3 METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan pada 12 penggilingan padi kecil keliling di Kabupaten Banyuwangi dan penggilingan padi besar UD Purwogondo, PT Anugerah Abadi,
UD Hasil Bumi. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2013 hingga bulan Mei 2013.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gabah Kering Giling GKG dari petani. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini timbangan
duduk manual, timbangan digital Kinlee, alat pengukur kadar air gabah Rika Moisture Meter TS-7 Tokyo Rika, terpal, mangkuk, karung, plastik klip, kamera
digital, stopwatch.
3.3 Prosedur
Metode yang digunakan terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahapan pengumpulan data dan tahapan analisis. Tahap persiapan dilakukan
dengan mempersiapkan gabah kering yang memiliki berat masing-masing 12 kg dan akan digiling pada PPK-keliling di lokasi penelitian yang telah disewa.
Dipersiapkan pula karung yang digunakan untuk menampung beras putih giling, sekam dan bekatul yang dihasilkan, selain itu juga dipersiapkan plastik untuk
menampung beras tertinggal dalam mesin serta gabah dan beras yang tercecer selama penggilingan.
Tahap pengumpulan data pada PPK-keliling dilakukan dengan cara menggiling sebanyak 12 kg gabah. Berat sampel sebesar 12 kg dilakukan, karena
dianggap proses penggilingan telah dalam keadaan stabil steady state. Pada saat penggilingan dihamparkan terpal dibawah mesin penggilingan untuk mengetahui
berapa banyak gabah dan beras yang tercecer selama penggilingan sedang berlangsung. Kemudian hasil penggilingan yang berupa beras giling dan bekatul
dipisahkan dan ditimbang untuk mengetahui berapa banyak susut penggilingan yang terjadi.
Selain itu dilakukan pula pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian dengan melakukan wawancara
dan pengumpulan data pada waktu penggilingan
dengan pemilik maupun pelaku usaha penggilingan padi mengenai 1 jenis dan tipe alat penggilingan yang digunakan pada PPK-keliling, 2
kapasitas mesin penggiling, 3 umur dari mesin penggilingan, 4 metode pengeringan yang digunakan. Sedangkan wawancara yang dilakukan kepada
pengguna PPK-keliling adalah 1 alasan para pengguna penggilingan memilih melakukan penggilingan pada PPK-keliling, 2 apakah para pengguna PPK-
keliling ini paham terhadap susut yang terjadi. Tahapan terakhir adalah proses analisa data.
3.3.1.
Susut Bobot
Analisis susut bobot penggilingan dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata nilai rendemen beras kontrol yaitu penggilingan padi skala besar UD
Purwogondo, PT Anugerah Abadi, UD Hasil Bumi dengan rata-rata rendemen beras PPK-keliling Listyawati 2007. Nilai rendemen penggilingan didapatkan
dengan menimbang berat gabah sebelum di giling dan beras putih giling yang dihasilkan. Selain itu dilakukan pula penghitungan gabah dalam sekam yaitu
gabah yang lolos pada saat proses pemecahan kulit serta beras yang terbawa dalam bekatul saat proses penyosohan berlangsung. Perhitungan rendemen giling
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Rendemen giling = Ber at ber as giling
Ber at gabah × 100
3.3.2. Susut Mutu
Dari beras giling yang diperoleh, ditimbang sebanyak 100 gram untuk kemudian secara manual dilakukan pemisahan terhadap beras utuh, beras kepala,
beras patah, beras menir, beras berkapur dan gabah utuh Soerjandoko 2010. Beras utuh, beras kepala, beras patah dan beras menir dibedakan berdasarkan
ukuran Fernandy 2012.
3.3.2.1. Beras Kepala Beras kepala adalah butir beras sehat maupun beras cacat yang
mempunyai ukuran lebih besar atau sama dengan 75 bagian dari butir beras utuh Soerjandoko 2010. Untuk menghitung persentase
beras kepala dapat digunakan persamaan berikut Listyawati 2007.
Beras kepala =
Beras kepala g Berat sampel g
×100 3.3.2.2. Beras Menir
Beras menir adalah butiran beras sehat maupun cacat yang mempunyai ukuran lebih kecil dari 25 bagian butir beras utuh
Listyawati 2007.
Beras menir =
Beras menir g Berat sampel g
×100
3.3.2.3. Beras Patah Beras patah adalah butir beras sehat maupun cacat yang
mempunyai ukuran sama dengan atau lebih besar dari 25 dan lebih kecil dari 75 Listyawati 2007.
Beras patah =
Beras patah g Berat sampel g
×100 3.3.2.4. Butir Gabah
Butiran gabah yang masih terikut dalam beras giling, dipisahkan dan dengan menggunakan persamaan di bawah ini dan kemudian
dihitung persentasenya Listyawati 2007.
Butir gabah =
Butir gabah g Berat sampel g
×100
3.3.3. Persepsi Masyarakat terhadap Penggilingan Padi Kecil Keliling.
Wawancara dilakukan kepada 23 pengguna PPK-keliling mengenai 1 alasan para pengguna PPK-keliling memilih melakukan penggilingan pada
PPK-keliling, 2 apakah para pengguna PPK-keliling ini paham terhadap susut yang terjadi pada PPK-keliling.
3.3.4. Informasi Terhadap Pemilik Penggilingan Padi Kecil Keliling.
Dilakukan observasi atau pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. Antara lain dengan melakukan wawancara dengan pemilik dan
pelaku usaha penggilingan padi mengenai 1 jenis dan tipe alat penggilingan yang digunakan pada penggilingan padi keliling, 2
kapasitas mesin penggiling, 3 umur dari mesin penggilingan, 4 metode pengeringan yang digunakan.
3.4 Analisa Data
Proses analisa data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Proses analisa kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung gabah kering giling GKG, sekam,
dedak, dan beras yang dihasilkan pada proses penggilingan, termasuk didalamnya menghitung jumlah beras dan gabah yang tercecer untuk kemudian hitung berat
susut yang terjadi. Sedangkan analisa secara kualitatif dilakukan secara visual dengan cara memisahkan butir beras kapur, beras menir, butir patah, butir pecah
sebagian dan butir kepala yang terdapat dalam sampel yang telah diambil. Nilai susut penggilingan didapatkan berdasarkan persentase jumlah beras giling yang
dihasilkan selama penggilingan. Data susut yang terkumpul akan dibandingkan hasilnya, selain itu dilakukan analisis lanjutan dengan melakukan Uji T
menggunakan SPSS Statistical Analysis v18.0.
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Penyiapan bahan dan alat yang digunakan pada penelitian
Penggilingan 12 kg gabah kering
Penimbangan terhadap hasil penggilingan
Pengambilan sampel sebanyak 100 gram beras giling dan dedak yang dihasilkan 2 kali
Penimbangan beras utuhkepala, beras pecah, beras menir, beras butir kapur dan gabah yang
dihasilkan
Tahap Pengumpulan Data
Tahap Persiapan
Wawancara dan survei terhadap pemilik PPK- keliling dan PBB serta 23 pengguna
penggilingan padi di lokasi penelitian
Tahap Analisa Data
1. Analisa Bobot 2. Analisa Mutu
3. Uji lanjut dengan Uji T
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Penggilingan Padi pada PPB