20
dari bahan anorganik seperti pasir, batu, plastik, dan beling. Bahan isian ini harus mengandung bahan kering padatan total sekitar 7-9. Dari hasil analisis yang dilakukan, bahan yang
digunakan mengandung 5.95-17.43 padatan total. Untuk mengatur kandungan padatan total bahan, usaha yang biasanya dilakukan adalah dengan penambahan air atau pengenceran.
Beberapa jenis bahan yang digunakan dalam penelitian ini seperti kol, kulit pisang, sampah pasar, dan kulit nanas adalah termasuk pada jenis sampah organik yang mudah
membusuk garbage. Hanya saja nanti dilihat komposisi kandungan terbanyaknya, apakah termasuk bahan yang memiliki rantai kimia panjang dan kompleks seperti lignin dan selulosa atau
rantai kimia pendek sehingga mudah untuk diuraikan dan dikonversi menjadi biogas.
4.2. PENENTUAN JENIS BAHAN YANG BISA MEMPRODUKSI BIOGAS TERTINGGI
Setelah diketahui jenis bahan yang digunakan dan karakteristik dari setiap bahan. Tahapan selanjutnya adalah proses identifikasi produksi biogas dari setiap bahan. Bahan
difermentasi pada suhu ruang tanpa dilakukan kontrol suhu. Sebanyak 500 gram bahan yang telah dijelaskan sebelumnya, dirajang sampai berukuran 2-5 cm. Kemudian difermentasi anaerob
selama 45 hari. Setiap harinya dicek jumlah biogas yang terbentuk dan dicatat. Jumlah akumulasi biogas yang terbentuk bisa dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Akumulasi biogas pada penelitian pendahuluan-1 Dari hasil pengamatan selama 45 hari fermentasi anaerobik pada penelitian
pendahuluan-1 ini menyimpulkan bahwa jenis bahan sampah pasar-1 sampah pasar Gunung Batu, Bogor bisa menghasilkan jumlah biogas terbanyak diantara jenis bahan lainnya. Jumlah
biogas yang terbentuk dari jenis bahan sampah pasar-1 adalah sebanyak 2244.5 ml. Jumlah biogas dari bahan lain selain jenis sampah pasar-1 adalah sebagai berikut, kulit pisang 1237.5 ml, kol
761.5 ml, sampah pasar-2 1158.5 ml, dan kulit nanas 856.0 ml. Untuk lebih jelasnya Gambar 9 menyajikan grafik akumulasi biogas yang terbentuk dari setiap bahan yang diuji pada penelitian
pendahuluan-1. Dari informasi tersebut bisa ditentukan besarnya produksi biogas secara spesifik.
Produksi biogas secara spesifik maksudnya besaran volume gas yang terbentuk dibandingkan dengan besaran lain yang erat kaitannya dengan produksi biogas. Produksi gas spesifik hasil
21
fermentasi selama 45 hari pada penelitian pendahuluan-1 menggunakan beberapa jenis bahan disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Produksi gas spesifik dari setiap bahan Bahan Biomasa
Produksi Gas Spesifik mLkg Biomassa
Kulit pisang 2480
Kol 1520 Sampah Pasar-1
4500 Sampah Pasar-2
2320 Kulit nenas
1720 Dari percobaan ini dapat diambil kesimpulan bahwa jenis bahan sampah pasar-1
merupakan bahan yang bisa menghasilkan biogas tetinggi. Sehingga untuk penelitian selanjutnya yaitu penelitian pendahuluan-2 dan penelitian utama, jenis bahan ini yang digunakan. Adapun
penelitian pendahuluan-2 merupakan proses identifikasi korelasi penurunan bahan organik dengan jumlah biogas yang terbentuk dan penelitian utama adalah uji coba kinerja kondisi
optimum pada skala 10 l dengan penambahan feed baru.
4.3. KORELASI ANTARA PEMBENTUKAN BIOGAS DAN PENURUNAN PADATAN ORGANIK