Jasa Labuh Jasa Tambat

Tetapi pada tahun 2006 pendapatan meningkat cukup tajam sebesar Rp 14,874 miliar rupiah atau meningkat 17,29 persen dibanding tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh kebijakan perubahan tarif baru untuk pelayanan jasa yang ditetapkan oleh Direksi PT. Persero Pelabuhan Indonesia II pada bulan Maret 2006. Dan untuk tahun-tahun selanjutnya terus meningkat hingga tahun 2010 mencapai sebesar Rp 18,379 miliar atau naik rata-rata sebesar 4,71 persen semenjak diberlakukannya tarif baru.

4.1.2. Jasa Labuh

Pada periode penelitian 2004-2011 besarnya jasa labuh di Pelabuhan Sunda Kelapa terdapat tiga periode sesuai dengan yang terlihat pada gambar 4.2. Periode pertama menunjukkan perkembangan cenderung menurun yang diawali dari tahun 2004 dan diakhiri pada tahun 2007. Sumber: Simoppel PT. Persero Pelindo II Cabang Sunda Kelapa Gambar 4.2. Perkembangan Jasa Labuh di Pelabuhan Sunda Kelapa Tahun 2004 – 2011 ribu GRT - 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 Jan u ar i M e i S e p te m b e r Jan u ar i M e i S e p te m b e r Jan u ar i M e i S e p te m b e r Jan u ar i M e i S e p te m b e r Jan u ar i M e i S e p te m b e r Jan u ar i M e i S e p te m b e r Jan u ar i M e i S e p te m b e r Jan u ar i M e i S e p te m b e r 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Ja sa La buh R ibu GR T Pada periode ini jasa labuh mengalami penurunan dibanding jasa labuh pada tahun sebelumnya. Jasa labuh tahun 2005 menurun sebesar 10,31 persen dibanding tahun 2004. Jasa labuh tahun 2006 menurun sebesar 9,26 persen dibanding tahun 2005. Dan jasa labuh tahun 2007 menurun sebesar 5,04 persen dibanding tahun 2006. Hal ini dikarenakan cepatnya kapal meninggalkan pelabuhan. Periode kedua menunjukkan kenaikan tajam pada pada tahun 2008. Jasa labuh tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 67,73 persen dibanding tahun 2007. Hal ini dikarenakan banyaknya kapal yang berlabuh di kolam pelabuhan untuk melakukan perbaikan. Periode ketiga menunjukkan peningkatan mulai tahun 2009 hingga September 2011. Jasa labuh tahun 2010 meningkat 15,59 persen dibanding tahun 2009. Hal ini dikarenakan arus kapal yang meningkat serta lamanya kapal di pelabuhan untuk menunggu muatan.

4.1.3. Jasa Tambat

Jasa tambat di Pelabuhan Sunda Kelapa kurun waktu 2004 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi seperti yang terlihat di gambar 4.3. Nilai jasa tambat terendah terjadi pada bulan September 2009 sebesar 955.475 GRTETM atau turun 21,74 persen dibanding bulan yang sama tahun 2008. Hal ini karena arus kunjungan kapal ke Pelabuhan Sunda Kelapa yang turun. Jasa tambat tertinggi terjadi pada bulan November 2010 sebesar 3.551.878 GRTETM atau naik 167,49 persen dibanding bulan November tahun 2009. Hal ini dikarenakan karena arus kunjungan kapal yang naik dan pengaruh cuaca hujan serta ombak sehingga kapal harus menunggu hingga cuaca normal kembali. Sumber: Simoppel PT. Persero Pelindo II Cabang Sunda Kelapa Gambar 4.3. Perkembangan Jasa Tambat di Pelabuhan Sunda Kelapa Tahun 2004 – 2011 ribu GRTETM Tahun 2007 sampai tahun 2011 jasa tambat cenderung naik cukup tinggi yaitu rata-rata 10,58 persen. Hal ini seiring dengan lamanya kapal berada di tambatan dan arus kunjungan kapal yang mulai meningkat.

4.1.4. Jasa Dermaga