuk pada klasifikasi A-7-5 yaitu kelompok jenis tanah lanau dan lempung. Untuk tinggi lereng 5 m maka kemiringan standar lereng panduan geoteknik jalan halaman IV-6, 2006 adalah 1:1.2, sedangkan menurut kemiringan tipikal lereng timbunan Horner, 1988 adalah 1:1.5, untuk jenis tanah lempung. Berdasarkan kondisi yang ada di lapangan yaitu tinggi lereng jalan usahatani adalah 0.70 m, maka kemiringan mengacu kepada standar di atas. 4. Pemasangan Pipa PVC pada Jalan Usahatani Pipa PVC pada pembuatan prototipe jalan usahatani ini dipasang pada kedalaman 0.5 m di bawah permukaan tanah dasar jalan usahatani. Desain Prototipe Jalan Usahatani yang Terintegrasi dengan Saluran Tersier Gambar 20 menggambarkan potongan melintang prototipe jalan usahatani di petakan tersier lahan sawah. Gambar 21 menggambarkan denah dari prototipe jalan usahatani di petakan tersier lahan sawah. 30 Gambar 20 Potongan melintang prototipe jalan usahatani di petakan tersier Gambar 21 Denah prototipe jalan usahatani di petakan tersier Pembebanan Terhadap Pipa 1. Perhitungan Beban Mati PM Untuk perhitungan masing-masing data diambil dari hasil penelitian. Berat isi tanah dari hasil penelitian kompaksi yaitu 1.3 ton m 3 atau 1300 kgm 3 . Diameter pipa PVC yang digunakan 6 inci atau sekitar 15 cm atau 0.15 m. Tinggi timbunan tanah di atas puncak pipa H adalah 50 cm atau 0.50 m, dan ketebalan perkerasan jalan 7 cm atau 0.07 m. Untuk mempermudah perhitungan tebal perkerasan jalan dianggap sama berat isinya, sehingga tinggi timbunan menjadi 57 cm atau 0.57 m. Nilai Ke berkisar antara 0.5 – 0.8. Pipa diletakkan pada tanah teguh, sehingga dalam hal ini diambil nilai Ke sebesar 0.6. Dengan mengacu kepada rumus 18, maka nilai beban mati PM adalah: PM = 1300 kgm³ x 0.57 m x 0.15 m x 0.6 ≈ 67 kgm. 31

2. Perhitungan Beban Hidup PH