Persepsi Masyarakat terhadap PPK-keliling

dianggap telah cukup. Skema proses penggilingan padi pada PPK-keliling di tunjukkan pada Gambar 4.

4.3 Persepsi Masyarakat terhadap PPK-keliling

Berdasarkan data yang didapatkan dari 23 pengguna jasa di lokasi penelitian, diketahui bawa alasan utama untuk memilih PPK-keliling adalah karena menghemat tenaga. Bagi masyarakat yang berada jauh dari tempat penggilingan tetap maupun bagi masyarakat yang tinggal di lokasi pelosok, PPK- keliling dianggap lebih ekonomis karena dapat menghemat biaya transportasi untuk menggiling Gambar 4.4. Dalam hal ini, PPK-keliling dinilai lebih terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan jasa penggilingan. Konsumen tidak perlu membawa gabah hasil panennya ke pabrik penggilingan yang artinya mengurangi biaya transportasi. Lebih jauh, tarif PPK-keliling relatif murah dibandingkan dengan tarif penggilingan pada penggilingan tipe menetap, yaitu kurang lebih Rp5 000 per karung dan hasil penggilingan yang berupa bekatul kasar maupun halus diambil oleh pemilik PPK-keliling, dimana beberapa PPK- keliling bisa dibayar dengan beras dan bekatul hasil dari penggilingan. Gambar 4.4. Alasan Responden Memilih PPK-Keliling. Persepsi masyarakat ini dapat dipahami karena tata cara yang ditempuh masyarakat untuk menggunakan penggilingan tetap dan PPK-keliling berbeda. Pada penggilingan tetap masyarakat harus membawa sendiri gabah mereka ke penggilingan, sedangkan pada PPK-keliling, masyarakat cukup menghentikan penggilingan keliling yang sering melintas di depan rumah. Jumlah gabah yang digiling oleh masyarakat pada PPK-keliling tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 25- 83 13 4 10 20 30 40 50 60 70 80 90 M enghemat Tenaga M engemat Biaya Lebih Prakt is 50 kg untuk setiap kali giling. Sebanyak hanya 3 orang dari 23 jumlah responden pengguna PPK menyatakan mereka tidak paham mengenai selisih susut penggilingan yang terjadi, namun susut yang terjadi dianggap lebih kecil apabila dibandingkan dengan biaya transportasi yang dibutuhkan apabila mereka melakukan penggilingan pada penggilingan tetap yaitu sekitar Rp15 000 hingga Rp30 000 rupiah per karung tergantung jenis transportasi yang digunakan dan jarak yang ditempuh ke tempat penggilingan tetap.

4.4. Rendemen Giling