Layout Analisis Kepekaan Wilayah Pesisir Kota Makassar Terhadap Pencemaran Limbah Padat Berbasis Sig
15 utama adalah mangrove. Luasan Mangrove di wilayah ini ± 16,5 ha dan panjang
garis pantai 1, 92 km Lampiran 3.1. Kecamatan Tamalanrea
Kecamatan Tamalanrea merupakan salah satu kecamatan pesisir di Kota Makassar dengan batas administrasi yaitu: sebelah utara berbatasan dengan Selat
Makassar dan Kecamatan Biringkanaya, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Biringkanaya dan Kabupaten Gowa, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Panakkukang dan Manggala serta sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tallo dan Selat Makassar.
Kecamatan Tamalanrea merupakan kecamatan terbesar kedua di Kota Makassar dengan luas wilayah 31,86 km². Terdiri dari 6 kelurahan, 2 diantaranya
merupakan kelurahan pesisir yakni Kelurahan Bira dan Parangloe. Kelurahan Bira memiliki wilayah terluas dibanding kelurahan lainnya yaitu 9,28 km², disusul
Kelurahan Parangloe dengan luas wilayah 6,53 km², sedangkan yang terkecil adalah Kelurahan Tamalanrea Jaya yaitu 2,98 km².
Kecamatan Tamalanrea umumnya memiliki pantai berlumpur dan landai. Namun di sebelah selatan Kelurahan Parangloe bisa dijumpai pantai cadas. Aliran
Sungai Tallo juga bermuara di kecamatan ini. Vegetasi utama adalah mangrove. Dilihat dari stabilitas pantai, dapat dikatakan pantai relatif stabil dan tenang.
Ditinjau dari pemanfaatannya, pantai ini tidak dimanfaatkan dengan baik.
Kecamatan Tallo
Kecamatan Tallo memiliki luas wilayah 8,75 km², yang terbagi menjadi 15 kelurahan. Tiga kelurahan merupakan kelurahan pesisir yakni Kelurahan Buloa
0,61 km², Tallo 0,61 km², dan Kalukubodoa 0,89 km². Batas administrasi Kecamatan Tallo; sebelah utara berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah timur
Kecamatan Tamalanrea, sebelah selatan Kecamatan Bontoala dan Panakukang serta sebelah barat dengan Kecamatan Bontoala dan Ujung Tanah.
Sebagian pantai Kecamatan Tallo merupakan muara Sungai Tallo. Umumnya tipe pantai di lokasi ini adalah pantai berlumpur dan landai. Namun
cenderung maju ke arah laut memperpanjang Tanjung Tallo akibat adanya sedimentasi dari muara Sungai Tallo. Dilihat dari segi stabilitas pantai, maka pantai
ini dapat dikatakan relatif stabil dan tenang. Vegetasi utama adalah mangrove. Kegiatan reklamasi sepanjang ±200 m terjadi pada bagian barat pantai yang
digunakan sebagai lahan industri pengolahan kayu. Ditinjau dari pemanfaatannya maka pantai ini sebagian dimanfaatkan untuk kegiatan industri galangan kapal
docking dan pemukiman pantai pinggir muara Sungai Tallo. Kecamatan Ujung Tanah
Kecamatan Ujung Tanah dikenal sebagai kecamatan kepulauan karena memiliki banyak pulau dalam wilayah administrasinya. Terdiri dari 12 kelurahan
dengan luas wilayah 5,94 km². Sebanyak 7 kelurahan merupakan kelurahan pesisir, yaitu: Kelurahan Cambaya 0,53 km², Gusung 0,18 km², Tamalabba 0,58 km²,
Ujung Tanah 0,50 km², Barrang Lompo 0,49 km², Barrang Caddi 0,57 km²,
16 dan Kelurahan Kodingareng 0,48 km². Tiga diantaranya merupakan kelurahan
pulau, yakni: Kelurahan Barrang Lompo Pulau Barrang Lompo, Kelurahan Barrang Caddi Pulau Barrang Caddi, Pulau LanjukangLanyukangLaccukang,
Pulau Langkae, Pulau Lumu Lumu, dan Pulau Bonetambung dan Kelurahan Kodingareng Pulau Kodingareng Keke dan Pulau Kodingareng Lompo. Batas
administrasi Kecamatan Ujung Tanah; sebelah utara dan barat berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah timur berbatasan Kecamatan Tallo, dan sebelah selatan
berbatasan Kecamatan Bontoala dan Wajo.
Pantai Kecamatan Ujung Tanah sebagian besar sudah mengalami pengerasan dengan tembok yang berfungsi sebagai pelindung pantai. Hal ini karena
perairan pantainya dimanfaatkan untuk pangkalan pendaratan ikan TPI Paotere, Pelabuhan dan docking kapal TNI AL, Pelabuhan Pertamina Instalasi Makassar
dan Bogasari. Selain itu terdapat beberapa tempat wisata di kelurahan pulau seperti Pulau Langkai, Bonetambung, Lanjukang, dan Kodingareng Keke. Umumnya
kelurahan pulau memiliki ekosistem lamun dan terumbu karang. Kecamatan Wajo
Kecamatan Wajo merupakan kecamatan terkecil kedua yang ada di Kota Makassar dengan luas wilayah 1,99 km
2
. Terdiri dari 8 kelurahan, di mana 5 kelurahan adalah kelurahan pesisir yaitu: Kelurahan Melayu Baru 0,07 km
2
, Butung 0,27 km
2
, Mampu 0,40 km
2
, Ende 0,16 km
2
, dan Pattunuang 0,21 km
2
. Batas administrasi Kecamatan Wajo; sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ujung Tanah, sebelah timur Kecamatan Mamajang, sebelah selatan
Kecamatan Ujung Pandang dan sebelah barat dengan Selat Makassar. Pantai Kecamatan Wajo umumnya sudah mengalami pengerasan dengan
tembok pematang pantai yang berfungsi sebagai pelindung pantai, karena seluruh pantai ini merupakan komplek Pelabuhan Makassar Pelabuhan Umum Soekarno
Hatta dan Peti Kemas. Kecamatan Ujung Pandang
Kecamatan Ujung Pandang dikenal sebagai kecamatan kepulauan kedua di Kota Makassar. Hal ini karena adanya beberapa pulau dalam wilayah
administrasinya walaupun tidak sebanyak Kecamatan Ujung Tanah. Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari 10 kelurahan dengan luas wilayah 2,63 km². Sebanyak
4 kelurahan adalah kelurahan pesisir yaitu: Kelurahan Bulogading 0,23 km
2
, Lae Lae 0,22 km
2
, Losari 0,27 km
2
, dan Maloku 0,20 km
2
. Dua diantaranya merupakan kelurahan pulau yakni: Kelurahan Lae lae Pulau Lae Lae, Pulau Lae
Lae KecilGusung, dan Pulau Samalona dan Kelurahan Bulogading yang didalamnya terdapat Pulau Kayangan. Batas administrasi Kecamatan Ujung
Pandang; sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah timur dengan Kecamatan Makassar dan Bontoala, sebelah utara dengan Kecamatan Wajo dan
sebelah selatan Kecamatan Mariso.
Secara umum pantai Kecamatan Ujung Pandang sudah mengalami pengerasan dengan tembok pematang pantai, karena sebagian besar pantai di
kecamatan ini merupakan daerah reklamasi Pantai Losari. Hanya sebagian lokasi di sebelah utara pantai kecamatan ini merupakan komplek perhotelan Pantai Gerbang
17 Makassar Hotel dan Makassar Golden Hotel serta dermaga tempat berlabuh kapal
tradisional dermaga Kayu Bangkoa dan pelabuhan untuk olahraga air dermaga popsa. Di kawasan ini juga telah dibangun beberapa anjungan yang dapat
dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat. Selain Pantai Losari, Pulau Kayangan, Samalona, dan Lae Lae juga merupakan tempat wisata terkenal di Kota
Makassar. Pulau-pulau tersebut memiliki ekosistem lamun dan terumbu karang dan hanya berjarak ± 1 km dari Pantai Losari.
Kecamatan Mariso
Kecamatan Mariso merupakan kecamatan terkecil di Kota Makassar dengan luas wilayah 1,82 km². Terdiri dari 9 kelurahan, 3 diantaranya adalah kelurahan
pesisir yakni: Kelurahan Mattoangin 0,18 km
2
, Panambungan 0,31 km
2
, dan Bontorannu 0,18 km
2
. Batas administrasi Kecamatan Mariso; sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ujung Pandang, sebelah timur Kecamatan
Mamajang, sebelah selatan Kecamatan Tamalate dan sebelah barat dengan Selat Makassar.
Pantai Kecamatan Mariso pada umumnya sudah mengalami pengerasan dengan tembok pematang pantai, karena sebagian besar pantai di kecamatan ini
merupakan daerah pangkalan pendaratan ikan TPI Rajawali dan pemukiman pantai. Selain itu Kecamatan Mariso termasuk wilayah pembangunan Jalan Metro
Tanjung Bunga dan proyek Center Point of Indonesia CPI sehingga terjadi penimbunan besar-besaran reklamasi di daerah ini. Kanal Jongaya menjadi
pembatas antara Kecamatan Mariso dan Tamalate. Kecamatan Tamalate
Kecamatan Tamalate terdiri dari 10 kelurahan, 3 diantaranya merupakan kelurahan pesisir yaitu: Kelurahan Maccini Sombala, Barombong, dan Tanjung
Merdeka. Kecamatan Tamalate memiliki luas wilayah 20,21 km². Kelurahan Barombong merupakan kelurahan dengan wilayah terluas di Kecamatan Tamalate
yaitu 7,34 km², terluas kedua adalah Kelurahan Tanjung Merdeka dengan luas wilayah 3,37 km². Batas administrasi Kecamatan Tamalate; sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Mariso dan Mamajang, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Rappocini dan Kabupaten Gowa, sebelah selatan dengan
Kabupaten Takalar dan sebelah barat dengan Selat Makassar.
Kecamatan Tamalate mempunyai pantai terpanjang diantara kecamatan- kecamatan yang mempunyai pantai di Kota Makassar, yaitu ± 12,5 km Lampiran
3.1. Secara umum tipe pantai di kecamatan ini merupakan pantai berpasir dengan lebar pantai sekitar 10-30 m. Vegetasi utama adalah mangrove. Pantai relatif stabil
dan tenang. Namun Sungai Jeneberang bermuara di wilayah ini sehingga pantai cenderung maju ke arah laut karena adanya sedimentasi. Dengan kondisi pantai
tersebut, maka sebagian besar pantai ini digunakan sebagai areal pariwisata pantai. Beberapa tempat wisata pantai yang terkenal di wilayah ini adalah Pantai
Barombong, Tanjung Bayam, Pantai Akkarena, dan Tanjung Bunga.
18
Parameter Indeks Kepekaan Lingkungan Pesisir terhadap Pencemaran Limbah Padat
Indeks Kepekaan Lingkungan IKL merupakan integrasi dari tiga komponen utama, yakni Indeks Kerentanan IK atau Vulnerability Index VI, Indeks
Ekologis IE atau Ecological Index EI, dan Indeks Sosial IS atau Social Index SI. Ketiga indeks saling terkait satu sama lain.
Parameter Pembentuk Indeks Kerentanan IK
Parameter yang digunakan sebagai pembentuk indeks kerentanan, yaitu: