4.3. Analisa dan Pembahasan
Selama ini Ka Nung Bakery belum menerapkan analisa Cost Volume Profit dalam menentukan volume penjualan atas target laba yang ditetapkan oleh Ka Nung Bakery. Oleh
karena itu dalam penelitian ini penulis mencoba menggambarkan bagaimana penerapan Cost Volume Profit tersebut pada Ka Nung Bakery. Untuk menggambarkan bagaimana penerapan
analisa Cost Volume Profit tersebut, penulis menggunakan beberapa asumsi dalam penelitian ini. 1.
Harga jual produk tiap unitnya tetap sama selama bulan Desember 2010 2.
Semua biaya yang terjadi dapat dikelompokan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap akan tetap konstan atau tidak mengalami perubahan meskipun volume produksi berubah.
Dalam penelitian ini akan dipisahkan mana yang termasuk ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan masing-masing biaya tetap dan biaya
variabel pada tahun 2010.
Tabel 8. Pengklasifikasian Biaya Tetap dan Biaya Variabel Desember 2010
Jenis Biaya Biaya Tetap
Rp Biaya Variabel
Rp Total
Rp Bahan Baku Langsung
480.738 480.738
Tenaga Kerja Langsung 4.332.835
4.332.835 Gas
80.000 80.000
Kemasan dan Label 33.265.20
33.265,20 Biaya Listrik
692.152 692.152
Biaya Telepon 410.071
410.071 Penyusutan Mesin
322.238 322.238
Kontrak Gerai 3.000.000
3.000.000 Total
4.424.461 4.926.838
9.351.299 Sumber : Data Perusahaan data diolah
Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, gas dan kemasan dan label. Sedangkan yang
termasuk ke dalam biaya tetap adalah biaya listrik, biaya telepon, kontrak toko dan penyusutan mesin. Untuk biaya penyusutan mesin menggunakan metode garis lurus.
Penyusutan Mesin
=
= 3.866.867 12 Bulan = 322.238
Sedangkan untuk kemasan dan label, Ka Nung Bakery memiliki kemasan yang berbeda- beda untuk setiap produknya. Berikut ini adalah tabel yang akan menunjukkan rincian biaya
kemasan dan label yang digunakan oleh Ka Nung Bakery untuk setiap produknya selama periode Desember 2010.
Tabel 9. Kemasan dan Label
Produk Kemasan
Rp Label
Rp Roti konde kacang hijau
10,42 5,00 Roti Konde Kacang Hijau
18,00 5,00 Kulit Pastry
1.000,00 5,00 Martabak
45,00 5,00 Asyidah
10,42 5,00
Jumlah 1.083,84 25,00
Total Kemasan dan Label Per 1 Kali Produksi Rp. 1.108,84 Total Kemasan dan Label Dalam 1 Bulan
Rp. 33.265,20
Sumber: Data Perusahaan Diolah Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan penggunaan kemasan dan label dalam satu kali
produksi, kelima produk memiliki biaya yang berbeda untuk setiap kemasannya. Untuk roti konde kemasan menggunakan plastik, untuk roti konde kacang hijau dan martabak kemasan
yang digunakan adalah BX-3, kulit pastry menggunakan kemasan karton dan untuk asyidah
kemasan yang digunakan adalah M-2, sedangkan harga penggunaan label sama untuk setiap produknya. Total penggunaan kemasan dan label dalam satu kali produksi adalah Rp 1.108,84
kemudian dikalikan dengan 30 hari sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian kemasan dan label periode Desember 2010 adalah sebesar Rp. 33.265,20.
4.3.1 Biaya Bahan Baku
Biaya untuk masing-masing produk berbeda-beda, hal ini karena proses produksinya pun berbeda. Tetapi bahan dasar untuk produksi keenam jenis makanan ini
sama yaitu berbahan dasar tepung terigu, mentega, minyak dan butter. Berikut ini adalah tabel untuk masing-masing produk berdasarkan bahan bakunya.
Tabel 10. Bahan Baku Roti Konde
Bahan Baku Pemakaian Rp
Terigu 442
Minyak 63,19
Telur 50
Garam 2,08
Mentega 160,56
Butter 13,33
Keju 6,93
Total Bahan Baku per 1 kali Proses Produksi
738,09 Total Bahan Baku dalam 1 bulan
22.142,70
Sumber : Data Perusahaan Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui pemakaian bahan baku yang digunakan
untuk membuat roti konde, bahan dasar untuk membuat roti konde terdiri dari terigu, minyak, telur, garam, mentega, butter dan keju. Masing-masing bahan baku memiliki
biaya yang berbeda-beda dalam penggunaanya. Berdasarkan Tabel 10 total bahan baku yang dikeluarkan untuk 1 kali proses produksi adalah sebesar Rp 738,09 kemudian total
bahan baku per 1 kali produksi tersebut dikalikan dengan 30 hari sehingga total bahan baku yang dikeluarkan selama periode Desember 2010 adalah sebesar Rp. 22.142,70.
Tabel 11. Bahan Baku Roti Konde Kacang Hijau
Bahan Baku Pemakaian Rp
Terigu 86,13
Mentega 71,78
Kacang Hijau 153,85
Susu 55,38
Gula Pasir 46,15
Garam 0,08
Total Bahan Baku per 1 kali Proses Produksi
413,37 Total Bahan Baku dalam1 bulan
12.401,10
Sumber : Data Perusahaan Tabel 11 menunjukkan penggunaan bahan baku untuk membuat roti konde
kacang hijau, selain menggunakan bahan dasar tepung terigu, roti konde kacang hijau menggunakan kacang hijau sebagai bahan dasar sebagai isi dari roti tersebut. Selain itu
yang membedakan bahan baku roti konde dengan roti konde kacang hijau adalah penggunaan susu dan gula pasir. Dari tabel tersebut dapat diketahui total biaya bahan
baku yang digunakan untuk membuat roti konde kacang hijau per 1 kali produksi adalah Rp 413,37 sedangkan untuk total biaya bahan baku selama periode Desember 2010
adalah Rp 12.401,10.
Tabel 12. Bahan Baku Kulit Pastry
Sumber : Data Perusahaan Bahan Baku
Pemakaian Rp Terigu
1.806 Butter
312,5 Mentega
177.08 Telur
500 Gula Pasir
500 Susu
750 Garam
12,5 Fat
3.000
Total Bahan Baku per 1 Kali Proses Produksi
7.058 Total Bahan Baku dalam 1 Bulan
211.749,90
Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahan baku yang digunakan untuk membuat kulit pastry, jika dibandingkan dengan kelima produk lainnya, kulit pastry
mengeluarkan biaya bahan baku yang besar hal ini karena dalam proses pembuatan kulit pastry harus terdiri dari 96 lapisan dengan masing-masing ketebalan
1 2
cm. Total biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi membuat kulit pastry
adalah Rp 7.058, sedangkan total biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk membuat kulit pastry selama periode Desember 2010 adalah sebesar Rp. 211.749,90.
Tabel 13 .Bahan Baku Asyidah
Bahan Baku Pemakaian Rp
Terigu 850
Aren 1.125
Mentega 708,33
Butter 1.250
Kapolaga 468,75
Total Bahan Baku per 1 kali Proses Produksi
4.402,08 Total 1 bulan
132.062,40
Sumber : Data Perusahaan Tabel 13 menunjukkan pengunaaan bahan baku yang dipakai untuk membuat
asyidah atau dodol arab. Bahan baku yang digunakan untuk membuat asyidah terdiri dari terigu, aren, mentega, butter dan kapolaga, untuk satu kali proses produksi membuat
asyidah total bahan baku yang digunakan sebesar Rp 4.402,08 sedangkan untuk total biaya bahan baku selama periode Desember 2010 adalah sebesar Rp. 132.062,40.
Tabel 14. Bahan Baku Martabak
Bahan Baku Pemakaian Rp
Terigu 442
Minyak 63,19
Telur 50
Garam 2,08
Daging 2.000
Bombay 533,33
Bumbu Kari 266,67
Bawang Putih 27,73
Lada 27,73
Total Bahan Baku per 1 kali Proses Produksi
3.412,73 Total Bahan Baku dalam 1 bulan
102.381,90
Sumber : Data Perusahaan Bahan baku untuk membuat martabak dapat diketahui dari Tabel 14, dari tabel
tersebut diperlihatkan bahan baku untuk membuat martabak hingga isi dari martabak tersebut. Tabel tersebut juga menunjukan seberapa besar total biaya bahan baku yang
digunakan untuk membuat martabak dalam 1 kali proses produksi, total bahan baku yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi adalah Rp. 3.412,73 sedangkan total biaya
bahan baku yang digunakan untuk membuat martabak dalam 1 bulan adalah sebesar Rp 102.381,90.
4.3.2 Analisis Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi merupakan jumlah dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pada Ka Nung Bakery dibedakan
menjadi biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. Biaya overhead tetap yang terjadi pada Ka Nung Bakery selama periode Desember 2010 terdiri dari biaya tenaga
kerja tidak langsung, penyusutan mesin, premi asuransi dan biaya penyusutan pabrik. Rincian biaya overhead tetap selama Desember 2010 ditunjukan pada tabel 15 berikut ini
Tabel 15. Biaya Overhead Tetap Desember 2010
Sumber: Data Perusahaan Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui total dari biaya overhead tetap selama
periode bulan Desember 2010 adalah sebesar Rp 655.571, dengan ini maka pembebanan biaya overhead kepada setiap produk pun dapat dilakukan. Pembebanan biaya overhead
dilakukan dengan menggunakan alokasi jam kerja yang digunakan untuk melakukan proses produksi kelima produk tersebut. Perhitungan biaya overhead untuk setiap produk
adalah sebagai berikut: Roti Konde
= x 655.571
= Rp. 96.407 Roti Konde Kacang Hijau =
X 655.571
= Rp. 96.407 Kulit Pastry
= X 655.571
= Rp. 154.252 Martabak
= X
655.571 = Rp. 115.689
Asyidah =
X 655.571 = Rp. 192.815
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa biaya overhead tetap untuk masing-masing produk berbeda-beda, untuk roti konde dan roti konde kacang hijau biaya
overhead tetap yang dikeluarkan sebesar Rp. 96.407, untuk kulit pastry biaya overhead Biaya Overhead Tetap
Jumlah Rp Penyusutan Mesin
322.238 Penyusutan Pabrik
333.333
Total 655.571
tetap sebesar Rp.154.252. biaya overhead tetap yang dikeluarkan untuk martabak dan asyidah masing
–masing Rp.115.689 dan Rp 192.815. Sedangkan Biaya overhead variabel yang terjadi pada Ka Nung Bakery selama
periode Desember 2010 terdiri dari biaya perbaikkan dan perawatan mesin dan packaging. Rincian biaya overhead tetap selama Desember 2010 ditunjukan pada tabel 16
berikut ini.
Tabel 16. Biaya Overhead Variabel Desember 2010
Biaya Overhead Variabel Jumlah Rp
Biaya Perbaikan dan Perawatan Mesin
800.000 Packaging
33.265,20
Total 833.265,2
Sumber : Data Perusahaan Tarif Overhead Variabel =
= 0.82 Untuk biaya overhead variabel, besarnya biaya overhead variabel yang terdapat
pada Ka Nung Bakery dihitung berdasarkan pengalokasian biaya. Dasar alokasi biaya yang digunakan dalam menghitung biaya overhead variabel yaitu berdasarkan jumlah jam
kerja yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Cara menentukan jumlah biaya overhead variabel adalah dengan menjumlahkan semua biaya overhead variabel yang
terjadi selama periode Desember 2010 dibagi dengan jumlah total produksi. Setelah biaya overhead variabel diketahui maka dapat dialokasikan untuk masing-
masing produk. Cara mengalokasikan untuk setiap produk adalah dengan mengalikan tarif overhead variabel dengan jumlah produksi masing-masing produk.
Tabel 17. Pembebanan Biaya Overhead Variabel
Jenis Produk Tarif Overhead
Variabel Rp Jumlah
Produksi unit
Biaya Overhead Variabel Rp
Roti Konde 0,82
500.000 410.000
Roti Konde Kacang Hijau
0,82 500.000
410.000 Kulit Pastry
0,82 500
410 Martabak
0,82 15.000
12.300 Asyidah
0,82 300
246
Total 1.015.800
832.956
Berdasarkan Tabel 17 besarnya biaya overhead variabel untuk masing-masing produk adalah Rp 410.000 untuk roti konde dan roti konde kacang hijau. Kulit pastry
biaya overhead variabel yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 410, martabak Rp. 12.300 dan untuk biaya overhead asyidah adalah Rp 246. Setelah semua biaya overhead
diketahui maka dapat dilakukan penghitungan harga pokok produksi untuk setiap produknya, harga pokok produksi meliputi jumlah bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan biaya perhitungan harga pokok produksi untuk kelima produk Ka Nung Bakery.
Tabel 18. Harga Pokok Produksi
Biaya Roti Konde
Rp Kacang
Hijau Rp Kulit Pastry
Rp Martabak
Rp Asyidah
Rp
Bahan Baku 22.142
12.401 211.749
102.381 132.062
Tenaga Kerja Langsung
637.181 637.181
1.019.490 764.617
1.274.363 Overhead
Tetap 96.407
96.407 154.252
115.689 192.815
Overhead Variabel
410.000 410.000
410 12.300
246 Harga Pokok
Produksi 1.165.730
1.155.989 1.385.901
994.987 1.599.486
Harga Pokok Produksiunit
Rp. 1.033 Rp . 1.031
Rp. 2.771 Rp. 2.731 Rp. 5.331
Berdasarkan Tabel 18 tersebut dapat diketahui bahwa nilai harga pokok produksi untuk setiap produknya berbeda-beda. Harga pokok produksi per unit untuk roti konde
adalah Rp 1.033. Untuk roti konde kacang hijau harga pokok produksi per unitnya sebesar Rp. 1.031, sedangkan harga pokok produksi per unitnya untuk kulit pastry adalah
Rp. 2.771, untuk martabak harga pokok produksi per unitnya sebesarnya Rp 2.731 dan harga pokok produksi per unitnya untuk produk asyidah adalah sebesar Rp.
5.331 . Harga
pokok produksi per unit merupakan hasil perhitungan harga pokok produksi dibagi dengan total jumlah produksi per Desember 2010.
4.3.3 Analisis Margin Kontribusi
Margin kontribusi diperoleh dari perhitungan jumlah penjualan dikurangi dengan biaya variabel. Dengan mengetahui margin kontribusi makan pihak dari Ka Nung Bakery
dapat melihat bagaimana kemampuan tiap jenis produk dalam memberikan kontribusi untuk menghasilkan laba. Dengan demikian dapat diketahui produk manakah yang
memberikan laba terbesar dan produk manakah yang menghasilkan laba terkecil. Perhitungan margin kontribusi keenam produk Ka Nung Bakery terlihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Margin Kontribusi
Keterangan Jenis Produk
Roti Konde Rp
Roti konde Kacang Hijau
Rp Kulit Pastry
Rp Martabak
Rp Asyidah
Rp Penjualan
44.077.500 4.236.000
2.392.000 1.800.000
1.800.000
Biaya Variabel
Bahan Baku Langsung
22.142,70 12.401,10
211.749,90 102.381,90
132.062,40 Tenaga
Kerja Langsung
637.181 637.181
1.019.490 764.617
1.274.363 Kemasan
dan Label 14,00
23,00 1.005,00
50,00 15,42
Gas 16.000
16.000 16.000
16.000 16.000
Total Biaya Variabel
675.337,70 665.605,10
1.248.244,90 883.048,90
1.422.440,82 Margin
Kontribusi
43.402.162,30 3.570.394,90
1.143.755,10 916.951,10
377.559,18
Berdasarkan Tabel 19 margin kontribusi dihitung dari penjualan dikurangi dengan biaya variabel, biaya variabel tersebut adalah bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, kemasan dan label serta penggunaan gas. Untuk biaya tenaga kerja langsung, dihitung berdasarkan alokasi jam kerja dari masing masing tenaga kerja sehingga
diperoleh hasil untuk roti konde dan roti konde kacang hijau Rp 637.181, untuk kulit pastry Rp 1.019.490, untuk martabak dan asyidah masing-masing bernilai Rp 764.617
dan Rp 1.274.363. Untuk kemasan dan label setiap produk mengeluarkan biaya yang berbeda-beda,
roti konde mengeluarkan biaya sebesar Rp 14,00, roti konde hijau mengeluarkan biaya Rp. 23,00, sedangkan kulit pastry biaya yang dikeluarkan untuk kemasan dan label adalah
sebesar 1.005, kemasan dan label yang dikeluarkan oleh martabak Rp 50 dan asyidah Rp 15,42 untuk biaya kemasan dan label. Untuk penggunaan gas setiap produk
menghabiskan sebesar 16.000. Setelah diketahui biaya variabel masing-masing produk maka diperoleh hasil total biaya variabel roti konde sebesar Rp 675.337,70. Roti konde
kacang hijau Rp 665.605,10. Kulit pastry Rp 1.248.244,90, martabak Rp 883.048,90 dan total biaya variabel untuk asyidah sebesar Rp 1.422.440,82
Setelah diketahui total biaya variabel maka dapat dihitung berapa besar margin kontribusi yang dihasilkan oleh setiap produknya. Dari hasil Tabel 19 telah didapatkan
bahwa produk yang memberikan margin kontribusi terbesar adalah roti konde yaitu dengan nilai margin kontribusi sebesar Rp 43.402.162,30. Secara berurutan setelah roti
konde produk yang selanjutnya memberikan kontribusi yang besar adalah roti konde kacang hijau, kulit pastry dan martabak asyidah memiliki nilai margin kontribusi paling
kecil yaitu sebesar Rp 377.559,18.
4.4. Analisis Break Even Point