2.3.1 Sel Darah Putih
Leucocyte
Sel darah putih dikenal sebagai leukosit merupakan unit pertahanan tubuh yang dibentuk di sumsum tulang belakang dan sebagian dibentuk di jaringan
limfoid. Granulosit dan monosit merupakan sel darah putih yang dibentuk di sumsum tulang belakang, sedangkan limfosit dan sel-sel plasma dibentuk di
jaringan limfoid. Granulosit merupakan sel-sel polimorfonuklear yang memiliki granular, seperti neutrofil, eosinofil, dan basofil. Granulosit memiliki masa hidup
empat sampai delapan jam dalam sirkulasi darah dan empat sampai lima hari berikutnya pada jaringan yang membutuhkan. Namun, pada infeksi yang berat,
masa hidup keseluruhan dapat berkurang lebih cepat karena granulosit bekerja lebih cepat pada daerah yang terinfeksi, melakukan fungsinya, dan masuk ke
dalam proses ketika sel-sel tersebut dimusnahkan. Monosit memiliki masa edar yang singkat, yaitu 10-20 jam dalam darah, sedangkan limfosit memiliki masa
hidup berminggu-minggu atau berbulan-bulan tergantung dari kebutuhan tubuh terhadap limfosit Guyton Hall 2008
Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral. Neutrofil, eosinofil, basofil, dan monosit berfungsi sebagai pelindung tubuh
terhadap zat asing dengan cara fagositosis seluler. Fungsi limfosit dan sel plasma berkaitan dengan sistem imun humoral. Diferensiasi sel darah putih
dapat menjadi acuan untuk mengetahui sistem kekebalan tubuh pada tikus jika terserang suatu penyakit Guyton Hall 2008
2.3.2 Neutrofil
Neutrofil merupakan sel darah putih yang tergolong ke dalam sel polimorfonuklear PMN. Neutrofil dibentuk dalam sumsum tulang dan
dikeluarkan dalam sistem sirkulasi. Jumlah neutrofil normal berkisar antara 12- 37 dari leukosit yang beredar, garis tengah sekitar 12
m , dan terdapat dua
sampai lima segmen Gambar 4a. Sitoplasma banyak diisi oleh granula-granula spesifik 0,3-0,8
m dan berwarna merah muda Thrall et al. 2004.
Neutrofil jarang mengandung retikulum endoplasma granuler, sedikit mitokondria, aparatus golgi rudimenter, dan sedikit granula glikogen. Neutrofil
merupakan garis depan pertahanan seluler terhadap invasi jasad renik, memfagosit partikel kecil dengan aktif. Neutrofil mempunyai metabolisme yang sangat aktif
dan mampu melakukan glikolisis baik secara aerob maupun anaerob. Kemampuan neutrofil untuk hidup dalam lingkungan anaerob sangat menguntungkan karena
mereka dapat membunuh bakteri dan membantu membersihkan debris pada jaringan nekrotik Effendi 2003.
2.3.3 Eosinofil