Tujuan Manfaat Hipotesis Padi

3 penggilingan pada PPK-keliling akan mempunyai mutu yang lebih rendah daripada mutu beras hasil penggilingan pada PPB.

1.2. Tujuan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah : 1. Menghitung besaran rendemen beras giling pada penggiling padi kecil keliling PPK-keliling dan membandingkannya rendemen beras giling pada penggilingan padi besar PPB. 2. Membandingkan mutu beras hasil giling pada PPK-keliling dan PPB, di Kabupaten Banyuwangi.

1.3. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas bahwa unit penggilingan padi kecil keliling PPK-keliling sulit dihilangkan dari masyarakat, walaupun beras yang dihasilkan tidak memenuhi persyaratan SNI.

1.4. Hipotesis

Penggilingan padi kecil keliling PPK-keliling memiliki persentase beras utuh atau pecah kepala patah kepala yang rendah serta beras pecah beras patah dan beras menir yang tinggi dengan persentase bobot beras giling yang cukup rendah. 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Padi

Tanaman padi Oryza sativa adalah jenis tanaman berumpun yang memiliki ciri-ciri berakar serabut, batang sangat pendek dengan struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang dengan klasifikasi sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monotyledonae Keluarga : Gramineae Poaceae Genus : Oryza Spesies : Oryza spp Tanaman padi ini menjadi salah satu produk yang paling banyak ditanam di Indonesia. Tanaman padi dapat tumbuh pada daerah subtropis maupun tropis dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan suhu rata-rata 20.0-37.8 ºC Grist 1975. Tanaman ini juga membutuhkan air dan sinar matahari yang cukup untuk dapat tumbuh dengan subur. Sentra penanaman padi di Indonesia adalah Pulau Jawa, Bali, Madura dan Sulawesi. Berdasarkan data dari Direktorat Budidaya Serealia Departemen Pertanian Republik Indonesia pada Januari hingga Agustus 2012, produksi padi terbesar adalah Provinsi Jawa Timur dengan produksi mencapai 10 433 274 ton Deptan 2012. Dengan jenis tanaman padi yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis padi yang memiliki bulir panjang. Gambar 2.1 Struktur melintang gabah Komara 2010. Gabah berasal dari tanaman padi yang mengacu pada bulir padi yang telah dipisahkan dari tangkainya jerami. Butir padi atau gabah terdiri atas satu bagian yang dapat dimakan disebut caryopsis atau beras pecah kulit, dan satu bagian lagi yang merupakan suatu struktur kulitnya yang disebut sekam yang terdiri dari palea dan lemma. Pada saat proses pecah kulit palea ini akan terpisah sehingga 5 didapatkan beras pecah kulit yang masih memiliki beberapa lapisan. Bagian kulitnya merupakan 18-28 dari berat butir gabah pada tingkat kadar air 13 berat basah Tjiptadi dan Nasution 1985. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1, secara umum struktur gabah terbagi dalam beberapa bagian yaitu hull atau daun sekam, pericarp, tegmen atau testa, aleuron, embrio atau germ dan endosperm. Buah padi adalah caryopsis yang di dalamnya terdapat biji tunggal yang bersatu dengan dinding evary pericarp matang yang membentuk butiran biji. Tepat di bawah lapisan pericarp terdapat lapisan tegmen yang mengandung banyak lemak. Caryopsis disebut pula sebagai beras cokelat atau “brown rice” karena warna pericarpnya kecoklatan. Lapisan pembungkus endosperm dinamakan aleuron. Testa dan lapisan aleuron disebut lapisan dalam, sedangkan pericarp disebut lapisan luar. Lapisan-lapisan ini hanya dapat dilihat secara mikroskopis. Warna kulit ari ini dari putih sampai kehitam- hitaman. Penghilangan sebagian atau keseluruhan lapisan ini akan menentukan derajat sosoh dari penggilingan beras. Endosperm hampir seluruhnya terdiri sel- sel pati membentuk biji yang dapat dimakan Grist 1975.

2.2. Pasca Panen Padi