Potensi daerah banjir Analisis Kepekaan Wilayah Pesisir Kota Makassar Terhadap Pencemaran Limbah Padat Berbasis Sig

24 permukaan karang. Menurut Fujioka 2015, karang yang tertutupi sampah selama 4 hari akan mengalami pemutihan yang dapat mengakibatkan karang tersebut mati terutama jenis sampah plastik hitam dan kain. Kondisi ekosistem lamun tidak jauh berbeda dengan terumbu karang. Sampah yang paling sering dijumpai pada kedua ekosistem tersebut adalah sampah plastik. Ekosistem lamun dan mangrove lebih dekat dengan pemukiman sehingga sampah yang ditemukan pada kedua ekosistem tersebut lebih banyak dibandingkan yang ada di terumbu karang. Menurut Wibowo 2009, keberadaan ekosistem merupakan faktor utama dan penentu nilai dari fungsi konservasi serta turut mendukung peningkatan produksi perikanan. Sumber daya ikan akan melimpah jika habitatnya dalam kondisi baik dan terlindungi. Sebaliknya sumber daya perikanan bisa menurun jika terjadi pencemaran dalam satu wilayah. Biota laut terutama ikan tergolong sensitif terhadap keberadaan sampah. Sampah dapat menghambat pergerakan ikan dan biota laut lainnya. Racun zat kimia polutan persisten dari sampah akan masuk dan terakumulasi dalam rantai makanan. Hal terburuk jika manusia sampai mengonsumsi hasil laut yang sudah terkontaminasi, bisa menyebabkan kesehatan terganggu. Dampak lain dari pencemaran dapat mempengaruhi mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat. Salah satu contoh adalah harga ikan yang semakin tinggi karena banyak ikan mati disebabkan limbah. Kasus ini bisa mempengaruhi semua lapisan masyarakat. Nelayan mulai kesulitan mendapat ikan sehingga ada kemungkinan beralih mata pencaharian. Perusahaan yang bergerak dibidang perikanan kemungkinan mengalami kerugian karena pasokan yang semakin menurun. Masyarakat umum akan beralih mengonsumsi menu lain dibandingkan hasil laut yang bergizi karena harga yang semakin melambung. Pada akhirnya laut tercemar karena sampah yang dibuang manusia, membuat manusia merugi. Oleh karena itu, tingkat kepekaan suatu wilayah terhadap pencemaran dapat dipengaruhi oleh keberadaan ekosistem disekitarnya. Semakin dekat jarak ekosistem dari sumber pencemar maka tingkat kepekaannya bisa semakin tinggi. Jarak ekosistem dari pemukiman Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan dan interpretasi citra didapatkan jarak ekosistem pesisir dari daratan Lampiran 3.8. Umumnya pemukiman warga yang dijumpai berada di pinggir pantai bahkan ada beberapa pemukiman yang berada diatas badan air. Salah satu kebiasaan buruk masyarakat pesisir adalah membuang sampah disekitar tempat tinggal mereka seperti sungai, drainase, bahkan langsung ke laut sehingga ekosistem yang ada di pesisir akan terancam dengan keberadaan sampah-sampah tersebut. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Menurut Barnes et al. 2009, kedekatan permukiman perkotaan merupakan salah satu penyebab bervariasinya sampah di perairan. Wahyudiono 2009 juga mengatakan bahwa pemukiman manusia merupakan penekan kepekaan terbesar pada ekosistem pesisir, terutama ekosistem terumbu karang. Hal inilah yang mendasari pemilihan jarak ekosistem pemukiman dijadikan sebagai parameter pembentuk indeks ekologi. Jarak ekosistem dari sungai Pada dasarnya aliran sungai akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Kota Makassar dikenal dengan dua sungai utama yakni Sungai Jeneberang dan Sungai 25 Tallo. Namun aliran sungai yang melalui kota ini ada tiga, diantaranya aliran Sungai Jeneberang, Tallo dan aliran Sungai MarosMandai. Jarak ekosistem pesisir dengan sungai-sungai tersebut juga terbilang dekat berkisar 100 meter. Namun ekosistem pesisir yang berada pada lokasi yang tidak dilalui sungai jaraknya bisa mencapai 2000 meter Lampiran 3.8. Sungai memberikan pengaruh yang besar terhadap kepekaan ekosistem pesisir. Aliran sungai yang membawa limbah rumah tangga dan lumpur akan menyebabkan sedimentasi, menghalangi proses fotosintesis pada tumbuhan laut, menyebabkan eutrofikasi, serta mengurangi kadar oksigen di perairan. Jika tidak segera ditindaklanjuti maka hal ini dapat menyebabkan kematian massal pada organisme perairan, seperti plankton, ikan, kerang, dan bentos Dahuri et al. 2001. Lebih parahnya lagi dapat membahayakan ekosistem pesisir terutama terumbu karang karena lumpur dan sampah yang terbawa arus akan menutupi permukaan terumbu karang. Jarak ekosistem dari dermagapelabuhan Kota Makassar memiliki beberapa pelabuhan dan dermaga, diantaranya: Pelabuhan Soekarno Hatta dan Peti Kemas, Pelabuhan Paotere, Pelabuhan TNI AL, Pelabuhan Pertamina Instalasi Makassar dan Bogasari, Pelabuhan Untia, serta beberapa pelabuhan kampus pelayaran; Dermaga Kayu Bangkoa dan Dermaga Popza serta beberapa dermaga lainnya. Pelabuhan identik dengan berbagai macam aktivitas pelayaran. Salah satu fungsinya adalah sebagai tempat bongkar muat barang dan penumpang. Aktivitas inilah yang memicu banyaknya pengunjung ke pelabuhan sehingga tumpukan sampah di tempat ini tidak terhindarkan. Menurut Coe dan Rogers 1997, salah satu faktor berpengaruh tingginya sampah di wilayah pesisir adalah jarak dari sumber sampah itu sendiri. Berdasarkan hasil pengukuran jarak ekosistem dari dermagapelabuhan cukup beragam Lampiran 3.8. Namun pada beberapa lokasi didapatkan jarak yang lebih jauh berkisar 1500 meter karena tidak ditemukan adanya pelabuhandermaga di wilayah tersebut. Sumber utama sampah di laut adalah dari daratan, termasuk didalamnya pelabuhan. Berdasarkan data Dinas Kebersihan Kota Makassar 2015, pelabuhan turut menyumbang sampah sebesar 2.71 dari total sampah yang ada. Atas dasar inilah sehingga jarak ekosistem dari dermagapelabuhan dimasukkan pula ke dalam parameter pembentuk indeks ekologi.

2. Kualitas perairan

Kualitas perairan merupakan kondisi kualitatif air yang diukur diuji berdasarkan parameter dan metode tertentu sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku Kepmen LH No 115 tahun 2003. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas perairan adalah parameter kualitas air seperti parameter fisika, kimia, dan biologi. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan adalah parameter fisika yang berhubungan dengan topik penelitian dan dapat diamati secara langsung yaitu keberadaan sampah perairan dan kecerahan perairan. Keberadaan sampah di perairan Salah satu parameter fisika yang digunakan untuk mengetahui pencemaran perairan adalah keberadaan sampah. Sampah di perairan dapat mengakibatkan kekeruhan, perubahan warna, bau, dan rasa. Selain itu dapat mengurangi nilai