II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Biaya
Perusahaan yang berbentuk profit pasti akan berusaha untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Salah satu ukuran yang paling sering digunakan untuk menilai berhasil atau
tidaknya suatu perusahaan adalah besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah biaya. Menurut Hansen dan Mowen 2000, biaya adalah nilai kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan jasa yang diharapkan memberikan keuntungan pada perusahaan baik saat ini maupun saat yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian biaya adalah
suatu pengorbanan atau penyerahan sumber daya guna mendapatkan keuntungan baik di masa sekarang ataupun keuntungan di masa yang akan datang.
Menurut Mulyadi 2000 biaya diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu. Ada empat unsur pokok dalam biaya tersebut yaitu 1.
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2.
Diukur dalam satuan uang 3.
Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4.
Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
2.1.1 Klasifikasi Biaya
Menurut Mulyadi 2000, penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Dalam perusahaan manufaktur ada tiga
fungsi pokok biaya yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi
tiga kelompok yaitu : 1.
Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi dan siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya ini dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut
dengan istilah biaya utama atau Prime Cost, sedangkan biaya overhead pabrik sering disebut dengan istilah biaya konversi atau Conversion Cost, yang merupakan biaya
untuk mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi. Contoh dari biaya produksi misalnya biaya bahan baku, biaya depresiasi mesin dan peralatan, biaya bahan baku,
biaya penolong dan biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
2. Biaya Pemasaran
Merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke
gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran dan biaya contoh atau sample.
3. Biaya Administrasi dan Umum
Merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemsaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia
dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan dan biaya fotocopy.
2.1.2 Biaya dalam Hubungan dengan Produk
1. Bahan Baku Langsung atau Direct Material
Bahan langsung adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung ke dalam kalkulasi biaya produk.
Sedangkan Biaya bahan baku langsung dapat diartikan sebagai biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai, jadi biaya
langsung akan dapat dengan mudah diindentifikasi dengan sesuatu yang dibiayai. Contohnya dari bahan langsung adalah kain dalam perusahaan konveksi, kayu dalam
perusahaan mebel, Hammer,1994. 2.
Tenaga Kerja Langsung atau Direct Labor Tenaga kerja langsung adalah seluruh karyawan yang dikerahkan untuk mengubah
bahan baku langsung menjadi barang jadi. Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya-biaya utama yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan dalam menghasilkan produknya. 3.
Overhead Pabrik
Overhead pabrik dapat didefinisikan sebagai biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung
ke dalam produk tertentu. Bahan tidak langsung adalah bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat kecil sehingga tidak
dapat dianggap sebagai bahan langsung yang tak berguna atau ekonomis. Tenaga kerja tidak langsung dapat didefinisikan sebagai para karyawan yang
dikerahkan dan tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi. Overhead pabrik mencakup semua biaya pabrik kecuali yang dicatat
sebagai biaya langsung yaitu bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dibagi menjadi dua yaitu :
1. Biaya overhead pabrik variabel
2. Biaya overhead pabrik tetap Hammer,1994
2.1.3 Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah perubahan biaya sebagai akibat dari perubahan volume aktivitas tertentu. Berdasarkan perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume
aktivitas, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu : 1.
Biaya Tetap atau Fixed Cost Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap pada volume kegiatan tertentu.
Biaya tetap per uni akan berubah dengan adanya perubahan volume aktivitas. Biaya tetap merupakan biaya untuk mempertahankan kemampuan beroperasi perusahaan
pada tingkat kapasitas tertentu. Besar biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode strategi manajemen. Contoh dari biaya tetap
adalah gaji direktur produksi. 2.
Biaya Variabel atau Variabel Cost Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan atau tetap dengan adanya perubahan volume aktivitas.semakin tinggi volume kegiatan secara proposional total
biaya variabel akan semakin tinggi dan semakin rendah volume kegiatan secara proposional maka biaya variabel akan semakin rendah. Contoh dari biaya variabel
adalah biaya bahan baku yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi.
3. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Dalam prakteknya banyak biaya-biaya yang tidak dapat
digolongkan ke dalam biaya variabel maupun biaya tetap, karena biaya tersebut mengandung unsur biaya langsung dan biaya tetap. Biaya semivariabel jumlahnya
akan semakin tinggi apabila volume kegiatan semakin tinggi, dan semakin rendah jumlahnya apabila volume kegiatan semakin rendah. Akan tetapi perubahan jumah
biayanya tidak proposional dengan perubahan volume kegiatan. Contoh dari biaya semivariabel adalah biaya perbaikan dan perawatan mesin, biaya pemakaian dan
perawatan kendaraan dan biaya telepon.
2.1.4 Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Untuk merencanakan, menganalisa, mengendalikan, mengukur, atau mengevaluasi biaya dalam berbagai kegiatan harus dilakukan pemisahan terhadap biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya-biaya yang sepenuhnya tetap atau sepenuhnya variabel dalam proses kegiatan harus diketahui dan unsur tetap serta variabel dari biaya semivariabel harus
dipisahkan . pemisahan biaya tetap dan biaya variabel bertujuan untuk Hongren,2000 : 1.
Perhitungan tarif overhead pabrik yang ditentukan terlebih dahulu 2.
Penyusunan anggaran fleksibel 3.
Kalkulasi biaya langsung dan analisis margin kontribusi. 4.
Analisis impas dan analisis Cost Volume Profit 5.
Analisis biaya diferensial dan komparatif. 6.
Analisis atas maksimalisasi laba dan minimalisasi biaya dalam jangka pendek 7.
Analisis penganggaran barang modal 8.
Analisis profitabilitas pemasaran per wilayah, produk, pelanggan. Karena itu untuk keperluan perhitungan analisis Cost Volume Profit maka biaya
semivariabel harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel
2.2. Cost Volume Profit Analysis