Susut Mutu Persepsi Masyarakat terhadap Penggilingan Padi Kecil Keliling. Informasi Terhadap Pemilik Penggilingan Padi Kecil Keliling.

kapasitas mesin penggiling, 3 umur dari mesin penggilingan, 4 metode pengeringan yang digunakan. Sedangkan wawancara yang dilakukan kepada pengguna PPK-keliling adalah 1 alasan para pengguna penggilingan memilih melakukan penggilingan pada PPK-keliling, 2 apakah para pengguna PPK- keliling ini paham terhadap susut yang terjadi. Tahapan terakhir adalah proses analisa data. 3.3.1. Susut Bobot Analisis susut bobot penggilingan dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata nilai rendemen beras kontrol yaitu penggilingan padi skala besar UD Purwogondo, PT Anugerah Abadi, UD Hasil Bumi dengan rata-rata rendemen beras PPK-keliling Listyawati 2007. Nilai rendemen penggilingan didapatkan dengan menimbang berat gabah sebelum di giling dan beras putih giling yang dihasilkan. Selain itu dilakukan pula penghitungan gabah dalam sekam yaitu gabah yang lolos pada saat proses pemecahan kulit serta beras yang terbawa dalam bekatul saat proses penyosohan berlangsung. Perhitungan rendemen giling dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Rendemen giling = Ber at ber as giling Ber at gabah × 100

3.3.2. Susut Mutu

Dari beras giling yang diperoleh, ditimbang sebanyak 100 gram untuk kemudian secara manual dilakukan pemisahan terhadap beras utuh, beras kepala, beras patah, beras menir, beras berkapur dan gabah utuh Soerjandoko 2010. Beras utuh, beras kepala, beras patah dan beras menir dibedakan berdasarkan ukuran Fernandy 2012. 3.3.2.1. Beras Kepala Beras kepala adalah butir beras sehat maupun beras cacat yang mempunyai ukuran lebih besar atau sama dengan 75 bagian dari butir beras utuh Soerjandoko 2010. Untuk menghitung persentase beras kepala dapat digunakan persamaan berikut Listyawati 2007. Beras kepala = Beras kepala g Berat sampel g ×100 3.3.2.2. Beras Menir Beras menir adalah butiran beras sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran lebih kecil dari 25 bagian butir beras utuh Listyawati 2007. Beras menir = Beras menir g Berat sampel g ×100 3.3.2.3. Beras Patah Beras patah adalah butir beras sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran sama dengan atau lebih besar dari 25 dan lebih kecil dari 75 Listyawati 2007. Beras patah = Beras patah g Berat sampel g ×100 3.3.2.4. Butir Gabah Butiran gabah yang masih terikut dalam beras giling, dipisahkan dan dengan menggunakan persamaan di bawah ini dan kemudian dihitung persentasenya Listyawati 2007. Butir gabah = Butir gabah g Berat sampel g ×100

3.3.3. Persepsi Masyarakat terhadap Penggilingan Padi Kecil Keliling.

Wawancara dilakukan kepada 23 pengguna PPK-keliling mengenai 1 alasan para pengguna PPK-keliling memilih melakukan penggilingan pada PPK-keliling, 2 apakah para pengguna PPK-keliling ini paham terhadap susut yang terjadi pada PPK-keliling.

3.3.4. Informasi Terhadap Pemilik Penggilingan Padi Kecil Keliling.

Dilakukan observasi atau pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. Antara lain dengan melakukan wawancara dengan pemilik dan pelaku usaha penggilingan padi mengenai 1 jenis dan tipe alat penggilingan yang digunakan pada penggilingan padi keliling, 2 kapasitas mesin penggiling, 3 umur dari mesin penggilingan, 4 metode pengeringan yang digunakan.

3.4 Analisa Data