X3.2 Gaya Kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang diterapkan
oleh pemimpin kepada bawahannya agar tujuan organisasi dapat tercapai.
X3.2.1 Gaya kepemimpinan direktif, diukur berdasarkan kemampuan
pemimpin dalam memberikan panduan atau arahan kepada anggota
dalam pembuatan
keputusan, pengarahan
cara menjalankan tugas, kontrol terhadap pengerjaan tugas, hubungan
dengan anggota. Variabel diukur dengan menggunakan skala pengukuran ordinal dengan menggolongkan menjadi rendah skor
1, sedang skor 2, tinggi skor 3. Total pertanyaannya sebanyak 4 pertanyaan. Skornya sebagai berikut:
Rendah : 4-6
Sedang : 7-9 Tinggi : 10-12
X3.2.2 Gaya kepemimpinan suportif, diukur berdasarkan kemampuan
pemimpin dalam memperlakukan anggota seperti, sikap terhadap anggota, kepedulian terhadap anggota, dan memberikan bantuan
kepada anggota. Variabel diukur dengan menggunakan skala pengukuran ordinal dengan menggolongkan menjadi rendah skor
1, sedang skor 2, tinggi skor 3. Total pertanyaannya sebanyak 4 pertanyaan. Skornya sebagai berikut:
Rendah : 4-6
SedSang : 7-9 Tinggi : 10-12
X3.2.3 Gaya kepemimpinan partisipatif, diukur berdasarkan
kemampuan pemimpin dalam memberikan kesempatan bertanya kepada anggota, kesempatan memberikan ide atau gagasan
kepada anggota, dan kesempatan dalam pembuatan keputusan kepada anggota. Variabel diukur dengan menggunakan skala
pengukuran ordinal dengan menggolongkan menjadi rendah skor 1, sedang skor 2, tinggi skor 3. Total pertanyaannya sebanyak
4 pertanyaan. Skornya sebagai berikut: Rendah : 4-6
Sedang : 7-9 Tinggi : 10-12
X3.2.4 Gaya
kepemimpinan achievement-oriented,
diukur berdasarkan
kemampuan pemimpin
dalam memberikan
kesempatan untuk mengerjakan tugas kepada anggota, pembuatan keputusan, dan kesempatan untuk penerimaan ide atau gagasan
dari anggota. Variabel diukur dengan menggunakan skala pengukuran ordinal dengan menggolongkan menjadi rendah skor
1, sedang skor 2, tinggi skor 3. Total pertanyaannya sebanyak 4 pertanyaan. Skornya sebagai berikut:
Rendah : 4-6
Sedang : 7-9 Tinggi : 10-12
Y1 Tingkat Kedinamisan Kelompok Tani Anggota adalah tinggi atau
rendahnya kekuatan yang dimiliki oleh kelompok tani dalam usaha pencapaian tujuan Kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan
Mekar Sejahtera. Y1.1 Struktur kelompok adalah cara kelompok mengatur dirinya
sendiri dalam mencapai tujuan kelompok. Indikatornya adalah kesempatan untuk mengambil keputusan, keterlibatan dalam
pengerjaan tugas kelompok, kelancaran komunikasi antar anggota, intensitas interaksi antar anggota kelompok, dan adanya sarana
untuk interaksi antar anggota kelompok. Variabel diukur dengan menggunakan skala pengukuran ordinal dengan menggolongkan
menjadi rendah skor 1, sedang skor 2, tinggi skor 3. Total pertanyaannya sebanyak 5 pertanyaan. Skornya sebagai berikut:
Rendah
: 5-7 Sedang
: 8-10 Tinggi
: 11-15
Y1.2 Tujuan Kelompok adalah gambaran tentang sesuatu hasil yang
diharapkan dapat dicapai oleh kelompok. Indikatornya adalah tujuan kelompok jelas diketahui oleh anggota kelompok, tujuan
kelompok dimengerti oleh anggota kelompok, dan tujuan kelompok selaras tujuan anggota kelompok. Variabel diukur
dengan
menggunakan skala
pengukuran ordinal
dengan menggolongkan menjadi rendah skor 1, sedang skor 2, tinggi
skor 3. Total pertanyaannya sebanyak 5 pertanyaan. Skornya sebagai berikut:
Rendah
: 5-7 Sedang
: 8-10 Tinggi
: 11-15
Y1.3 Pembinaan Kelompok adalah usaha-usaha yang dilakukan agar
kehidupan kelompok tetap bertahan. Indikatornya adalah adanya partisipasi anggota di dalam setiap kegiatan kelompok, adanya
kegiatan-kegiatan yang mempererat hubungan antar kelompok, adanya usaha untuk menentukan standar atau aturannorma sebagai
alat kontrol sosial dalam kelompok, dan adanya fasilitas untuk mendukung pembinaan kelompok. Variabel diukur dengan
menggunakan skala pengukuran ordinal dengan menggolongkan menjadi rendah skor 1, sedang skor 2, tinggi skor 3. Total
pertanyaannya sebanyak 4 pertanyaan. Skornya sebagai berikut: Rendah
: 4-6 Sedang
: 7-9 Tinggi
: 10-12
Y1.4 Kekompakan Kelompok adalah rasa yang dimiliki oleh anggota
kelompok untuk tetap menjaga keutuhan dan kelangsungan kelompoknya. Indikatornya adalah adanya perasaan memiliki
kelompok, mengakui dirinya sebagai anggota kelompok, adanya jiwa kerjasama dan saling mendukung ke sesama anggota
kelompok, dan kemampuan pemimpin kelompok dalam membina kelompoknya. Variabel diukur dengan menggunakan skala