Lalu Lintas Pelabuhan Konsep Pendapatan Konsep Jasa Pelayanan Pelabuhan

Persero Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV. Selain itu, terdapat juga 614 pelabuhan diantaranya berupa Unit Pelaksana teknis UPT atau pelabuhan non- komersial yang cenderung tidak menguntungkan dan hanya sedikit bernilai strategis. Selain itu, tarif yang berlaku di pelabuhan ditentukan oleh Pemerintah, dikenakan secara standar terhadap pelabuhan-pelabuhan sehinggga mengurangi peluang persaingan.

2.1.2. Lalu Lintas Pelabuhan

Sekitar 90 perdagangan dalam dan luar negeri Indonesia diangkut melalui laut. Indonesia tidak memiliki pelabuhan pindah muat trans-shipment yang mampu mengakomodasi kebutuhan kapal-kapal besar. Bahkan, sebagian besar perdagangan di Indonesia harus dipindahmuatkan melalui pelabuhan penghubung di tingkat daerah.

2.1.3. Konsep Pendapatan

Pendapatan revenue perusahaan berasal dari penjualan. Sementara itu, nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit yang terjual quantity dan harga jual price, atau lebih sederhana dikatakan, Pendapatan = fungsi quantity, price. Menurut Noor 2007 pendapatan total adalah jumlah seluruh pendapatan dari penjualan. Dalam hal ini, Pelabuhan Sunda Kelapa memperoleh pendapatan dari penjualan jasa pelayanan pelabuhan, antara lain jasa pelayanan kapal, jasa pelayanan barang dan jasa pelayanan lainnya.

2.1.4. Konsep Jasa Pelayanan Pelabuhan

Secara garis besar, dalam kaitannya dengan jasa pelayanan pelabuhan, terdiri sebagai berikut Teteng, 2009: 1. Jasa labuh adalah jasa pelayanan kapal yang berlabuh jangkar di perairan pelabuhan untuk waktu yang singkat menunggu kesempatan untuk memasuki pelabuhan. Tarif jasa labuh didasarkan pada gross register ton dari kapal yang dihitung per 10 hari. 2. Jasa tambat adalah jasa pelayanan kapal yang singgah di pelabuhan untuk jangka waktu relatif lama dan tidak melakukan kegiatan bongkar muat. Tarif jasa tambat didasarkan pada gross register ton etmal, etmal disini merupakan istilah pelabuhan untuk waktu 24 jam. 3. Jasa dermaga adalah jasa pelayanan bagi kapal yang bersandar di dermaga untuk melakukan kegiatan bongkar muat. Tarif jasa dermaga didasarkan pada tonm 3 barang. 4. Jasa penumpukan adalah jasa pelayanan dari suatu areal dalam gudang maupun lapangan terbuka yang digunakan pihak pelabuhan untuk melakukan penumpukan barang. Tarif jasa penumpukan didasarkan pada tonm 3 barang dan hari lamanya penumpukan. 5. Jasa air kapal adalah jasa pelayanan air yang dihasilkan pelabuhan untuk keperluan kapal. Tarif jasa air kapal didasarkan pada m 3 . 6. Jasa air umum adalah jasa pelayanan air yang dihasilkan pelabuhan untuk keperluan umum seperti perkantoran disekitar pelabuhan. Tarif jasa air umum didasarkan pada m 3 . 7. Jasa listrik adalah jasa pelayanan listrik yang dihasilkan pelabuhan bagi pengguna disekitar pelabuhan. Tarif jasa listrik didasarkan pada Kwh.

2.2 Penelitian Terdahulu